20 : Weekend

3.3K 539 24
                                    

Selamat membaca

Karena gue nulisnya dilaptop, sok di vote dan komen sebanyak-banyaknya. Ngga larang lagi deh kaya yang kemarin soalnya hp gue ngebug liat notif wp, ig, fb, tw, macem2 ampe ngelag ngga berdaya

Hari minggu yang cerah ini mendadak menjadi suram lantaran simerah datang tanpa undangan. Perutnya sebentar-sebentar melilit dengan keringat sebesar biji jagung, membuatnya malas untuk beranjak dari singgah sananya yakni kasur.

"Kenapa cewe mesti menstruasi? Kenapa engga cowo aja?" Tanyanya sembari mengganti chanel tv.

"Kenapa orang nyebutnya menstruasi? Dari mana kata menstruasi berasal? Terus kok bisa orang namain ini kasur jadi kasur? Kenapa engga bebek? Kenapa yah?"

Semakin hari semakin jadi otaknya bekerja, tanyanya kenapa? Kenapa? Kenapa mulu!! yang baca udah pada geram lihat kelakuan anak gadis ini.

cklekk

Pintu terbuka menampakkan Jillyan dengan baju piyama dan rambut super kusutnya. Menatap Starla dengan mata yang masih memicing. Kebiasaan hari libur mereka Carlos, Jillyan dan Starla pasti bangun siang. Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 12.34.

"turun, sarapan pagi" katanya.

"Sarapan pagi paan? Lo lihat matahari udah nongol atas kepala" balasnya tak acuh.

Niatnya menyuruh sang adik untuk turun tapi saat melihat kamar Starla yang dipenuhi boneka hewan seperti babi, sapi, anjing, banyak deh kayak kebun binatang. Jillyan berpikir tertidur dengan boneka super lembut pasti akan sangat menyenangkan.

"Nyuruh bangun tapi lo sendiri malah tiduran" ucap Starla.

"Kita tidur aja, lagian gue ngantuk banget La. Biarin daddy makan sendiri" balasnya dan memejamkan matanya disusul dengan dengkuran halus.

Disisi lain seorang pria berumur dengan wajah super bantalnya malah bersender dikulkas dengan mata terpejam erat. Kakinya meluruh kelantai lantaran lemas terbawa suasana tidur siang.

Carlos tidak jadi sarapan, malah tertidur didepan kulkas masih dengan celana piyama dan kaos oblong lusuh andalannya.

Kembali lagi pada Starla, ingin menghubungi Nathan tapi dirinya sadar diri minggu ini pasti prianya sedang digereja. Dua curut paati lagi family time, yang lain kaga tau.

Jujur dari hatinya yang paling dalam Starla belum mencintai Nathan, perasaannya hanya sebatas suka. Emang siapa sih yang bakal nolak cowok kayak Nathan, udah ganteng, baik, perhatian lagi. Starla juga ngga mau terlalu berharap dengan hubungan ini, karena di tahu tujuannya nanti bukan pria yang saat ini menemaninya.

Aku untuk kamu
Kamu untuk aku
Namun semua apa mungkin
Iman kita yang berbeda
Tuhan memang satu
Kita yang tak sama
Haruskah aku lantas pergi
Meski cinta takkan bisa pergi

Tiba-tiba aja pikirannya keisi sama lagunya Peri Cintaku 'gaya lo La' batinnya.

Kalau dulu dirinya sebagai Dinda dibebankan dengan segala urusan ahli waris maka sekarang bebannya berganti jadi jodoh. Starla emang suka cari masalah tapi masalah lebih lebih cinta lagi sama Starla.

Karena melamun akhirnya Starla bergabung bersama Jillyan mengarungi mimpi. Mereka satu keluarga terbangun saat jam sudah menunjukkan pukul 16.45 berjalan sempoyongan kelantai bawah untuk mengisi perutnya yang sudah berdemo sedari tadi.

Carlos dan Jillyan duduk didepan teras menikmati susu coklat hangat sambil bermain catur.

"Daddy, Lala laper" rengeknya memeluk Carlos dari belakang, menganggu sesi permainan.

Carlos menariknya untuk duduk dipangkuannya "yaudah mau makan apa? Daddy masakkin" balasnya.

"Abang mau soto.."

Carlos menatap Jillyan dengan ganas "abang udah makan banyak, sana olahraga biar lemaknya ngga numpuk" jelasnya membuat Jillyan melemaskan bahu.

Pria itu sudah menghabiskan satu mangkuk sup daging, semur ayam, ikan bakar dan belum lagi camilannya yang lain. Carlos takut perutnya akan meledak.

"Dengerin kata Daddy, entar cewe-cewe pada minggat" sahut Starla tersenyum jahil.

"Abang duduk bentar turunin makanannya entar jangan lupa olahraga yah" ingat Carlos.

"Okay"

"Mau makan apa anak daddy?" Tanyanya  penuh perhatian.

Starla berdiri tegak "kasih cash aja, mau makan sate padang dekat gapura" ucapnya dengan tangan yang menadah.

Carlos memberikan uang seratus ribu pada putrinya "kalo ada sisa beliin daddy permen susu aja" ucapnya diangguki.

Dengan keadaan belum mandi dari pagi, piyama lusuh berwarna pink, dan sendal berbulu tak lupa rambut kusut dengan jepitannya, kita sebut dia member baru Adam cs. Itu loh orang gila dikomplek keong mas terdiri dari Adam, Ros, Nina, dan terakhir member baru Lala.

Berjalan dengan riang seraya mendorong skuter hitamnya menuju gapura depan komplek.

"Oii mau kemana lo?!!" Teriak pria dengan kaos hitam, dia Theo.

"Beli sate padang dideket gapura!!" Balasnya berteriak.

"Ikut!!" Teriak Theo dan berlari menuju Starla.

"Lo ngga bengek gitu? Jantung lo ngga dugun-dugun kan?" Tanya Starla penasaran.

"Gue ngga lagi jatuh cinta kali La" balasnya sinis.

"Kali aja lo sakit jantung" pancing Starla.

Theo menatap Starla terkejut "Do'ain gue lo?!! Eh gue sehat walafiat, alhamdulillah gue sehat lahir batin" kesalnya bersungut-sungut.

"Beneran?"

"Lo pengen banget yah liat gue sakit jantung?" Tanyanya sinis.

"Kan nanya doang buat mastiin"

"Kaga ada La, gue sehat. Beneran deh, hoax dari mana sih?" Tanyanya jesal.

"Gu-gue nebak-nebak aja" 

Starla jadi bingung, isi novel beneran ngalur ngidul kaga ada yang sama kaya isinya. Kira-kira Starla kaga dapet.dampaknya kan?  Semoga ngga deh. Takut banget ada butterfly effect nya, tapi ini Dinda loh manusia super bisa, atau multitalenta tapi semenjak merasuki raga Starla sikap tegas, dan disiplin lenyap aja dimakan rayap.

"Pak sate daging tiga porsi!!" Teriaknya.

"Lo ngga pesen Yo?" Tanya Starla.

"jadi lo tadi ngga mesenin gue? Tiga itu buat lo sendirian?" Tanyanya cengo.

"Yaiyailah"


Tbc.
Haduh lagi males banget buat nulis, ide udah ada dikepala cuma ngeluarin tenaga buat ngetik ternyata butuh iman yang kuat. Karena setan senantiasa bisikkin gue 'nanti aja~' 1000x

Into A New World [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang