Menjadi siswa kelas 12 seharusnya bukan lagi untuk bermain-main. Alesya merasa hari ini sangat kewalahan dengan pekerjaannya. Ia harus mengerjakan tugas sekolah yang sudah menumpuk, ditambah dirinya harus menyelesaikan naskah teater.
Sebenarnya ia merasa keteteran, tetapi Alesya dan Raila ingin menghasilkan sebuah naskah terbaiknya untuk sekolah. Maka dari itu, keduanya membagi tugas dalam pembuatan naskah agar bisa dikerjakan di rumah masing-masing seperti sekarang ini.
Raila
Al, gue baru selesai ngerjain PR.
Naskah udah sampe mana? Sini gantian.Alesya
Gue selesaiin satu scene ini dulu dulu deh La, nanggung.
Entar gue langsung filenya ke lo kalau udah selesai ya.Raila
Oh yaudah, oke.
Di saat sedang fokus dengan naskahnya, Alesya melirik ke arah pintu, ternyata itu mamanya.
"Alesya, udah dong nak jangan nulis cerpen lagi. Udah malem ini, lanjut besok ya?" ucap mamanya.
"I-iya Ma."
Sebelum mematikan laptopnya, ia mengirim file naskah untuk dilanjutkan oleh Raila.
"Yaudah, matiin lampunya ya?"
"Jangan Ma!"
"Kenapa? Masih mau ngetik?" sindirnya.
"Ng-nggak kok, ini udah aku matiin laptopnya. Aku pengen aja lampunya nyala." Alibinya.
Sudah beberapa kali Mamanya memergoki Alesya sedang membuat cerita yang menurutnya belum terlalu penting dibanding tugas sekolahnya.
"Tumben, biasanya juga mati kalau mau tidur."
"Iya tadi aku lihat sesuatu, jadi takut."
"Lihat apa?"
"Ya itu deh pokoknya. Udah malem aku takut ceritanya."
"Aneh kamu, yaudah Mamah tutup pintunya. Kamu langsung tidur, besok sekolah."
"Iya Mah."
Alesya menghela nafasnya, setelah pintu kamarnya tertutup. Ia langsung mengerjakan tugas sekolahnya. Kalau Mamanya tahu Alesya mementingkan menulis cerita dibanding tugas sekolahnya, sudah dipastikan Alesya akan mendapat omelan sampai besok pagi.
Padahal dalam hatinya Alesya juga ingin segera merebahkan tubuhnya di kasur, tapi ia juga harus menyelesaikan tugas sekolahnya.
Ting!
Alesya melirik ponselnya yang menyala, ternyata itu pesan dari Izam salah satu anggota teater.
Izam
Al?
Alesya
Iya?
Izam
Gian, ngundurin diri jadi aktor. Tadi dia bilang ke gue, katanya gak enak mau ngomong sama lo.
Jujur Alesya kaget dan kecewa. Padahal beberapa hari lalu saat Alesya wawancara adik kelasnya itu sangat bersemangat untuk mengikuti teater.
Alesya
Kok bisa? Berarti kita harus cari peran pengganti.
Izam
Dia gak bisa ngatur waktu, hari-hari ini dia sibuk ngurusin keluarganya. Dia juga ikut beberapa perlombaan di sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEDARA
Teen FictionJika aku terluka, cukup kamu salurkan virus itu untuk ku, maka aku akan sembuh dari luka itu. Sebagian orang, jika salah satu kerabatnya memiliki virus pasti yang dilakukannya adalah menghindar. Namun, untuk virus yang dimiliki Rangga adalah virus...