25 - Home

1.8K 156 7
                                    

ada sedikit revisi di part' sebelumnya, kalian bisa baca ulang untuk part ?? sampai Marcel sebelum membaca chapter ini^^

Siapin posisi ternyaman dulu sebelum baca, part kali ini agak panjang. Yang belum baca part versi setelah di revisi, yuk baca dulu biar tau endingnya.

𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚
𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 • 𝐥𝐢𝐤𝐞 • 𝐬𝐩𝐚𝐦 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧

"Beneran?" tanya Shella. Raut wajahnya menunjukkan bahwa ia sangat terkejut dengan fakta yang baru saja ia dengar.

Marcel menatap sendu sang adik yang sedang menunduk dalam duduknya. Ia tersenyum menghela sebelum meraih tangannya untuk digenggam.

"Jojo kenapa?" tanya Marcel pelan.

Joanna menghembuskan napasnya, sangat panjang dan berat.

"Kenapa.. bisa?" tanyanya balik, tatapannya menunjukkan bahwa ia sedang kecewa.

Kecewa dengan apapun yang sedang terjadi saat ini.

"Joanna?"

Joanna mengernyit bingung saat mendengar sebias suara yang memanggilnya dari arah belakang tubuhnya.

"Kak Jean?"

Jean tersenyum simpul, "boleh ngobrol sebentar ga?" tanyanya.

Joanna mengangguk pelan, "b-boleh kak"

Joanna berjalan tepat dibelakang Jean, entah kemana lelaki itu akan membawanya pergi dan mengapa.

Terlalu banyak kemungkinan-kemungkinan besar yang ada didalam pikiran Joanna, seberusaha apapun ia mengusir pikiran-pikiran itu, pada akhirnya akan kembali dengan sendirinya. Entahlah, Joanna hanya merasa sangat aneh saat kakak tingkatnya itu mengajaknya berbicara empat mata.

Rooftoop. Jean membawa Joanna ke rooftoop.

Joanna diam, ia melihat Jean dari samping. Lelaki itu menutup matanya dan menghembuskan napasnya, terlihat sangat melelahkan.

"Jo, gue minta maaf."


Joanna terkesiap, Apa? Kenapa? Kenapa meminta maaf? Kak Jean tidak pernah ada salah dengannya, kenapa?

"Kak—"

"Gue jahat banget Jo, maaf."

Jean menunduk dalam-dalam. Bibir Joanna kembali menutup saat Jean dengan cepat menyela ucapannya, Joanna penasaran. Kenapa lelaki di depannya ini meminta maaf dengan penuh penyesalan, kenapa Jean menangis?

Jean mengambil napasnya dalam-dalam sebelum menatap Joanna.

"Gue suka sama lo."

Joanna tercekat, apa yang barusan Jean katakan padanya? Lelaki itu sedang tidak mabuk kan?

"Kak—"

"Gue benci banget pas tau kalau Jefran udah lebih dulu ngambil lo, gue tau gue pengecut banget, gue brengsek."

"Lo inget ga? Dulu, anak kecil usianya sekitar sepuluh tahun, dia diusir ibu tirinya dari rumah. Anak itu pergi, di depan sebuah rumah kosong, anak itu nangis sesenggukan. Terus, ada anak cewe yang dateng dan ngajakin dia main."

Joanna mengingatnya, memori terburuk dalam hidupnya, Joanna tidak akan pernah melupakannya.

"Itu gue, Jo." ucap Jean.

[✓] SALKIR!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang