AZZAMOZZA [terbit]

20. Azzam Selingkuh?

Haloo Ramen🍜...
Kembali bareng aku, Bumi 🧡

Gimana hari ini bahagia? Harus bahagia dongg!!

Mari absen dulu men.. seberapa antusias kamu membaca cerita ini?

Sudah membaca Al Kahfi hari ini? Jangan lupa baca ya gaes🥰🫂

Oh ya gimana kabar kalian? Semoga sehat selalu para pembaca AZZAMOZZA

Call me Bumi not author!!

Terima kasih telah setia menunggu AM up sahabat, tunggu part selanjutnya ya🧡

Kali in aku baik gaes, udah siap kan sama kebucinan AZZAMOZZA??

Komen 💬 dan votemu ⭐ sangat ku tunggu💞🙏

Yuk ajak teman teman kalian untuk baca AZZAMOZZA sekarang!!

Note: kalau lupa alur jangan lupa baca ulang part sebelumnya biar inget lagi. Tandai typo!🦩

_________________________________

Aku cuma bercanda, aku tau bercanda aku berlebihan, tapi serius aku nggak ada niatan untuk berpoligami ataupun selingkuh Za. Mempunyai kamu adalah suatu keberuntungan yang tidak akan aku sia-siakan~Muhammad Azzam Elfahreza.

Hari ini sungguh melelahkan, setelah di hukum di sekolah, lalu pergi ke kuburan alm. Kakak iparnya, kemudian di perintah untuk main ke rumah orang tuanya.

"Sayang, bangun.." Azzam menepuk-nepuk pelan pipi Mozza. Tak beralih dari pandangan manapun, mata lelaki itu sibuk memandangi wajah istrinya yang cantik. Bukan cantik! Melainkan sangat cantik.

"Eungh.."

"S-udah nyampe mas?" Tanya Mozza yang rada gugup karena wajah Azzam yang sangat dekat dengan wajah dirinya. 'tampan!' itu satu kata yang akan mewakili pujian dirinya, saat melihat wajah suaminya.

"Aku tau aku ganteng Mozza, jangan di pandangin mulu dong." Goda Azzam, karena mata istrinya yang tak kedip-kedip sebab terpesona melihat wajahnya yang tamvan bak dewa.

"Narsis." Balas Mozza malas. Baru saja dirinya tertidur lalu disuguhi wajah tampan milik sang suami, namun belum juga ia puji, lelaki itu telah mengakui bahwa wajahnya yang tampan dengan percaya diri tingkat dewa.

Azzam terkekeh. "Habisnya, kamu gak kedip, jadi aku tau deh kalau kamu terpesona dengan suami kamu yang ganteng ini." Kata Azzam dengan percaya diri. "Iya kan, sayang?" Tanyanya dengan kedipan mata kiri di akhir kalimatnya.