Dua Puluh Enam : Masih Sayang

74 11 4
                                    

Menjadi seorang Avril Lavigne membuat Nicole mulai terbiasa ketika satu sekolah memandanginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menjadi seorang Avril Lavigne membuat Nicole mulai terbiasa ketika satu sekolah memandanginya. Bahkan seperti sekarang, orang-orang menatapnya sangsi dan berbisik-bisik. Semuanya pasti membicarakan tentang perselisihannya dengan Mitya, jadi Nicole abai.

Hanya saja, ketika Miranda memberikannya tatapan seperti itu juga, Nicole merasa aneh. Ada yang janggal, dan Nicole langsung menanyakannya pada teman sebangkunya itu.

"Em, anu ...." Miranda gelagapan. "Karena udah jam pelajaran, lo jangan ngamuk dulu ya, Nic."

"Ada apa sih?" Dahi Nicole semakin berkerut melihat reaksi Miranda yang membuatnya diaombang-ambing antara rasa penasaran dan heran.

Miranda mengaktifkan gawai, kemudian memberikannya pada Nicole.

Nicole menghela napas panjang ketika yang disodorkan adalah akun Chit-Chat. Namun, sekelebat detik setelahnya, dia mematung.

"Astaga," desisnya. Ingatan Nicole ditarik jauh pada surat kepolisian yang terselip di salah satu komik. Bodohnya Nicole melupakan hal itu.

Ketika kepalanya terangkat, barulah Nicole menangkap jelas arti dari tatapan orang-orang di kelasnya. Sorot mata yang penuh keraguan dengan kerutan samar di dahi, yang menilik dengan sudut mata dan berlarian ketika saling beradu.

Jari Nicole mulai menekan-nekan ketika pendengarannya menangkap bisikkan-bisikkan penuh keraguan. Orang-orang nampak ingin tahu, tapi mereka malah bertanya pada orang yang sama tidak tahunya.

Miranda menelan ludah dan memegang bahu Nicole. "Nic?"

Nicole mencengkram rok abunya dan hampir beranjak ketika guru sudah masuk kelas. Ia tertahan di sini. Bersama tatapan aneh dan pertanyaan yang menari-nari di atas kepala setiap siswa, juga ekspresi penuh emosi Miranda yang sulit untuk diartikan.

Guru Bahasa Inggris mereka yang super aktif, mulai menyedot perhatian. Memberi jeda sejenak dari jemunya akun gosip sekolah. Sementara Nicole masih berkutat dengan kekalutan. Dia tahu jika Mitya kesal akan postingan Yuta, tapi tak dapat ia sangka jika gadis itu mengungkit-ungkit problem orang tuanya.

Secarik kertas bergulir pelan dari sebelah kiri. Tulisan Miranda terpampang di sana.

R U Okay?

Enggan membalas, Nicole hanya menatapi kertas itu lama. Seakan kertas itulah akun Chit-Chat yang menyebarkan tentang surat kepolisian.

Miranda tercekat ketika Nicole tak membalas atau merespon apa-apa. Kemudian dia menarik kembali kertas itu perlahan-lahan, tapi tangan Nicole langsung menahannya. Miranda terperanjat, melirik Nicole dan guru Bahasa Inggrisnya secara bergantian.

Beruntung guru itu terlampau sibuk menjelaskan tentang Advertisement dan purposenya.

"Itu benar." Nicole malah menjawab secara verbal, tanpa menoleh, tanpa ekspresi, tanpa intonasi.

Nicole Sullivan is A Weirdo [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang