Seluruh anggota teater berkumpul di depan sekolah. Mereka akan berangkat sekitar dua puluh menit lagi menuju tempat perkemahan.
"Zam, semuanya udah siap?" tanya kak Dyzan.
"Udah Kak," jawab Izam.
"Oke, mantap."
Sedangkan di tempat lain beberapa siswa sedang memperhatikan ke arah bis yang sedang terparkir di area sekolah.
"Bis apa itu Zar" tanya Rocky.
Reksa yang ada di samping Rocky pun penasaran.
Raezar yang sedang melihat ke arah yang sama pun menjawab pertanyaan Rocky, "Anak teater."
"Piknik?"
"Kemping."
"Sama aja," kesal Rocky.
Raezar hanya mengangkat kedua bahunya.
"Gaya banget pake piknik segala, gue yang gak ikut apa-apa cuma bisa lihatin mereka. Nasib," keluh Rocky. "Berarti Hira juga ikut dong Zar?"
"Iya."
Rocky mempertajam penglihatannya. Benar saja di sana sudah ada Hira yang sedang berkumpul bersama Alesya dan Nufi. Rocky juga bisa melihat beberapa orang yang ia kenal, serta adik kelasnya yang waktu itu sempat memberi cokelat pada Reksa.
"Pantes dari tadi pagi lo gak ada gairahnya, ternyata mau ditinggal sang kekasih," ledek Rocky. Raezar hanya diam, malas untuk menjawab.
"Ada apa nih?" Rieyu yang baru keluar dari kelas langsung bergabung bersama Raezar dan Rocky.
Sedangkan Reksa tetap asik melihat ke bawa, di mana anak teater sedang bersiap-siap.
"Itu Rie anak teater pada kemping, di sana juga ada Hira yang ikut. Terus pacarnya kaya yang sedih gitu ditinggal sama Hira."
"Emang pacarnya siapa?" tanya Rieyu seketika lupa.
"Setahu gue sih manusia," jawab Rocky.
"Oh kirain gue sama setan," balas Rieyu asal. Setelah itu melirik ke arah samping, "Kenapa lo Zar?"
Rocky langsung menoleh saat mata tajam mengarah pada Rieyu.
"Kan dia orangnya Rie. Wah, parah loh ngatain Raezar setan, dia lagi sedih tau." Rocky mengusap punggung Raezar. "Sabar ya Zar, Rieyu emang anak durhaka."
"Ups! Sorry, gue baru inget," Rieyu menutup mulutnya, super nyebelin.
"Cup ucup ucup." Rocky menepuk bahu Raezar.
"Namanya Laezar bukan Ucup, Locky!" sahut Ruby yang baru keluar dari kelasnya.
Rocky menatap tajam Ruby, "Sut! diem. Anak kecil gak boleh ikut campur." Matanya kembali fokus pada Raezar. "Orang dewasa lagi sedih nih, Raezar bentar lagi mau nangis."
Raezar murka. Tolong dong siapa yang punya jasa mengusir manusia.Rasanya Raezar sudah tidak kuat lagi dengan teman-temannya ini. Bikin emosi saja.
Ini lagi Rocky, apa dia tidak lihat wajah Raezar yang sudah memanas akibat ulahnya? Raezar mau nangis dari mananya sih? heran. Tapi ya kalau dibilang sedih sih, itu benar. Gimana gak sedih dirinya tidak akan bertemu Hira selama dua hari ke depan.
"Nangis kenapa? Gak di kasih uang jajan?" tanya Ruby.
"Temen lo gaada yang bener Zar," sahut Reksa sambil melenggang pergi. Ternyata sedari tadi Reksa mendengar percakapan teman-temannya.
"Temen lo juga!" teriak Raezar langsung menyusul Reksa dan melepaskan tangan Rocky dibahunya dengan kasar.
Sepertinya mengikuti jejak Reksa lebih aman, daripada harus berdiam diri meladeni ketiga temannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEDARA
Teen FictionJika aku terluka, cukup kamu salurkan virus itu untuk ku, maka aku akan sembuh dari luka itu. Sebagian orang, jika salah satu kerabatnya memiliki virus pasti yang dilakukannya adalah menghindar. Namun, untuk virus yang dimiliki Rangga adalah virus...