🦋16 - Full Moon🦋

24 7 1
                                    


Sepertinya pengaruh dari sedikit kekuatan merah yang berada di tubuh Naresya mulai bereaksi.

"Dek, mata kamu," panik Sean yang melihat mata Naresya berubah menjadi warna merah.

Dave dan Winter yang mendengar ucapan Sean pun segera melihat ke arah mata Naresya. Benar saja matanya sekarang berwarna merah, kemudian kembali lagi menjadi coklat.

 Benar saja matanya sekarang berwarna merah, kemudian kembali lagi menjadi coklat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apakah Naresya berusaha melawan kekuatan itu?"

"Iya benar kak, apakah dia akan kehilangan kendali kekuatannya?" sedih Winter.

"Tidak, itu tidak akan terjadi. Kita harus selalu berada di dekatnya agar bisa membantu dia mengendalikannya," Dave berusaha tenang, ia tak ingin terlihat panik dan takut di depan adik-adiknya, walaupun sebenarnya ia juga takut.

"Mr. Max pernah berkata bahwa mata merah dari kekuatan merah menciptakan kejahatan yang menutupi hati pohon kehidupan maupun hati miliknya."

"Tidak, Naresya tidak boleh sepenuhnya berubah. Kita harus melakukan sesuatu," panik Winter.

"Adek, lihat kakak sekarang. Tatap mata kakak. Sekarang adek tenang dulu ya, atur pernafasan adek dengan benar. Adek tenang, disini ada kakak-kakak. Kami disini akan selalu melindungi adek," Dave berusaha membuat tenang adiknya agar mata sang adik kembali berubah seperti semula.

Bisa Dave lihat bahwa adiknya kini sedang berusaha melawan itu semua dan terlihat sedikit panik karena warna matanya selalu berubah-ubah.

"Malam ini adalah bulan purnama kak, kita harus bersiap," ucap Sean.

"Tolong telpon Justin," ucap Dave pada Sean.

Sean segera menghubungi Justin, tak butuh waktu lama Justin mengangkat telepon Sean.

"Halo, ini urgent. Bisakah kami ke kamar mu malam ini?" tanya Sean to the point.

"Ada apa?" bingung Justin.

"Tentang Naresya, aku tak bisa menjelaskan detail, tapi kami sekarang sedang menuju ke kamar mu. Sebaiknya bukakan kami pintu."

Setelah mengatakan itu Sean segera mematikan sambungan teleponnya dan mengetuk pintu kamar Justin.

"Sabar," ucap Justin membukakan pintu.

Justin terkejut melihat warna mata Naresya yang berubah menjadi merah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The EKITAFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang