2 : Di Hukum

11.6K 1K 39
                                    

Selamat membaca

"Dad masak apa?" Tanya Starla.

Yah perlu diketahui bahwa kehidupan Starla hanya diisi oleh Daddy dan para pembantu yang bekerja dimansion. Ibunya sudah pergi kehadapan Tuhan karena penyakit jantungnya. Pasti sulit menjadi Starla, ditinggalkan oleh ibunya saat umur 8 tahun dan juga dulu daddynya hanyalah orang miskin, sulit untuk membiayai pengobatan sang ibu hingga ibunya menghembuskan nafas terakhir. Starla sering ditinggal pergi oleh sang daddy untuk bekerja diluar kota hingga sekarang saat daddynya sudah berhasil membangun banyak cabang showroom mobil mewah. Hidup Starla tidak semulus hidup seorang Dinda yang selalu dimanja dan dituruti semua kemauannya. Carlos akan memberikan apa kemauan Starla jika dia berusaha, seperti motor, Carlos memberikan Starla motor karena gadis itu berhasil mendapat nilai tinggi dipelajaran yang sangat sulit untuk seorang Starla cerna.

"Nasi goreng seafood, roti bakar keju, kamu mau apa?" Tanyanya masih berkutat didapur dengan peralatan masak.

"Apa aja yang penting dad yang masak" goda Starla.

"Tumben rapi? Biasanya urakkan" mengabaikan godaan iblis kecil, Carlos bertanya karena heran dengan penampilan Starla yang rapi hanya saja tidak mengenakan dasi.

"Anaknya rapi salah, urakkan salah, maunya daddy apa?!" Tanya Starla tak santai.

"Berani ngelawan? Uang jajan kamu daddy tambahin mau?!" Ancamnya.

"Aelah janganlah, ini aja kaga habis-habis!!" Protesnya.

"La berangkat sana!! Sarapannya daddy jadiin bekal aja!!" Teriak Carlos dari dapur lantaran Starla sudah duduk cantik kursi makan.

Setelah sarapan selesai dan mengabaikan tatapan Carlos yang mengintimidasinya. Carlos sudah membuatkan bekal agar si anak sarapan disekolah karena audah dipastikan bakalan telat tapi yang diberi petuahalah duduk santai menyelesaikan sarapannya.

Starla beranjak dari kursi dan menyalami Carlos "pergi dulu yah boss, mau sekolah nih" pamitnya.

"Hati-hati"

Berangkat dengan mobil mewah. Mungkin lain kali dirinya akan membawa motor tapi tidak untuk saat ini, rasa nyawa melayang dibonceng Joy bahkan masih terasa sampai sekarang. Starla bergidik ngeri membayangkan kejadian kemarin dimana mereka gotik. Sangat seru juga menegangkan.

***

"Nah kan apa gue bilang?! Lo sih udah tau bakalan telat masih aja mau bawa mbumm liat nih kita kaga bisa masuk" omel Joy.

Saat ini mereka sedang beradu argumen didepan gerbang Sma Garuda ditonton oleh pak satpam dan pemuda dengan almamater osis.

"Lah kok nyalahin gue! Sera tuh minta jemput , jauh-jauh gue rumahnya tuh jamet udah duluan!!" Balas Starla tak mau kalah.

"MASUK!!"

Mereka terlonjak kaget karena teriakkan seorang pemuda dengan almamater osis yang sedang menyilangkan tangannya didada menatap dua gadis itu dengan tajam.

"La... siketos La, matilah kite" cicit Joy ketakutan.

Starla malah memandang siketos dengan raut kasihannya, didalam novel Mattheo meninggal karena sakit jantung. Cintanya sudah ditolak malah mati juga, second lead sangat menyedihkan.

"Yang sabar yah Tos, lo bisa nemuin cewe yang lebih bohay dari si ono" ucap Starla prihatin menatap Theo dengan mata sendunya.

"kenapa lo?" Tanya Joy curiga menaruh telapak tangannya dijidat lebar Starla mengecek suhu badan lalu menempelkannya dipantat.

Into A New World [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang