❗ whitory - TAMAT; SELESAI DI REVISI❗
[⚠️15+] harap bijak memilih bacaan!
[⚠️] Mengandung kosa-kata bahasa kasar!
[⚠️] HINDARI PLAGIAT! DEKATI SAYA, HAHA.
[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!]
❝ Gue kira lo polos, ternyata gue salah ❞
❝ HAH?! ❞
❝ ANJIR SAL...
Jean menurunkan Rina, Joanna dan Shella tepat di gerbang utama masuk pasar malam. Sedangkan ia sendiri sibuk mencari parkir yang cocok untuk mobilnya.
"Bentar, gue ngabarin Niken dulu" ucap Rina mencegah teman-temannya untuk masuk lebih dalam.
Shella dan Joanna kompak mengangguk, menyetujui ucapan Rina.
"Belum dijawab, nih anak kemana sih" gerutu Rina saat setelah terdiam beberapa menit.
Ting!
Suara bunyi notif dari hp Joanna berdering dengan nyaring, hal tersebut membuat atensi ketiganya terfokuskan untuk melihat notifikasi dari hp Joanna.
"Siapa?" Tanya Shella penasaran.
Dahi Joanna berkerut tajam, "notif twittnya Niken" balasnya seadanya.
Rina menatap tajam layar hp Joanna, "buka cepet." Titahnya.
Joanna mengangguk menurut, ia mengklik notif twitt tersebut. Dia langsung mendengus kesal saat mengetahui Niken meng-upload sebuah foto menyebalkan dengan caption yang sok romantis.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Langsung saja, melihat hal itu Shella dan Rina dengan kompak men-stalk akun Twitter Niken. Ketiganya mengetikkan komentar dipostingan terbarunya tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(aku baru sadar angka like, komen sama retwett nya berubah. diubah sama temenku ternyata, haha. how cutee)
Jean datang dengan memasang tanda tanya besar, kenapa tiga perempuan didepannya ini terlihat sangat kesal? Padahal tadi waktu ia tinggal, sepertinya biasa-biasa saja. Tidak ada yang salah, lantas sekarang mengapa?
Rina mendengus sebal, "udahlah ntar juga ketemu sendiri" acuhnya.
Jean semakin memasang ekspresi herannya, "kenapa?" Tanya nya.
"WIH! RAME YA" teriak seseorang dibelakang tubuh Jean.
Keempatnya kompak menoleh, menatap seseorang yang baru saja berteriak dengan lantangnya.