29 : End

4.4K 368 19
                                    

Selamat Membaca

Mau cepet-cepet tamatin cerita gaje gue ini. Huhh.....semoga kalian suka yah

Pria tampan yang tak lekas dimakan waktu, Carlos. Duda tampan dari dua anak itu terlihat lelah dengan wajah suram menatap kaca ruang inap tempat putrinya terbaring tak sadarkan diri selama seminggu lebih.

Tidak ada penyakit serius, dokter bahkan bingung dengan keadaan Starla saat ini. Starla dinyatakan koma, dan ini membuat Carlos khawatir berlebihan.

Duda dua anak itu terlihat kurus, kantong matanya menghitam dan tidak ada semangat sama sekali.

Jillyan? Pemuda bertubuh kekar tapi hati hello Kitty itu tertidur pulas dibalik tirai tepat disamping brankar Starla. Jillyan setia menemani adiknya, ingin menjadi orang pertama kali dilihat oleh Starla setelah membuka matanya.

Carlos kembali mengingat ucapan gadis itu satu Minggu yang lalu. Topik pembicaraannya selalu mengarah pergi dan tak akan bertemu kembali. Apa ini maksudnya?

"Bangun dong....nanti Daddy janji bakalan bawa kamu liburan ke Maldives, kamu bebas mau habisin uang Daddy sebanyak apa pun" gumam Carlos.

Memasuki ruang inap putrinya, Carlos mengelus tangan kecil itu kedalam genggamannya. Putri tunggal yang dia besarkan sendiri dengan tangannya, yang selalu menemaninya ketika susah bahkan sampai puncak kesuksesannya. Carlos tidak membutuhkan sosok pendamping, hanya Starla dan Jillyan tidak dengan yang lain.

"Cepet bangun sayang.....Daddy rindu" lirihnya mencium dahi Starla yang tertidur dengan tenang.

Jillyan meneteskan air matanya mendengar gumaman sang Daddy kepada adiknya.

Para sahabatnya? Joy, Sera, Wonu, Fero, Bintang, bahkan pemeran tokoh dari novel ini sudah Carlos suruh pulang untuk segera beristirahat. Apalagi saat mendengar kabar Joy yang bolos sekolah bersama Sera untuk menjaga Starla membuat Carlos terharu dicampur marah karena kenakalan sahabat putrinya itu.

Sedangkan gadis yang tertidur dengan nyaman diatas brankar, terlihat tersenyum tipis. Dibawah alam sadarnya.......

"Nggak bisa gitu dong!! Lo curang, dadu gue tadi enam berarti dapet kesempatan satu kali lagi buat kocok!!" Maki Starla yang asli.

Dinda melotot tak percaya "heh!! Dadu Lo angkanya tiga, buta Lo?!! Lo tambahin tiga tiga yah jadi enam emang" Balasnya tak mau kalah.

"Enak aja, Lo yang curang!!" Balas Starla memaki dan menarik kunciran Dinda.

"Nego ngga mau ngaku lagi!!"

Tak mau mengalah Dinda menarik rambut Starla dan terjadilah adegan jambakkan. Mereka berhenti setelah mendengar teriakkan garang dari seorang paruh baya yang masih cantik dengan wajah berserinya.

"Berantem lagi? Mami cubit kalian satu-satu yah!!" Kesalnya hendak memberi cubitan maut pada dua gadis pembuat onar itu.

"Ampun mami"

"Ampun nyai"

Setelah tak sadarkan diri, sekarang dirinya berada di alam bawah sadar dan bertemu dengan ibu Starla dan juga Starla yang asli.

Tiba-tiba Starla memeluk maminya dengan erat " Starla pasti bakalan kangen berat sama mami" sedihnya.

"La.... korting dua Minggu lagi dong, masa bentaran banget" bujuk Dinda dibalas delikkan sinis sang empu.

"Mata Lo gue colok mau?! Hampi setahun yah, mending Lo duduk depan pintu aja, malaikat jaga neraka lagi Dateng buat jemput lu" balasnya pedas dihadiahi cubitan maut sang ibu.

"Sembarangan, Dinda ngga usah takut yah" ucap mami Starla baik hati.

Cahaya menyilaukan mengalihkan pandangan tiga perempuan cantik. Mami tersenyum lalu memeluk Starla dengan erat.

Into A New World [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang