penghabisan draf, ayo, berdoa semoga otak diana lancar. jadi, bisa nabung bab yg banyak lagi 😭
Zargan dan Antariksa memarkirkan motornya tepat di hadapan bangunan berlantai dua yang nampak terlihat ramai. Dari luar sini sudah dapat terdengar jelas suara musik yang sengaja diputar kencang dengan lampu berkedip-kedip. Ya, tempat itu merupakan salah satu klub malam di daerah Jakarta.
Zargan melepaskan helm yang semula menutupi bagian kepala dan juga wajah. Dilihatnya beberapa wanita berpakaian seksi keluar dari dalam klub itu, bersama dengan pria yang nampak sibuk membelai surai wanita tersebut dengan tatapan menggoda. Zargan mendecih pelan saat beberapa wanita itu diam-diam melirik ke arahnya hingga tak jarang pula yang mengedipkan sebelah mata.
"Lo yakin Alara pernah pergi ke tempat kayak gini, Zar? Emangnya Alara bukan cewek baik-baik?"
"Alara yang ngasih alamat ini ke gue. Katanya kejadiannya di klub malam ini."
"Cewek kayak gitu lo sukain, Zar?"
"Kayak gitu gimana maksud lo?"
Antariksa menyandarkan tubuh pada motor besar miliknya. Ia mengeluarkan satu batang rokok dari dalam saku jaketnya. Mematik benda kecil tersebut dengan korek gas yang dibawanya hingga menimbulkan bara api yang siap memangkas habis benda tersebut. Cowok itu menyesap rokok, menghembuskan asapnya ke sekitar, dan jemarinya sibuk memainkan batang rokok tersebut.
"Maksud gue, lo aja yang seorang cowok berandal nggak pernah sekalipun pergi ke klub malam, sementara Alara, kan, cewek. Jangan-jangan kasusnya bukan pemerkosaan, Zar, tapi emang karena kemauan dia sendiri, atau dia hilang kendali waktu minum alkohol."
Seketika amarah Zargan terpancing. Kilatan emosi nampak jelas di matanya, hingga laki-laki itu memilih untuk mendekat dan mencengkeram erat jaket yang digunakan oleh Antariksa.
"Jangan jelek-jelekin Alara di depan gue!" Rahang milik Zargan terlihat mengatup kuat. Berusaha menahan amarah di dalam dirinya, sementara Antariksa menanggapi dengan santai. Cowok itu justru terkekeh pelan kemudian sengaja mengembuskan asap rokok tersebut tepat pada wajah Zargan.
"Jangan terlalu bucin, Zar. Lo juga nggak tahu aslinya Alara kayak gimana. Gue sebagai sahabat lo cuma nggak mau aja kalo sampe lo dimanfaatin sama cewek kayak Alara."
"Hati-hati juga, barangkali ini cuma strategi untuk membantu Zergan, biar lo fokus menyelidiki kasus dia yang nggak jelas, sementara Zergan bisa mengambil celah buat menghancurkan lo dan juga Dravagos. Inget, lo pernah kalah balapan cuma karena fokus lo tertuju sama Alara. Jangan sampe lo juga gagal melindungi dan mempertahankan geng lo sendiri cuma karena Alara."
Zargan mendecih pelan, kemudian melepaskan cengkeraman tadi. "Lo niat mau bantuin gue kagak?"
"Mau, makanya gue rela nemenin lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Zargan ; ANNOYING HUSBAND ✔
Teen Fiction"Pengkhianat harus mati!" Karena kejadian pada malam hari itu, tepatnya saat Alara tak sadarkan diri. Berbagai masalah mulai menghampiri hingga ia harus rela menikah dengan kembaran dari kekasihnya sendiri. Ia bertekad untuk membalaskan dendam pada...