27: Suami atau Mantan?

8 2 0
                                    


Sebenarnya ada apa? Kau terlihat kesal dan terlihat buru-buru meninggalkan resto," tanya zahwa.

"Aku bertemu dengan orang gila!" Jawab Bella dengan kesal.

"Hai, orang gila?" Zahwa semakin bingung.

Setahu dia resto itu memang sangat menjaga  pelanggannya. Tetapi kenapa sampai ada orang gila?

"Aku bertemu dengan lelaki. Dia mengatakan pengemar novel ku di web," Terang Bella. Dia harus menjelaskan, meskipun akan mengesalkan.

"Bukannya seharusnya senang,ya?" tanya Zahwa.

"Hah! Dia terlalu menyeramkan," kata Bella menakuti.

"Hai, apa dia tinggi hitam dan berjenggot lebat?'' tanya Zahwa. Menggambar lelaki yang baru saja di temui Bella.

"Mungkin seperti itu. Pokoknya dia menyeramkan," jawab Bella. Dia membuat Zahwa ketakutan.

Zahwa semakin bergidik. Berkata bahwa dia beruntung belum sempat masuk dan bertemu dengan lelaki itu.
Bella tersenyum. Sebenarnya dia terlihat masih lugu.

Mobil memasuki halaman kampus. Zahwa baru tersadar ketika memasuki gerbang kampus yang dulu pernah dia tempati.

Mobil Bella langsung parkiran belakang. Di sana juga terdapat deretan warung .
Banyak mahasiswa yang sedang makan atau sekedar nongkrong.

"Aku kangen nasi goreng pak Jay," kata Bella. Seperti menjawab rasa penasaran Zahwa.

"Ok juga. Lagipula lama kita tidak kesini," balas Zahwa.

Setelah keluar dari mobil mereka berjalan ke arah salah satu warung yang berada di paling ujung.
Di sana terlihat warung dengan nambor besar bertuliskan nasi goreng pak jay.

"Pak nasi goreng spesial dua porsi dan es jeruk dua," Pesan Bella kepada salah satu pegawai di sana.

Mereka duduk di salah satu bangku di warung tersebut.

"Jadi, apa yang ingin kamu ceritakan?" tanya Bella.

"Soal kakak iparku, yang dulu pernah aku ceritakan. Ternyata dia benar mas Surya," jawab Zahwa.

"Apa!" Seru Bella terkejut.

"Bagaimana menurutmu?" tanya Zahwa. Dia terlihat bingung.

"Sebelum nya apa suami mu tahu soal ini?" Tanya Bella.

Zahwa menggeleng kan kepala.

"Sebaiknya jangan kasih tahu dulu. Jika dia mengetahuinya pasti dia akan sangat marah. Merasa terhianati,"

"Aku juga berfikir begitu, tapi mas Surya? Aku tidak tahu bagaimana dia nantinya,"

"Setelah mengetahui ini semua, bagaimana sikap Surya terhadapmu? Apa dia patah hati dan membencimu? Dan menyalahkan mu?" Tanya Bella beruntun.

"Tidak! Tapi wajar jika dia kecewa dan patah hati. Aku pun juga merasakannya. Tapi dia tidak berubah, dia tetap baik. Bahkan dia sudah mengganggap aku adik iparnya. Walaupun kadang dia masih mengingatkan kalau dia mencintaiku," jawab Zahwa.

Bella terlihat berfikir sejenak. Beberapa saat setelah itu pesanan mereka datang. Mereka mulai menikmatinya.

"Nasi goreng ini masih sama seperti dulu. Walaupun bukan pak Jay yang memasak." Kata Bella tergiur dengan rasa nasi goreng tersebut.

Zahwa terlihat menyetujuinya. Sesaat mereka melupakan pembicaraannya tadi.

"Tapi ngomong-ngomong apa pak Jay sudah tidak bekerja?" tanya Zahwa.

"Beliau ada di rumah, kak. Terkadang juga masih datang ke sini," jawab salah satu pegawai perempuan. Dia sebagai kasir di warung tersebut.

"Oh, tapi beliau sehat, kan?" tanya Bella.

Menikahi Calon Ipar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang