16 - Official

1.6K 243 18
                                    

𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚
𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 • 𝐥𝐢𝐤𝐞 • 𝐬𝐩𝐚𝐦 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧

"Justine!" Panggil Joanna pada Justine yang hendak bangkit dari bangkunya.

"Kenapa?" Tanyanya.

"Kajef dimana?" Tanya Joanna.

Justine mengernyit bingung. Sejak kapan Joanna jadi sedekat ini dengan kakaknya?

"Dikelasnya mungkin?" Balas Justine tak yakin.

Joanna berdecak sebal mendengar jawaban Justine.

"Emang kenapa sih?" Tanya Justine penasaran.

"Mau tau aja apa mau tau banget?" Tanya Joanna jahil.

Justine memutar bola matanya malas, "kalo gamau ngasih tau yaudah."

"Ewh, Justine ngambek-an" ledek Joanna lagi.

Justine mendengus kasar mendengarnya.

"Buset, berduaan aja lo berdua di kelas"

Tidak ada angin tidak ada hujan, Rangga tiba-tiba datang dengan santainya memasuki kelas Justine dan Joanna dengan kedua telapak tangannya yang dimasukkan kedalam saku celana.

Beberapa meter dibelakangnya, Kajef menyusul masuk kedalam kelas bersama dengan teman-temannya yang lain.

Mata Joanna berbinar saat mendapati Kajef berjalan menghampirinya, seneng deh punya cowok yang peka.

"Nyariin?" Tanya Kajef saat sudah berdiri tepat didepan Joanna.

Joanna mengangguk membenarkan Kajef.

Tangan Kajef terulur guna mengusak lembut kepala Joanna, "kenapa, hm?" Tanyanya.

Joanna tersenyum lucu, ia merogoh papper bag yang ia bawa kemudian ia keluarkan sebuah kotak diatas mejanya.

"Buat Kajef" ucap Joanna seraya mendorong pelan kotak tersebut kepada Kajef. Jangan lupakan senyumannya yang belum kunjung pudar.

"Apa ini?" Tanya Kajef bingung.

"Kuee, aku semalem nyoba-nyoba bikin." Ujar Joanna.

Kajef menatap Joanna dengan sedikit terkejut, "kamu pulang dari pasar malem langsung bikin ini?" Tanya ulang Kajef.

Joanna mengangguk semangat, mengiyakan pertanyaan Kajef.

Kajef berdecak kesal, "aku kemarin nyuruh apa?" Tanya Kajef dengan mata yang terus menatap Joanna.

Bibir Joanna melengkung ke bawah, "semalem ga bisa tidur tau!"

"Kenapa?" Tanya Kajef lagi.

"Masih nanya?" Tanya Joanna balik, tampak sangsi dengan pertanyaan Kajef barusan.

"Karena Kajef lah! Omongan Kajef semalem frontal banget, sampe bikin ga bisa tidur." Protesnya.

Kajef terkekeh pelan, "yaudah, maaf ya." Ucap Kajef, ia mengusak kepala Joanna dengan gemas.

"Mau ke kantin?" Tawar Kajef.

Joanna mengangguk dengan semangat, "Kajef yang traktir" celetuknya.

Kajef mengangguk setuju, "boleh" balasnya.

Joanna yang mendengarnya memekik kegirangan. Tau aja akhir bulan seret.

"Kalian ga ikut?" Tanya Joanna pada yang lainnya.

"Ikut, ayo" Rangga memekik bahagia saat ditawari Joanna. Ia mencengkram kuat tangan Justine lalu ditariknya tangan itu mengikuti langkah Joanna dan Kajef.

"Gini amat jadi jomblo" celetuk Renja yang masih tertinggal bersama Haikal.

"Jomblo? Lo aja kali, gue mah engga" ejek Haikal, lalu setelahnya ia tertawa terpingkal-pingkal saat mendapati wajah meme-able Renja.

"AHAHAHAHAHAHA MUKA LO JELEK BANGET SUMPAH AHAHAHAHA"

"Si bangsat" umpat Renja.

—oOo—

"Kajeeeef, mau seblaaaakkk" rengek Joanna yang terdengar sangat menyebalkan.

"Ga." Balas Kajef acuh.

"Jahat, ih" Joanna mencibir dengan kesal setelah mendengar respons Kajef.

Joanna beralih pada Rina yang duduk disampingnya, ia memeluk lengan Rina sesekali menggoyangkannya.

"Kaaa, mau seblakk" rengeknya.

Rina menatap Joanna semangat, "ayo, gue juga pengen——"

"Ga boleh!" Sahut Kajef cepat.

Mulut Rina terkatup rapat setelah mendengar sahutan Kajef yang terdengar sangat galak.

"Apasih" sahut Joanna tak suka.

"Ga boleh, Jo."

"Bodo, mau seblak intinya!" Ucap Joanna kekeuh.

"Joanna." Peringat Kajef.

Bibir Joanna melengkung kebawah, "tapi pengenn" rengeknya.

"Kamu belum makan nasi, nanti maag." Balas Kajef.

"Okay fine!" Final Joanna pasrah.

Pada akhirnya Joanna menurut saat Kajef memesankan nasi goreng untuknya, dari pada urusannya akan jadi runyam jika Joanna tetap kekeuh minta beli seblak.

Sedangkan di lain sisi, semua teman-temannya menatap heran Joanna dan Kajef yang terlihat "sangat akur" tersebut. Mengingat semalam Joanna masih menangis tersedu-sedu di pasar malam karena ia tidak ingin bertemu dengan Kajef.

—oOo—

"Gue.. official sama Haikal" Shella mengakui dengan malu-malu.

"Brrr uhuk! Uhuk!"

"Pelan-pelan sayang.." tegur Kajef, ia menepuk pelan punggung Joanna yang tersedak air minumnya sendiri.

"Kok bisa? Serius? Prank ya?" Ucap Niken dengan wajah tengilnya yang dibuat-buat.

Shella hanya tersenyum masam, "Shella pernah bohong emang?" Tanya nya.

Rina menggeleng kaku, ia masih shock dengan kabar tiba-tiba ini.

"Sakit tenggorokanku" keluh Joanna.

"Minum lagi." Kajef menyodorkan minumannya pada Joanna, Joanna menyambutnya dengan senang hati. Gratisss.

"Sejak kapan?" Tanya Renja.

"Sejak semalem dong! Hehe, romantis bener iya ga, Shell?" Tanya Haikal pada Shella.

Yang ditanyai justru tersenyum tersipu, bahkan telapak tangannya sudah ia gunakan untuk menutupi wajahnya. Ia terlalu malu jika mengingat kejadian semalam.

'sakit hati gue, Shell..'

𝐓𝐨 𝐁𝐞 𝐂𝐨𝐧𝐭𝐢𝐧𝐮𝐞𝐝

Ciee yang tadi kena prank aku update part ini, haha. Maaf ya, tadi kepencet.

anw's, spam komen sinii

[✓] SALKIR!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang