18. Amira, siapanya mas Ilham?

31.9K 2.7K 124
                                    

Haloo Ramen🍜...
Kembali bareng aku, Bumi 🧡

Gimana hari ini bahagia? Harus bahagia dongg!!

Mari absen dulu men.. warna paporit kalian apa?

Sudah membaca Al Kahfi hari ini? Jangan lupa baca ya gaes🥰🫂

Oh ya gimana kabar kalian? Semoga sehat selalu para pembaca AZZAMOZZA

Call me Bumi not author!!

Terima kasih telah setia menunggu AM up sahabat, tunggu part selanjutnya ya🧡

Kali in aku baik gaes, udah siap kan sama kebucinan AZZAMOZZA??

Komen 💬 dan votemu ⭐ sangat ku tunggu💞🙏

Yuk ajak teman teman kalian untuk baca AZZAMOZZA sekarang!!

Note: kalau lupa alur jangan lupa baca ulang part sebelumnya biar inget lagi. Tandai typo!🦩

__________________________________

Namun, memang dasarnya sebuah perasaan tidak bisa dipaksa. Aku sangat mengaguminya tapi, jangankan melirik, Ilham saja tidak mengenali aku siapa~Fatimah Siti Amira.

 Aku sangat mengaguminya tapi, jangankan melirik, Ilham saja tidak mengenali aku siapa~Fatimah Siti Amira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seusai sekolah tadi. Mozza mengajak Azzam untuk pergi ke makam mas Ilham. Bukan apa, hanya saja tadi, ia tiba-tiba teringat kakaknya itu. Kebersamaan dengan kakaknya itu mampu membuat dia sedih kembali. Kehangatan yang selalu mas Ilham berikan kepadanya. Ah! Ia sangat rindu sekali di manja oleh kakaknya itu. Baginya, Ilham itu ialah sosok kakaknya yang sangat baik, perhatian, manis, dan sedikit manja. Jika boleh, Mozza ingin sekali kakaknya kembali ke dunia ini.

"Kita makan dulu ya." Azzam memberhentikan motornya di pinggiran jalan. "Makan di angkringan gak pa-pa kan?"

Mozza terkekeh, kenapa harus suaminya meminta izin? Em, Mozza akan memberikan sedikit bumbu-bumbu kejahilan. Gadis itu menggeleng. "Kalau di yang lain bisa gak?"

"Eh, kamu gak mau makan di sini?" Tanya Azzam. "Ya, udah ayo kita cari lagi." Azzam menarik kembali Mozza menuju motor.

"Pfft.."

"Azzam, apaan sih, mau kok. Inget ya Azzam, Mozza itu bukan orang jijikan." Ucapnya dengan mengecilkan ucapannya bagian akhir.

"Mozza, kalau gak mau gak pa-pa. Aku bisa cari yang lain aja. Mau di restoran aja?"

Mozza tertawa kecil. "Apaan sih Zam, Mozza cuma mau ngerjain kamu doang kok. Mozza gak pa-pa kok makan disini."

"Bener?"

AZZAMOZZA [terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang