31. Rahasia Cindy?

22.2K 2.1K 1.2K
                                    

Heyyo, ketemu lagi Ramen 🍜

Kalau di target kayak bab sebelumnya mau lagi gak? Biar ada pilihan gitu, hehe😁

Yang tiap babnya komen banyak aku do'ain crushnya peka☺️

Yang sering komen next, aku do'ain, cinta ya gak bertepuk sebelah tangan kayak Reva ke Vino😁

Yang komen tiap partnya! Aku BERDOA SUPAYA JADIAN SAMA CRUSHNYA!!😱😱

jadi kamu pilih yang mana?

Jangan bawa tokoh cerita lain yaa zynk, belajar menghargai sekecil apapun ☺️💓

Happy Reading 💓

•••

"Kalau ada masalah, bilang ya. Jangan bebanin diri sendiri, aku ada disini untuk membantu menyelesaikan masalah kamu, aku mau jadi suami yang berguna."

~Muhammad Azzam Elfahreza~

•••

"Mozza.."

"Iya mas, kenapa?"

"Kamu diem mulu dari tadi, ada apa, sayang?" Azzam yang memerhatikan istrinya tidak bicara sedari tadi, sedikit bingung. Biasanya, istrinya itu akan menanyakan keadaannya.

"Gak ada apa-apa, emangnya beda ya?" tanya Mozza.

Azzam mengangguk cepat. "Beda banget, biasanya kamu nanyain kabar aku."

"Oalah, iya deh. Maaf ya, tadi gak sempet nanyain," ucap Mozza pada Azzam lalu memeluk suaminya.

Dibalas lah pelukan istrinya. "Kalau ada masalah, bilang ya. Jangan bebanin diri sendiri, aku ada disini untuk membantu menyelesaikan masalah kamu, aku mau jadi suami yang berguna."

"Iya, mas."

Setelah mengobrol lumayan banyak di perjalanan, kini pasutri itu sudah sampai di rumah. "Mas, udah makan?"

Azzam menggeleng. Sebenarnya sudah sih, tapi kalau yang memasak istrinya, rasa kenyang itu hilang. "Belum, kamu masak?"

"Belum sih, tapi kalau kamu mau makan, aku masakin."

"Kamu udah makan, yang?"

Mozza mengangguk. "Udah, hehe. Tadi sama umi."

"Ya udah kalau gitu, gak usah masak. Aku udah kenyang liat senyum kamu," balasnya lalu mencium pipi istrinya.

"Eh gak boleh gitu, nanti kalau kamu sakit, gimana? Kan repot urusannya, nanti," omel gadis itu.

Azzam terkekeh. "Tenang, sayang. Aku orangnya sehat, gak gampang sakit,"

"Jangan menyepelekan sesuatu mas, gak baik," nasihat Mozza memperingati.

"Maaf, sayang," tunduk lelaki itu. Dia memainkan ujung kain baju milik Mozza. Ntahlah, rasanya, seperti ada yang berbeda. Tadi itu, istrinya berubah menjadi diam. Sekarang, berubah seperti ibu yang mengomel selalu pada anaknya. "Sayang, maaf.."

"Ck, iya-iya. Jangan di ulangi lagi. Kamu duduk sana, aku mau masak."

"Sayang, aku gak mau makan. Aku mau sama kamu aja," adu pemuda tampan itu.

"Kalau kamu sakit, gimana? Aku cuma khawatir, mas."

"Sayang, sini." perintah lelaki itu. Dia menyuruh Mozza agar gadis itu duduk di atas pahanya. Tak ingin agar bayinya menangis, Mozza segera menuruti permintaan suaminya. "Kamu beda banget, kenapa sih? Aku ada salah?"

AZZAMOZZA [terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang