Heyoo ramen😝
Absen hadir dulu yakk!
Happy Reading 💘
•••
“Lagian, gak ada salahnya kali minta tolong ke Allah.”
~Sabian Daviandra Byantara~
•••
Suara ricuh para siswa SMA Lima Sila dan Panah Bangsa saat melihat anak dari pemilik sekolah itu turun dari mobilnya, dengan kacamata hitam yang bertengger di kedua matanya, dan jam tangan, menambah kesan maskulin dan jiwa tampan, sebenarnya, jika sudah dari sananya tampan, pasti akan tetap tampan.
Seluruh kaum hawa berteriak heboh menatap sosok lelaki itu, di belakangnya terdapat satu gadis yang mungkin umurnya sebaya dengan mereka. Gadis itu juga tak kalah cantik, siapa dia?
“Mau bilang cantik, tapi dia pakai masker, jadi cantik gak ya?” gumam Sabrina bertanya.
“Hush, semua perempuan cantik, Rinaa..” nasihat Mozza di belakang Sabrina.
Sabrina terlihat cengengesan saat tau bahwa Mozza mendengar gumaman nya. “Iya, Za.”
“Cewek itu mirip Ririn,” celetuk Kiara tiba-tiba.
Sabrina menggeplak bahu milik sang empu. “Mirip, mirip, liat mukanya aja belum, gimana lo nyimpulin dia mirip sama gue,” protes Sabrina.
Kiara mengasuh kesakitan saat bahunya di geplak. “Aishh.. sakit Ririn, kan Rara cuma ngomong, lagian bener kok. Cewek itu mirip Ririn, coba deh perhatiin.”
Bukan hanya Sabrina, Mozza yang mendengar itu pun ikut memerhatikan gadis yang sedang menunduk itu. “Susah, Ra. Mukanya gak terlalu keliatan.”
“Hooh betul,” timpal Sabrina. “Lagian, lo ada-ada aja sih!”
“Ck, kalian itu gimana sih matanya, kurang makan wortel yaa?” tebak Kiara meledek.
“Ya kali, gini-gini gue masak aja sendiri, selalu bikin sayur, masa iya mata gue kurang sehat,” komentar Sabrina membalas.
“Hush, jangan ribut, nanti kepala sekolah denger,” tegur Mozza memperingati.
“Hehe, biasa bocil satu ini rada cerewet Za, jadi susah kalau di kasih tau untuk diem,” katanya menunjuk Kiara.
Kiara yang ditunjuk pun ingin memprotes. Enak saja Sabrina menyalahkan dirinya! “Rara—”
“Hush, jangan berisik, Ra.” Sabrina merapatkan tangannya di mulut Kiara, agar gadis itu berhenti berbicara.
“Baiklah, mari kita sambut Ananda Putra Farhan Sp. PD dengan meriah!” sambut sang MC acara begitu senang.
Suara tepukan tangan begitu terdengar keras, dokter Farhan tersenyum melihatnya.
“Terima kasih, kepada bapak kepala sekolah yang terhormat, guru-guru dan staff sekolah yang terhormat, dan siswa-siswi yang akan membanggakan bangsa dan negara, saya senang sekali atas penyambutan yang luar biasa ini, langsung saja tanpa berlama-lama lagi saya akan membagikan beberapa hadiah atas kepulangan saya, tapi kita harus mengadakan lomba terlebih dahulu. Bagaimana siap tidak?”
“SIAP!!”
“SIAP, ASLI GUE MAH, SELALU SIAP!”
“AAAAA, SIAP BANGET DONG, DOKTER GANTENG..”
“Alhamdulillah, mendapat respon yang sangat positif membuat saya senang juga, terima kasih, saya kembali memberi waktunya kepada MC acara ini,” ucapnya dengan tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZZAMOZZA [terbit]
Novela JuvenilMuhammad Azzam Elfahreza, itu namanya. Lelaki yang mengancam Mozza agak tak menerima perjodohan konyol ini. "Kalo sampai lo gak nolak perjodohan konyol ini, siap-siap aja, lo akan gue siksa tiap hari!" "Maaf, tapi Mozza gak bisa nolak perjodohan ini...