O8 - dor beneran apa jadian?

2.3K 290 18
                                    

Btw, kalo lagi deskripsiin Jefran ini enaknya pake kata Kajef apa Jefran ya? Serius aku labil banget mau deskripsiin dia pake nama apa :(

𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚
𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 • 𝐥𝐢𝐤𝐞 • 𝐬𝐩𝐚𝐦 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧

Rangga masih tetap melanjutkan misinya dengan menyelinap di kelas Justine.

Ia bersama dengan Justine memutuskan untuk kembali ke dalam kelas Justine terlebih dahulu karena Anna dan teman sebangkunya itu mampir ke toilet.

Masa iya sultan nguntit sampai ke toilet cewek, mau ditaruh dimana mukanya?

Rangga dan Justine masuk kedalam kelas, kedua pemuda itu memasang ekspresi bingungnya saat mendapati sang tokoh utama hari ini tidak ada didalam kelasnya- bahkan bangkunya saat ini kosong. Hanya ada tasnya saja disana.

Rangga dan Justine saling bertatapan selama beberapa saat sebelum keduanya berlari tunggang langgang menuju ke kelas sahabatnya.

Keduanya terus berlari bahkan saat menaiki tangga.

Siswa-siswi yang berjalan disekitarnya bahkan sampai menatap mereka ngeri.

Naik tangga sambil lari?

Barangkali para pembaca kesayangan kita ini ingin mempraktekkannya. Jika sudah di praktekkan silahkan spill disini bagaimana rasanya, 谢谢-! (. ◜‿◝ )

Keduanya terus berlari sampai tepat diambang pintu ruang kelas XII IPS-2.

Tepat dimana kelas Jefran dan Haikal berada.

"BANG JEFF!!!" pekik Rangga panik.

Pekikan dari Rangga itu mampu membuat seisi kelas terkejut-- bahkan ada yang sampai terjungkal.

"GAUSAH TERIAK ANJING KALO NGOMONG!!" maki Haikal kesal.

Rangga dan Justine berjalan dengan tergesa-gesa menuju bangku Jefran-- yang sepertinya sudah sangat amat tertekan dengan Haikal yang duduk didepannya dengan mulut yang terus bersuara.

"Ngaca, bang" balas Justine pelan.

"Gaada akhlak emang lo pada!" Maki Haikal lagi.

"Bang, serius demi apa. Gue kali ini ga bohong, sumpah!" Ucap Rangga dengan wajah seriusnya.

Jefran mengangkat salah satu alisnya, meminta penjelasan lebih lanjut.

Suara Rangga menelan, "Joanna ga ada dikelasnya. Padahal tadi pas istirahat udah kita pastiin kalo dia ga gerak dari bangkunya"

Jefran menatap Rangga serius, kemudian tatapannya beralih pada adik kandung satu-satunya itu.

Justine mengangguk membenarkan ucapan Rangga barusan.

Tanpa membutuhkan waktu yang lama, Jefran pergi dengan cepatnya-- entah kemana.

Yang pasti, ia sedang sangat panik saat ini.

Sepulang sekolah, Rangga tetap stay di parkiran sembari menunggu Anna untuk datang kemari.

Rangga tengah asik menduduki jok motornya dengan tangan yang memegang ponsel-- sibuk bermain game.

Tapi tenang saja, walaupun begitu, pendengaran Rangga ini bisa dibilang cukup tajam.

Jadi, bisa dipastikan, Anna benar-benar tidak akan lolos walaupun Rangga fokus dengan gamenya.

Tak berselang lama, suara yang lumayan famiar itu masuk kedalam pendengaran Rangga.

[✓] SALKIR!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang