SPESIAL NINGNING BIRTHDAY!! aku sengaja up nunggu jam sama hari haha, biar pas sama Ningning day.
Tenang, meskipun ini spesial Ningning day, masih tetep ada moment Jojefnya kok—— eh, semua moment ada deh..
𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚
𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 • 𝐥𝐢𝐤𝐞 • 𝐬𝐩𝐚𝐦 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧"Hiks, gue hik b-brengsek banget. Cowok sialan, hueee!" Niken meraung sesenggukan di bertengger bar.
Ya, Niken sekarang sedang berada di bar. Ia sedang meluapkan amarahnya dengan minuman-minuman setan itu.
"Sial, jangan nangis bodoh!" Umpat si lawan bicara.
Niken tersentak kaget, ia membeku sesaat. Namun sedetik kemudian ia kembali menangis.
"Huaaa! Niken dimarahin kak Renjaa! huee, kak Renja jahaaat! Hiks!"
Niken memukul-mukuli badan Renja dengan brutal, membuat Renja mengaduh kesakitan sembari terus menghindari pukulan Niken.
"Aduh!" Keluhnya.
"Iya iya maafin gue, maaf. Udah dong jangan nangis" pekik Renja, ia menggenggam kuat kedua tangan Niken. Menggenggamnya dengan kuat, ia takut dipukuli lagi oleh Niken.
Meskipun Niken itu perempuan, tapi tenaga Niken saat memukulinya tadi benar-benar kuat. Apalagi dengan keadaan mabuk saat ini, emosinya benar-benar tidak stabil.
"Nanti gue dikira mau perkosa lo, udah Ken!" Sentak Renja.
Niken terdiam, tapi bibirnya membentuk sebuah lengkung kesedihan. Bibirnya mencebik kebawah, ia kembali menangis,
"Hik, babi jahat kakk" keluhnya disertai dengan cegukan yang datang akibat efek samping banyaknya alkohol yang Niken konsumsi.
"Iya gue tau, yuk pulang" ajak Renja dengan lembut.
Ya mau gimana lagi, Renja galak Niken nangis. Yaudah, dicoba aja jadi lemah lembut, siapa tau Niken mau nurut.
Niken menggeleng lemah, "ga mau, hik. Aku benci Abi, hik! Benci banget huee! Bajingan! Sialan! Cowo setan!" Maki Niken.
Renja menghembuskan nafasnya lelah, ia memijat pelipisnya yang terasa sakit.
Bau alkohol tercium di mana-mana, belum lagi banyak pasang mata yang menatap Niken dengan tatapan nafsu.
Bedebah sialan memang.
Salah Niken juga sebenarnya yang memakai pakaian kurang bahan seperti ini.
"Ayo balik, nanti Rangga bisa ngamuk liat lo begini" bujuk Renja lagi.
Namun lagi dan lagi usaha Renja untuk membujuk Niken selalu gagal.
Sebenarnya Renja bisa saja langsung menggendong Niken, tapi ia terlalu sayang dengan nyawanya.
Niken ini anak taekwondo, sekali pukul tenaganya ga bisa dianggap remeh.
"Loh, Renja?"
Sebias suara memasuki pendengaran Renja ditengah-tengah bisingnya club itu.
Renja menoleh melihat sekeliling, ia melihat salah satu teman perempuannya disana. Ah, sebenarnya bukan teman juga sih.
"Ngapain disi—— loh? Niken?!"
Renja membuang nafasnya dengan kasar, ia mengusap wajah tampannya dengan frustasi.
"Sumpah, ini temen lo ga bisa banget diatur. Capek gue nyuruh dia balik tapi ga mau." Adunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] SALKIR!
أدب المراهقين❗ whitory - TAMAT; SELESAI DI REVISI❗ [⚠️15+] harap bijak memilih bacaan! [⚠️] Mengandung kosa-kata bahasa kasar! [⚠️] HINDARI PLAGIAT! DEKATI SAYA, HAHA. [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!] ❝ Gue kira lo polos, ternyata gue salah ❞ ❝ HAH?! ❞ ❝ ANJIR SAL...