Nicole mematung lama, berdiri di depan gerbang mewah salah satu perumahan terbaik di kota. Hyacinth Capitolhouse. Tempat dulu ia bernaung dan mengukir kenangan indah bersama keluarga yang bahagia. Sekarang gerbang ini lebih terlihat seperti artefak baginya.
Ada tiga perumahan termegah di kota ini. Onwari Greyland perumahan tempat Miranda tinggal, kemudian Hyacinth Capitolhouse, dan yang ketiga Roman Avenue tempat Mitya tinggal. Roman Avenue lebih ramah karena menyediakan perumahan ukuran sedang bagi beberapa penghuninya. Sementara dua yang lain, jika kamu bukan orang kaya lagi maka sebaiknya pindah.
Detak jantung Nicole berdegup kencang ketika melangkah masuk ke area derajat tinggi dalam hidupnya sebelum mental ke perkomplekan kumuh di pinggiran kota. Butuh waktu tiga puluh menit berjalan dari gerbang utama menuju perumahan. Genta membagi share loc rumah keluarga Takeshita yang sebenarnya sudah Nicole ketahui letaknya. Rumah Juno salah satu yang terbaik di Hyacinth, tak heran dulu banyak sekali orang yang ingin berteman dengan Juno dan Yuta.
Dua puluh menit berjalan dan berhasil bikin napas ngos-ngosan, tiba-tiba mobil sedan hitam mengklakson Nicole dari belakang. Nicole menoleh dan terlihat kepala Mitya yang keluar dari jendela mobilnya. "Ngapain jalan? Seharusnya minta sopir taksinya bawa lo ke dalem."
Nicole hendak menjitak kepala Mitya karena dia ke sini hanya menaiki bus. "Sengaja mau lebih kenal area perumahannya," jawab Nicole dengan dagu yang terangkat. Hal itu membuat Mitya menahan geli karena dia tahu jika Nicole dulu tinggal di sini.
"Mau bareng, gak?" ajak Mitya setelahnya.
Tentu saja Nicole enggan, tapi karena saat ini dia seperti orang tolol, luntang-lantung di tengah aspal, membuat Nicole tak memiliki pilihan.
Tunggu! Ketika Nicole menutup pintu mobil dia baru menyadari sesuatu. Untuk apa Mitya ada di sini?
"Jangan bilang-"
"Iya, Genta yang ngajakin gue." Mitya tersenyum senang dan mengangkat bahu dengan bangga.
Nicole mengepalkan tangan jengkel. "G-gue, kalo gue diajak Juno." Entah mengapa Nicole berbohong dengan mengatakan hal paling konyol seperti itu. Tentu saja Mitya tak percaya karena Juno tak akan pernah mengajak orang datang ke rumahnya.
Alhasil, Nicole harus mendapat dobel malu ketika Mitya kembali menahan geli.
"Papa, ini cewek yang aku ceritain nge-bully aku di sekolah," adu Mitya pada ayahnya yang tengah menyetir, membuat Nicole terlonjak seketika. "Sekarang dia jadian sama Genta."
"Ebuset lemes banget mulut lu," bisik Nicole yang terlonjak tatkala ayah Mitya meliriknya melalui spion.
"Eheheh, bercanda, dia sopir gue. Ya kali gue pengadu."
Wajah Nicole merah padam dan ingin sekali ia menjambak-jambak Mitya secara langsung. Tapi dia ingat tempat, tidak mungkin memukuli orang di wilayah kekuasaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nicole Sullivan is A Weirdo [TAMAT]
Teen FictionSatu SMA dibuat heboh ketika cewek tak dikenal, bernama Nicole, tiba-tiba menyatakan cinta pada cowok populer di sekolah. Mengherankannya, dia diterima. Semenjak itu, Nicole kerap menjadi buah bibir karena sering melakukan aksi udik untuk membuat pa...