2. Kenalin! Gue Azzam!

78.3K 6.3K 253
                                    

Hayy hayy
Kembali lagi bareng aku, bumi 🌝

Gimana hari ini bahagia? Harus bahagia dongg!!

Oh ya gimana kabar kalian? Semoga sehat selalu para pembaca AZZAMOZZA

Call me Bumi not author!!

Terima kasih telah setia menunggu AM up sahabat, tunggu part selanjutnya ya🧡

Kali in aku baik gaes, udah siap kan sama kebucinan AZZAMOZZA??

Komen 💬 dan votemu ⭐ sangat ku tunggu💞🙏

Yuk ajak teman teman kalian untuk baca AZZAMOZZA sekarang!!

_________________________________

"Barangsiapa yang meminta-minta padahal ia tidak fakir maka seakan-seakan ia memakan bara api."

~Mozza Anastasia Az-Zahra~

Kini di sebuah rumah bernuansa abu yang bertingkat dua dengan halaman yang cukup luas dan bersih, tengah terjadi rapat di ruang keluarga berisikan Abi Yusuf, Umi Fatimah, dan Mozza tentunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini di sebuah rumah bernuansa abu yang bertingkat dua dengan halaman yang cukup luas dan bersih, tengah terjadi rapat di ruang keluarga berisikan Abi Yusuf, Umi Fatimah, dan Mozza tentunya.

"Heem Mozza jadi gini-" Yusuf menghembuskan pelan napasnya terlebih dahulu. "Abi ingin menjodohkan kamu dengan seorang lelaki."

" Maksud Abi?"tanya Mozza kaget.

"Tanpa Abi jelaskan juga kamu pasti paham nak." Yusuf tak mau sebenarnya, namun, apa daya, ia telah terlanjur bernazar. Yusuf khawatir pada putri satu-satunya ini, yang harus menikah muda.

"Tapi kenapa harus Mozza?" Dia begitu kaget saat mendengar dirinya akan dijodohakan. Sungguh ia masih ingin menikmati masa mudanya terlebih dahulu. Lebih lagi ia takut berumah tangga di usia muda, Mozza hanya ingin menikah sekali seumur hidup.

"Maafkan Abi nak, Abi telah bernazar saat itu, kamu tahu kan Mas Ilham juga mempunyai abang? ya walau waktu itu ketika mereka lahir harus kembali lagi ke syurga. Dan di saat umi mengandung dirimu Abi bernazar bahwa jika kandungan umi mu perempuan maka akan Abi jodohkan dengan anak sahabat Abi." Jelas Yusuf.

"Terima ya nak, Abi mu sudah terlanjur bernazar pada Allah.." Pinta Fatimah sendu.

Mozza menarik napasnya panjang sungguh sesak rasanya. Perlahan ia mengangguk kecil. "iya mi, Mozza mau."

"Alhamdulillah, terima kasih ya Allah." Yusuf dan Fatimah bersyukur, sangat bersyukur. Mereka sangat beruntung! Mempunyai anak sebaik Mozza.

"Mozza ke kamar dulu ya bi, mi." Pamitnya pada Yusuf dan Fatimah.

"Iya nak."

"Jam berapa ya sekarang?" Monolognya bertanya lalu mengecek jam di ponsel miliknya.

"Astaghfirullah sudah jam 8, aku harus cepat cepat tidur biar nanti bisa shalat tahajud."

AZZAMOZZA [terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang