Tiga Puluh [END] : Legendary

208 16 44
                                    

"Aku mau bertemu Kak Nicole

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku mau bertemu Kak Nicole." Yuta beranjak dari sofa setelah siaran podcast-nya berakhir. Dia menatap Genta dan Juno, yang terlihat merengut masam, secara bergantian. Kemudian memohon pada kakaknya.

Juno mengeratkan tangan yang terlipat di dada. Kepalanya menggeleng. "Kau tidak lihat apa yang baru saja kita saksikan? Dia hanyalah cewek sakit yang sulit menerima keadaan."

Yuta tak percaya kakaknya malah mengucapkan hal yang kasar seperti itu. Anak itu melirik Genta sekilas, masih dengan tatapan sendunya. "Aku sudah tahu semuanya. Kak Nicole memberitahuku tiga hari yang lalu."

Punggung Juno menegak dan posisinya condong ke depan. Dia menatap adiknya penuh selidik dan tentu, disertai sedikit raut cemas. "Kau bertemu dengannya?"

Dengan napas yang mulai berat, Yuta mengangguk. "Yeah. Dia mengakui segalanya. Kak Juno, dia terobsesi dengan kehidupan masa lalunya karena dia masih belum bisa berdamai dengan keadaan. Dia kehilangan banyak hal."

"Itu bukan tanggung jawab kita, Yuta." Genta beranjak dan menepuk bahu Yuta pelan, tapi Yuta menepis.

"Ya, itu memang tanggung jawabnya. Tapi ... apakah kita membuangnya begitu saja? Aku tidak mau, Neng Kol orang yang baik. Sebenarnya dia baik."

Juno berdecak dan memejamkan mata. Laki-laki itu memijit pangkal hidungnya, lalu mendesah. "Sudahlah. Ini waktunya kau istirahat. Keluar kalian dari kamarku."

Genta kemudian menuntun Yuta pergi. Ia sempat kewalahan karena anak itu berontak.

Yuta beringsut dan menghindar dari Genta, kemudian menahan kakaknya. "Dia bilang kalau dia menyesal telah melakukan semua ini. Dia awalnya memang menyakiti orang-orang, tapi dia berhenti melakukannya dan dia ingin mengakuinya ke kalin semua. Namun Neng Kol kesulitan karena ada ketulusan dari kebohongan-kebohongannya. Dia tulus padaku, dia tulus pada Kak Genta, dia tulus pada teman-temannya. Yang salah dari Neng Kol hanyalah cara dia mendapatkan semua itu."

"Sudahlah Yuta," bentak Juno sengit. Teriakannya sampai-sampai membuat Yuta dan Genta sama-sama mundur secara otomatis. "Berhenti membicarakan dia. Dia itu perempuan kacau balau dengan keluarga yang berantakan. Ayahnya gembong narkoba. Dan kau masih ingin membela dia? Hanya karena dia memperhatikanmu? Mengajakmu bermain game? Meluangkan waktu? Berhenti bersikap naif karena ada jutaan Nicole di luar sana."

Alis Yuta perlahan bertaut. Napasnya tersengal dan dahinya berkerut samar. Langkahnya perlahan mundur.

"Jun, kau tidak perlu sekasar itu." Genta menengahi.

"Biarkan saja. Dia ingin tahu tentang dunia? Inilah dunia. Orang-orang yang kita percaya adalah orang paling jahat."

Yuta menarik bibir ke bawah dan menggeleng pelan. "Dia bukan lagi orang jahat."

"Kau tidak tahu apa-apa. Nicole berpura-pura baik, padahal dia menyebar kebencian pada Genta di akun gosip sekolah."

"Akulah yang melakukannya."

Nicole Sullivan is A Weirdo [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang