O7 - Cepu

2.6K 346 14
                                    

Jujur aku kaget, kemarin baru publish part Shocked dan notifnya langsung jebol
(༎ຶ ෴ ༎ຶ)

Btw, belakangan ini aku kecantol kapal Jihoon-Haewon. Gemes banget, apa harus aku buat juga cerita tentang mereka? Haha.

𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚
𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 • 𝐥𝐢𝐤𝐞 • 𝐬𝐩𝐚𝐦 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧

Rangga yang sejak tadi duduk di bangku sebelah Justine itu tidak mau pindah kemana-mana.

Membuat teman sebangku Justine mau tak mau harus pindah bangku akibat ke-egoisan Rangga yang tiba-tiba muncul begitu saja.

'kalo gue ga duduk disini, gue ga bisa jalanin dare gue' menurut sisi positif dari Rangga seperti itu.

Sangat berbeda dengan sisi orang lain.

Tepat didepan meja Justine, ada Anna yang duduk disana. Itulah mengapa Rangga memilih untuk menyelinap dan duduk disebelah Justine.

Kebetulan Rangga juga anak IPS, hanya beda kelas saja. Sekalian saja dia belajar disini, boleh juga, kan?

Karena Rangga menyelinap ke kelas Justine ini tanpa persiapan apa-apa, ia jadi meminjam buku Justine untuk ikut memahami materi.

Sejauh ini, Rangga belum ketahuan guru pengajarnya.

Inget, dare ini emang harus dilakuin. Tapi pelajaran juga penting untuk masa depan.

Prinsip yang baru saja dipegang Rangga sejak beberapa menit yang lalu.

Setelah menempuh jam pelajaran yang cukup lama, jam istirahat pun tiba.

Bahkan sampai sejauh ini, Rangga belum ketahuan oleh guru pengajarnya.

Anak-anak kelas Justine juga diam saja seolah tidak terjadi apa-apa.

Nyenggol Rangga dikit takutnya Rangga lapor ke sahabat-sahabatnya yang lain yang notabenya adalah kakak kelas mereka.

Ngeri tau.

Anna keluar dari kelas bersama dengan teman sebangkunya.

Rangga melihatnya, ia melirik sebentar Joanna yang masih asik menenggelamkan wajahnya dibalik lipatan tangannya— yang ngomong-ngomong sejak tadi ia berada dalam posisi seperti itu.

Ah, memang hari ini kebetulan guru pengajarnya sangat baik dan pengertian.

Rangga lalu menoleh pada Justine yang masih sibuk menyalin catatan di papan tulis.

Rangga memutar bola matanya malas, Justine kenapa lemot banget sih kalo nulis? Padahal Rangga udah selesai dari tadi.

Rangga menoel lengan Justine, "oit. Ayo ikut gue" ajaknya.

Justine menggaruk telinganya yang terasa gatal, "kemana?" Tanya nya.

"Ngikutin Anna" bisiknya pelan agar tidak ada orang lain yang mendengarnya selain Justine.

Justine ber-oh ria, ia lalu bangkit dari duduknya. Keduanya berjalan beriringan dengan langkah yang agak tergesa-gesa, takutnya mereka ketinggalan jauh sama Anna.

Rangga dan Justine terus mengikuti Anna dari belakang, jarak mereka tidak terlalu dekat juga tidak terlalu jauh.

Anna juga kadang merasa ada yang mengikutinya, itu membuatnya menoleh ke belakang beberapa kali.

[✓] SALKIR!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang