24 - Marcel

1.2K 179 2
                                    

𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚
𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 • 𝐥𝐢𝐤𝐞 • 𝐬𝐩𝐚𝐦 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧

srekk!

Tirai itu terbuka dan memperlihatkan seorang pemuda yang tertidur di atas brankar dengan keadaan yang sangat mengenaskan.

Tubuh Joanna membeku di tempatnya berdiri, hatinya teriris melihat pemandangan menyedihkan yang ada di depannya.

deg!

"k-kak Marcel?"

Tubuh Joanna melemas, ia berjalan dengan pelan menghampiri pemuda yang ia panggil 'kak Marcel' tadi.

Pemuda itu, Marcel namanya. Dia adalah kakak kandung Joanna satu-satunya.

Joanna pergi ke kota asing ini mengikuti kakak kesayangannya itu. Tapi, ia lebih memilih untuk hidup mandiri dengan bekerja dan tinggal sendiri.

Karena padatnya kesibukan yang dimiliki kedua saudara itu, mereka jarang bertemu. Namun masih sering mengabari lewat telpon maupun via chat.

Joanna mendekatkan dirinya ke brankar Marcel, menumpu badannya dengan menggunakan sikunya. Sedangkan kedua tangannya menangkup kedua pipi Marcel dengan lembut.

Semua orang—— kecuali Justine terkejut mendengar perilaku yang Joanna tunjukkan saat ini.

"Sayang?" panggil Kajef pelan.

"Hiks.. k-kenapa?"

Pertahanan Joanna jatuh. Air matanya mengalir deras bersamaan dengan isakan menyedihkan yang keluar dari mulutnya. Ia menenggelamkan wajahnya di ceruk leher sang kakak yang masih setia memejamkan matanya.

Tangan Joanna mencengkram kuat lengan baju rumah sakit yang Marcel kenakan.

Ia benar-benar tidak sanggup menerima kenyataan yang baru saja ia terima. Kakak satu-satunya yang ia miliki harus terbaring lemah dengan seluruh rasa sakit yang harus ia tanggung.

Entah apa yang kakaknya pikirkan sampai mengikuti balap liar yang berakhir membahayakan nyawanya sendiri.

Apakah karena uang?

Tapi tidak seperti ini cara mencari uang yang benar, hal ini hanya akan membuatnya merasa kesakitan.

"Maaf, maafin Jojo. Jojo ngerepotin kakak terus sampai kakak jadi begini, maafin Jojo" lirih Joanna dengan tangisannya yang semakin menyedihkan untuk di dengar.

Kajef mendekat dan mengusap penuh sayang punggung Joanna. Ia ikut merasakan rasa sakit yang Joanna rasakan, ia juga merasa sedih karena adik kesayangannya juga keadaannya buruk.

Tapi ia jauh lebih sedih lagi saat melihat kekasih kecilnya yang sedang meraung dengan suaranya yang nyaris habis.

Kajef memeluk perut Joanna, lalu mengangkat pelan badan Joanna agar menjauh dari Marcel.

"Lepasin! Lepasin!" teriak Joanna frustasi saat tubuhnya semakin jauh dengan Marcel.

"Sstt sst" Kajef segera memeluk Joanna dengan erat, memaksa menenggelamkan wajah Joanna pada dada bidangnya.

"Kakak kamu bisa kehabisan nafas kalau kamu peluk terus, lepasin sebentar ya. Kasian, dia masih butuh istirahat." ucap Kajef menenangkan.

Kajef mengusap punggung Joanna sesekali mengecup lembut kepala Joanna. Hatinya teriris melihat Joanna begitu rapuh.

Ia menatap sendu Marcel yang terbaring lemah. Jika ia tau bahwa Marcel adalah kakak dari kekasihnya, ia akan mengusahakan yang lebih baik untuk merawatnya.

Tangan Joanna yang memeluk pinggang Kajef semakin mengerat, tangisannya teredam karena dada Kajef. Tangan Kajef masih setia mengusap punggung Joanna.

"Maaf ya? Harusnya aku jagain kakak kamu, maaf udah bikin kamu sedih." bisik Kajef tepat di telinga Joanna.

Joanna tidak membalas bisikan Kajef. Kepalanya tiba-tiba saja berputar, pandangannya buram. Dan semuanya menjadi berat.

—oOo—

"Hng"

"Oh? Udah bangun? Gimana keadaan kamu?" tanya Shella.

"ka Marcel mana?" tanya Joanna pelan.

Shella membuang nafas sebentar, "Joanna, lo tenang dulu ya. Kalo lo udah tenang, baru kita temuin Marcel."

Joanna mengangguk menyetujui tawaran Shella.

"Jo, lo tau?" tanya Shella membuka percakapan.

"Marcel yang mau ngelecehin Rina?" tanyanya.

Joanna menggeleng pelan dengan tatapan sendunya, "ka Marcel bukan orang yang kaya gitu. Ka Marcel anak baik-baik." lirihnya pelan.

Shella iba melihat perubahan Joanna yang sangat drastis, ia segera memeluk tubuh Joanna.

"Menurut lo siapa?" tanya Shella lagi.

Joanna menggeleng lemah, "ga tau, ka Rina selalu ganti-ganti pacar. Aku ga bisa nebak" ucapnya.

Shella mengangguk mengerti. Ya memang itu faktanya, Jika Joanna berkata demikian, bukankah ucapannya itu harus di percaya?

Lagi pun Joanna bukan tipe orang yang akan atau suka berbohong kepada orang lain. Jika pun ia berbohong, itu tidak akan bertahan lama. Karena raut wajah Joanna akan kentara dengan jelas jika ia berbohong.

Dan Shella tidak melihat raut kebohongan itu untuk saat ini. Jadi, Shella akan benar-benar percaya dengan Joanna.

lagi pula, mungkin saja Rina yang hobi sekali meminum alkohol waktu itu pergi ke club dan mabuk setelah putus dari Marcel. Setelah itu seorang pria datang dan ingin melecehkannya, dan Rina berhalusinasi bahwa yang ingin melakukannya itu adalah Marcel.

Itu hanya pemikiran singkat Shella yang entah mengapa bisa terpikirkan pikiran seperti itu.

𝐓𝐨 𝐁𝐞 𝐂𝐨𝐧𝐭𝐢𝐧𝐮𝐞𝐝

Sebenernya Marcel sama aku itu pacaran gais, kalian jangan sedih ya. ini aku ngetik ini sambil ngedate bareng dia🥺🥺

 ini aku ngetik ini sambil ngedate bareng dia🥺🥺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WKWKWK BECANDA YA TEMEN-TEMENN

MAU UP SEMALEM BIAR SEKALIAN DOUBLE UP GITU, TAPI MALAH NGESTUCK HAHA. INI BARU TERPIKIRKAN IDENYA LAGI PAS AKU JONGKOK DI KAMAR MANDI WKWKWK

[✓] SALKIR!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang