𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚
𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 • 𝐥𝐢𝐤𝐞 • 𝐬𝐩𝐚𝐦 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧
"Maaf." Ucapnya pelan."Ekhm.. babu, anterin gue ke indoapril bentar dong, gue lagi pengen minum cola." Ajak Niken.
Rangga mengangguk setuju, "yok, sekalian gue mau ngadem. disini panas" ucapnya sedikit menyindir kedua manusia yang masih belum melepaskan pelukannya.
Ya, walaupun apa yang Rangga lakukan tidak membuahkan hasil apapun. Karena dua insan itu masih setia berpelukan.
Keduanya benar-benar pergi ke Indoapril untuk menumpang ac. Ya, tetap beli cemilan juga, tentu saja.
Joanna memberontak didalam pelukan Kajef, membuat Kajef semakin mengeratkan pelukannya.
"Lepas." dengus Joanna, ia mencoba untuk menyingkirkan tangan Kajef yang sayangnya sangat sulit untuk disingkirkan.
Kalian bayangkan saja sendiri, kekuatan Kajef dan Joanna itu 5:2.
Kajef menggelengkan kepalanya pelan, Joanna dapat merasakan itu.
Joanna mendengus kesal, "lepas!" sentaknya.
"Tidak akan, sebelum kamu maafin." balas Kajef pelan.
Joanna memutar kedua bola matanya jengah.
Setelah dipikir-pikir lagi, Joanna juga merasa aneh. Mengapa ia marah dengan Kajef hanya karena masalah sepele?
"Lepasin dulu" desak Joanna.
Dengan berat hati, Kajef melepas pelukannya dan beralih duduk disamping Joanna.
"Aku bener-bener minta maaf" sesal Kajef.
Joanna menghembuskan panjang napasnya, nampak sangat berat. Hal itu tak luput dari perhatian Kajef, membuat Kajef semakin risau, takut tidak akan dimaafkan.
"Gapapa" balas Joanna pada akhirnya.
Kajef mengangkat salah satu alisnya, nampak kebingungan.
"Kamu memaafkan atau tidak?" tanya Kajef.
"Dimaafin" balas Joanna.
Kajef menghela nafas lega, "Oh, Ya Tuhan" ucapnya pelan.
Joanna melamun, kembali merenungkan tindakan yang ia ambil sebelumnya.
Bahkan saat Kajef menggenggam tangannya pun, ia tidak sadar sama sekali.
"Sayang?" panggil Kajef pelan.
"Babe?" panggil Kajef lagi saat tak mendapati tanggapan apapun dari kekasihnya.
"Nona Ashley?"
"Hah?"
Kajef tersenyum menggoda, "ingin segera memiliki margaku dibelakang namamu, hm?" tanyanya.
"Hah?"
Kajef menggeleng pelan, ia membelai lembut puncak kepala Joanna.
"Tunggu dua tahun lagi, lalu aku akan datang ke rumah orang tuamu untuk meminta izin" tutur Kajef lembut.
Joanna mengernyit, ia menepis tangan Kajef yang masih setia membelai kepalanya.
Joanna, "Apasih, jangan ngaco." kesalnya.
Ekspresi Kajef berubah menjadi murung setelah mendengarnya, "kamu masih kedatangan tamu?" tanyanya hati-hati.
"Ya" balas Joanna singkat.
Kajef menelan ludahnya dengan susah payah. Ah, tidak mungkin kekasihnya ini akan marah padanya lagi, bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] SALKIR!
Teen Fiction❗ whitory - TAMAT; SELESAI DI REVISI❗ [⚠️15+] harap bijak memilih bacaan! [⚠️] Mengandung kosa-kata bahasa kasar! [⚠️] HINDARI PLAGIAT! DEKATI SAYA, HAHA. [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!] ❝ Gue kira lo polos, ternyata gue salah ❞ ❝ HAH?! ❞ ❝ ANJIR SAL...