27. Agnasfir or Audra Omorfos?

25K 2.5K 1K
                                    

Hellow, zynkkuuu 💅

Pa kabar kalian? Semoga baik-baik aja ya,

Absen makan favorit disini dong!

Siap membaca AZZAMOZZA?

Siap kawal azzamozza smpai end?

Mau semangat kalian disini dongg, jangan lupa Voment yaa!!

Kalau ada typo tandain yak, jariku kadang susah diajak kompromi ☝🏻😞

Tolong jangan bawah tokoh dari cerita lain yaa sayangg, belajar menghargai sekecil apapun☺️💓

Happy Reading 💓

•••

"Sama-sama terjaga, dan berharga. Jika ratu hanya bisa di sentuh oleh orang penting, maka kamu hanya bisa di sentuh oleh aku."

~Muhammad Azzam Elfahreza~

~Muhammad Azzam Elfahreza~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mozza,"

"Sayang! Kamu dimana?" teriakan Azzam menggema di seluruh ruangan, mencari sosok keberadaan penting di dalam hidupnya.

"Berisik banget, sih!" balas Mozza ngegas, sepertinya mood gadis itu berantakan, sebab tadi tak ia perbolehkan untuk membeli cookies.

"Masih marah, hm?" tanya Azzam yang menghampiri gadis itu. Sedangkan yang ditanya di malah pergi, tak peduli dengan pertanyaan itu.

"Kamu marah, gara-gara yang mana?" Azzam ikut menyusuli Mozza yang hendak ke kamarnya. "Kamar kamu di atas sekarang, udah marahannya, ya?" pinta Azzam begitu berharap. "Aku kangen meluk kamu, nyium kamu, mandi bareng-"

Plak. Belum selesai berucap, mulutnya sudah di tepak duluan oleh tangan istrinya. "Gak usah, mesum!" sinis gadis itu.

"aku gak mesum sayang, tapi bener kan? Kita udah pernah mandi-"

"lanjutin lagi, aku tidur di bawah malam ini!" ancamnya agar Azzam tak berbicara hal seperti itu.

"Iya-iya enggak, maaf ya?"

"Kalau aku maafin kamu, aku dapet apa dari kamu?" tanya Mozza memanfaat situasi. Lumayan, bisa saja tiba-tiba dapat uang segepok, kan? Nanti akan ia jajankan cookies, semuanya. Uh! Sepertinya cookies adalah bagian hidupnya.

"Dapet hadiah dari aku, mau gak?"

"Apa, hadiahnya?"

"Ada deh, surprise, jadi kamu mau maafin aku, gak?"

Mozza mengangguk. "Iya, aku maafin, tapi-" Mozza mengantung ucapannya sebentar. "Disini masih sakit," tangannya pergi menunjuk pada dada, bagian hati, tempat yang menjadi pecah karena perlakuan Azzam tadi malam, yang lebih menjaga dua temannya.

AZZAMOZZA [terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang