🦋14 - Naresya pingsan🦋

42 4 0
                                    

"Calista, tolong pindahkan Kailo ke kamar biasanya ya," ucap Irene.

"Iya bun. Kak tolong bantuin dorong brankar nya," Calista meminta tolong pada Kenzo.

Mereka berdua mendorong brankar Kailo menuju ke ruang rawat khusus.

Ketika Kailo keluar dari ruang UGD khusus tersebut, semua yang berada di luar seketika berdiri menghampiri Kailo.

"Mending bantu dorong dulu, nanti kami jelaskan," ucap Kenzo.

Sesampainya di ruang rawat, terlihat Ilos bersaudara yang kelelahan, ditambah Irene dan juga Kaisya yang matanya sembab.

"Sayang, Kailo kenapa?" tanya Steven menghampiri Irene.

"Hikss....D-diaa koma," ucap Irene lagi-lagi tak kuat membendung air matanya.

Sedangkan Kaisya sudah kelelahan menangis sedaritadi.

Naresya yang memang tadi mengeluarkan kekuatan yang cukup banyak pun tiba-tiba pingsan. Justin yang berdiri di sebelahnya langsung reflek menangkap tubuh Naresya agar tak jatuh ke lantai.

"Astaga adek," panik Sean.

"Tolong ambilkan brankar satu lagi," ucap Winter pada Calista.

Dengan segera Calista dan Kenzo keluar ruang rawat dan mengambil brankar. Sementara menunggu brankar datang, Naresya dibaringkan di sofa.

"Kenapa bisa begini?" panik Sean.

"Tenanglah Sean, kakak sedang mencari penyebabnya," ucap Winter yang berusaha tenang.

Tak lama pintu pun terbuka, bukan Calista maupun Kenzo yang datang melainkan Queen Emerlaid.

"MOMMY?" teriak Ilos bersaudara terkejut.

"Mommy tau apa yang ada di pikiran kalian. Sebaiknya kita periksa Naresya terlebih dahulu," ucap Queen Emerlaid yang segera berjalan ke arah anaknya berada.

Queen Emerlaid menyatukan tangannya dengan sang anak. Ia terus menelusuri dan mencari tahu penyebab ini semua terjadi.

"Kalian bisa bantu mommy dengan alat-alat itu. Mommy tidak menemukan apapun daritadi," ucap Queen Emerlaid yang agak sedikit panik.

Ini pertama kalinya Naresya pingsan. Sebelum-sebelumnya walaupun dia mengeluarkan banyak kekuatan paling hanya merasa kelelahan saja, tidak sampai pingsan.

"Bisa mom, aku ambilkan terlebih dahulu di dalam tas," ucap Sean yang segera mengambil tas ransel nya yang berada di pojok ruangan.

Dibantu oleh Dave dan juga Winter mengeluarkan alat-alat yang mereka butuhkan. Mereka yang berada di sana, selain yang berasal dari dunia paralel terkejut melihat itu semua.

Bagaimana bisa tas sekecil itu memuat alat yang begitu banyaknya, belum lagi ukurannya pun melebihi tas ransel kecil itu.

Sean dibantu Winter memasangkan alat-alat pada badan Naresya, kemudian Dave memasukkan beberapa program sambil memantau monitor-monitor yang ada.

"Queen, bolehkah kami membantu?" tanya Fany.

"Panggil Emerlaid saja. Apakah kalian tak kelelahan, bukankah kalian juga baru saja selesai membantu Kailo?" tanya Queen Emerlaid kembali.

"Tidak masalah Em, bukankah kita sahabat. Aku tak tega melihat Naresya dalam keadaan begini. Dia juga sudah kuanggap seperti anak sendiri," jawab Yoona.

"Kami juga akan membantu Queen," ucap sepasang suami istri yang baru masuk ke ruang rawat, diikuti Calista dan juga Kenzo yang membawa brankar tambahan.

"Letakkan brankar itu disini, pindahkan Naresya pelan-pelan," perintah Queen Emerlaid.

Dave pun memindahkan Naresya dengan hati-hati agar alat yang sudah ditempelkan tidak terlepas. Walaupun tak ada kabel-kabel tetap saja dia harus berhati-hati dengan tubuh adiknya.

The EKITAFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang