29. Dimana kamu, Sandrina?

26K 2.4K 755
                                    

Heyoo, kaget gak, aku tiba-tiba up?

Betewe nih ya, aku bakal up setiap tembus target, karena cerita ini belum rame-rame amat, jadi aku target sesuai keadaan aja.

Sapa gak sabar azzamozza end? Masih lama, mungkin empat/lima bulan lagi😭💅

Atau ada yg gak pengen AZZAMOZZA end?

Seperti biasa, jangan bawa tokoh dari cerita lain ya zynk, belajar menghargai sekecil apapun ☺️💓

Kalian sudah bahagia hari ini?

Jangan lupa bahagia, bahagia itu sederhana.

Happy Reading 💓

•••

"Kita boleh merasa sangat senang, saat diberi kebahagiaan oleh Allah SWT, tapi ketika kita diberi cobaan oleh Allah SWT, kita harus tetap bersyukur. Karena itu cara Allah menyayangi kita. Kita harus percaya, bahwa Allah tidak akan memberi cobaan diluar kemampuan hambanya."

~Muhammad Azzam Elfahreza~

•••

Hari ini, siang begitu terik. Matahari menyorot sempurna. Para remaja yang sudah berbaikan ini, kini terlihat sibuk. Mereka sedang mencari seseorang yang sangat berarti. Sandrina, namanya. Ibu ketua gang Aodra Omorfos yang menghilang tanpa kabar itu, membuat anggotanya berkelimpungan mencari gadis itu. Juga Sabrina, dia terlihat sibuk bertanya pada banyak orang mengenai dimana kembarannya berada.

Azzam sendiri, dia sudah izin pada Mozza. Katanya, ada sesuatu penting yang harus dikerjakan.

"Pak, bapak pernah liat cewek ini, gak?" tanya Sabrina sembari memegang poster dengan kedua tangannya.

"Ini bukannya neng sendiri?"

Sabrina terkekeh kecil. "Ini kembaran saya, pak."

"Oalah, bapak gak pernah kenal, neng."

"Yaudah, makasih ya, pak," ucapnya berterima kasih.

Sudah empat jam para anggota Agnasfir dan juga Aodra Omorfos mencari keberadaan gadis itu. Seperti kabarnya yang tertelan oleh laut begitu saja.

"Lo pada, mau istirahat, gak?" tanya Kenzo yang sudah memegang beberapa botol minum dengan bantuan Vano, di sampingnya. Sungguh, ketua dan anggota yang perhatian. Siapapun, pasti ingin menjadi kekasih Vano dan juga Kenzo.

Vano memberi satu-satu air minum pada semuanya. "Minum dulu, kita juga perlu istirahat."

"Thanks, No," kata Azzam seraya mengambil air putih itu.

"Keken, Rara mau beli yupi, boleh kan?"

Mendengar pertanyaan gadis kesayangannya itu, Kenzo segera merogoh saku celananya. "Gak usah beli, gue ada."

"Makasih Keken, perhatian banget deh," setelah mengambil beberapa yupi di tangan Kenzo, Kiara langsung memakan yupi burger itu.

"Suka banget sama yupi?"

Kiara mengangguk. "Suka banget, banget, banget."

"Marshmellow atau yupi, Ra?"

"Kalau kata tiktok-" sembari berkata Kiara mengunyah kembali yupi miliknya. "Ini bukan cerita cinta satu atau dua, yang membuatku bingung-bingung pilih yupi atau marshmellow."

Kenzo menonyor kepala Kiara. "Jangan kebiasaan nonton tiktok terus, Ra. Belajar yang rajin."

"Iya, sayang."

AZZAMOZZA [terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang