16 : Jealous

4.6K 565 31
                                    

Selamat membaca

Saat ini para ciwi-ciwi sedang berkumpul dirooftop menemani Lena yang menangis dengan mata sembab.

"Gu-gue hikss sa-sayang banget sama dia woi!! Hikss tapi kayaknya ngga ada kesempatan" tangisnya pecah.

Mereka saling senggol menyenggol memberi kode 'gimane?'

Plotnya sangat melenceng, Jessi dan Daren tidak saling mencintai karena semua sepakat bersahabat. Selena menangis gara-gara ucapan Daren yang kelewat nyelekit.

Rasa ingin memukul mulut pria itu timbul dibenak mereka. Starla merangkul bahu Lena "lo jadi cewe bego banget sih, lihat sekeliling lo banyak cowo yang mau dan sayang sama lo"

Lena memencarkan pandangannya kesekeliling tapi yang dia lihat hanya dinding coretan, sofa buluk, dan tiga wajah buluk lainnya.

Dengan kesal Starla menampol kepala Lena "sibego, bukan waktunya lagi becanda" emosinya ditarik ulur menghadapi antagonis paling goblok didunia pernovelan.

"Eh gue lebih tua yah!!" Balasnya tak terima.

"Diem lo" ketus Starla membuatnya kembali diam.

"Pas kecil minumnya bensin sih" celetuk Joy.

Sera mengangguk mengiyakan saja, malas berbicara lagian bibirnya sedang sariawan.

"Hikss gue mau hikss move on, bantuin gue hikss dong"

"BAGUS LO SADAR JUGA, ALHAMDULILLAH YA ALLAH SELENA ADELINE BINTI MAHMUDIN AKHIRNYA DIBERI HIDAYAHMU" teriak mereka bersamaan.

"Apaan sih bapak gue buka Mahmudin" ketusnya.

"Lagian cowo banyak, mau-mau aja sama jamet kaya dia, liat noh ketua futsal si Arsen beuh udah lama suka sama lo tapi disia-sia in" ucap Joy mulai berdakwah.

"Nah sekarang lo yang kena karma karena nyia-nyian Arsen, gimana enak ngga?" Sinis Starla.

"Lena kamu emang beneran bego, buat apa ngejar-ngejar jamet kaya Daren? Cowo banyak" omel Jessi menggeleng prihatin.

Lena mendengus kasar "makanya gue mau berhenti"

Sera merentangkan tangannya pada Lena "ikutlah kaumku anak muda" ajaknya dengan wajah berseri-seri.

"Lo juga kampret!! Move on lo dari Rifki udah dua tahun" ceramah Joy.

"Pokoknya Len kalo lo ketemu Daren kaga usah disapa-sapa, kaga usah lo gelendotan kaya babi, kaga usah lo peduliin, cuekin aja" ucap Starla memberi petuah diangguki oleh Lena.

"Kalo sampe lo gitu lagi! Lo kita pepes" ancam Joy.

"Iya!!" saut Jessi yang hanya bisa iya iya iya doang.

"Biar si Daren tau rasanya dicuekkin, lo juga harus cari cowo lain buat manasin Daren kali aja dia panas, kalo kaga berarti lo beneran harus move on karena udah kaga ada kesempatan lagi" jelasnya.

"Iya!!"

"Jess diem lo kampret" kesal Joy.

"Iya!!"

"Taulah anjir geblek banget" ketus Starla.

"Iya!!"

Rasa ingin memukul kepala cantik itu terlintas dibenak mereka tapi itu tidak boleh dilakukan sesama teman karena dosa.

___

Saat bel pulang sekolah berbunyi, para murid berhamburan dari kelas menuju parkiran, segera pulang mengistirahatkan diri masing-masing dari banyaknya pelajaran yang membuat otak pusing.

Nathan sudah berdiri didepan pintu kelas pacarnya, mulai sekarang mereka pergi pulang bareng.

"Nunggu lama?" Tanya Starla merangkul pinggang Nathan.

"Ngga"

"Capek?"

"Iya"

"Mau makan apa?"

"Mau bakmi pak mamat" ucapnya tersenyum.

Inilah yang Nathan suka dari Starla, gadisnya tidak banyak basa-basi. Nathan tidak pernah merasa direpotkan walaupun dia tidak akan kerepotan sama sekali jika mengenai Starla. Gadis ini pandai segalanya, saat ditanya apa juga ngga pernah jawab terserah. Dia selalu mengutarakan apa isi hatinya.

Mereka berjalan menuju parkiran mengambil moge Nathan yang diparkir khusus. Dari tempatnya berdiri Starla tersenyum bangga pada Selena yang mengikuti sarannya dan Joy. Dia melengos melewati Daren begitu saja tanpa menyapa apalagi menggelanyuti.

Daren berpikir mungkin itu hanya akal-akalannya saja agar Daren membujuknya tapi sudah satu minggu terlewati Selena sama sekali tidak menyapanya, jika ada keperluan berbicara juga hanya ngomong seadanya. Kalau mereka berkumpul disaung juga Selena menghindari percakapan yang melibatkan Daren.

Karena dongkol dicuekki Daren menarik lengan Lena untuk menghadapnya "lo kenapa?"

"Kenapa apanya?" Tanyanya balik.

"Lo diemin gue, ngga biasanya"

"Gue cuma mau wujudin omongan lo waktu itu, nggak ganggu lo lagi, dan sekarang udah gue lakuin" jawabnya.

Kosakatanya bahkan berubah, jika dulu memanggil ayang atau aku-kamu sekarang jadi lo-gue. Ingin menyahut tapi ini memang salahnya.

"Gue bilang gitu biar lo sadar gue ini ngga sebaik yang lo kira, dan kita lebih baik temenan aja" balas Daren dengan nada lembut, garus bawahi lembut.

"Of course" jawab Lena tersenyum tapi perasaannya tentu sakit, melupakan Daren juga butuh waktu nggak bisa kilat. Hati Selena bukan ninja express.

"NANA!! JADIKAN?"

Selena menoleh dan mendapati Arsen yang sudah duduk diatas motornya.

"Jadi kok, ayo"

"Gue duluan yah" pamitnya pada Daren yang menatapnya dengan bingung dan sedikit tak ikhlas. Secepat itu?! Dan apa itu Nana? Mwoya?! apa itu panggilan kesa-ya-ng-an?

Matanya melotot saat tangan itu melingkar sempurna diperut Arsen juga kepala yang bersandar dibahu dan mengobrol dengan akrab layaknya sepasang kekasih.

Tinn

Arsen mengklaksoni Daren saat mereka lewat dihadapan pria itu "duluan yah Ren" ucap Arsen dan melajukan motornya keluar gerbang bersama Lena yang duduk cantik dibelakang dengan raut sumringah. Perasaan tak suka timbul dibenaknya.

"Kan cuma temen, ngga boleh panas. Tangannya juga, ngapain dikepel-kepel? Lo ngga lagi banting setir jualan es kepelkan?" Ejek Starla yang entah dari mana sudah berada dihadapannya dengan Nathan yang setia berjalan disampingnya.

"Panas ya La hari ini" ucap Joy memanas-manasi.

Jovan dengan inisiatif tinggi mengeluarkan buku tulisnya untuk mengipasi Joy, bulol 2 setelah Nathan.

Sedangkan Sera? Dia sudah lebih dulu pulang dijemput pak pol, katanya dia ada hajatan keluarga. Starla sama Joy cuma minta bungkusin ayam kecap sama sambel kentang. Emang tidak tahu malu, malunya juga tidak tahu.

"Ayo ayang kita pulang entar makin panas dan BOOM meledak, ihh ngeri" manja Starla melewati Daren dengan menjulurkan lidahnya.

'Mampus lo!!'

Daren menghela nafas kasar "bener kok cuma temen, lagian untung juga si ulet keket ngga gangguin gue lagi" ucapnya menyakinkan.

Gengsi di gedein, mampus lo!! -  😈

Tbc.

Into A New World [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang