HAPPY READING :0
JANLUP VOMENT
------------------------------------------------
Satu setengah jam berlalu. Sebentar lagi mereka akan memasuki lapisan terluar bumi.
"Sean, tolong bangunkan Naresya," ucap Winter dibalas anggukan Sean.
"Sya bangun, bentar lagi kita sampai," Sean menggerakkan pelan bahu Naresya.
Naresya yang merasa terganggu pun membuka matanya perlahan.
"Eunggh... Kita sudah mau sampai kak?" tanya Naresya dengan suara khas bangun tidurnya.
"Iyaa, coba lihatlah ke luar jendela. Kita akan memasuki lapisan luar bumi."
Naresya segera mengalihkan pandangannya ke arah jendela. Ia menatap takjub pemandangan Planet Bumi dari atas.
"Siap-siap dalam hitungan ketiga kita akan masuk ke bumi."
"Satu"
"Dua"
"Tiga"
Kapsul terbang agak sedikit mengalami guncangan, ini diakibatkan oleh lapisan bumi atau yang biasa kita sebut atmosfer.
Tak lama kapsul terbang kembali normal lagi. Langit masih gelap karena memang ini masih pagi buta.
"Kak, kita langsung menuju mansion?" tanya Winter.
"Kau mau berkeliling sebentar? Kakak akan mengaktifkan mode menghilang," tawar Dave yang langsung dibalas oleh si kembar dengan jawaban iya.
Setelah mode menghilang aktif, mereka menikmati pemandangan kota Malang dari atas.
Kenapa bukan Jakarta? Karena para red force itu tak menemukan tempat tersembunyi yang pas untuk melakukan meditasi. Sampailah mereka di Jawa Timur. Dimana masih banyak sekali pegunungan dan juga hutan-hutan yang lebat.
"Indah bukan? Lampu-lampu jalan yang menyala, gedung-gedung bertingkat, dan juga ada beberapa kendaraan," ucap Sean.
"Kau benar kak, tidak seburuk yang ku bayangkan."
Dave terus menjalankan kapsul terbangnya. Ia dan saudara-saudaranya menikmati keindahan sesaat ini sebelum mereka hanya bisa fokus dengan misi-misi yang ada.
"Apakah kalian sudah puas? Aunty sudah menelpon kita," ucap Dave yang berhasil mengalihkan pemandangan mereka semua ke arah monitor.
Winter pun mengangkat panggilan dari aunty Yoona.
"Hai aunty," sapa Winter.
"Halo, ini Winter," sapa aunty Yoona.
"Iya aunty. Kenapa aunty tiba-tiba telpon kami?"
"Apakah kalian sudah sampai, mommy kalian mengabari aunty tadi sewaktu kalian berangkat. Seharusnya sekarang sudah sampai bukan?"
"Iya aunty kami baru saja sampai dan menikmati sebentar pemandangan kota dari kapsul terbang."
"APAA?" panik aunty Yoona.
"Tenang saja aunty, kami mengaktifkan mode menghilang. Dimana tidak ada orang yang bisa melihat kapsul terbang kami," jelas Dave yang sedari tadi hanya menyimak saja percakapan Winter dan juga aunty Yoona.
"Astaga aunty lupa kalau kapsul terbang sekarang sudah semakin berkembang dengan pesat. Kalau begitu segeralah kemari, aunty tunggu kedatangan kalian."
"Iya aunty, sebentar lagi kami akan menuju ke sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
The EKITAFA
FantasyPlanet Eterno, dimana pohon kehidupan berada. Pohon inilah yang mengatur keberlangsungan hidup di seluruh dunia paralel. Lalu bagaimana jika pohon kehidupan di bakar oleh kekuatan merah atau yang dimiliki oleh makhluk red force. Apakah anak-anak r...