21 | Taman dan Perselisihan

2.5K 165 7
                                    

Zargan dan Alara tampak saling bergandengan, menyusuri jalanan yang di sekitarnya terdapat banyak rumput segar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zargan dan Alara tampak saling bergandengan, menyusuri jalanan yang di sekitarnya terdapat banyak rumput segar. Mereka memutuskan untuk pergi ke taman berdasarkan rekomendasi dari sang mama, yang katanya itu baik untuk ibu hamil karena bisa membuat pikiran menjadi lebih rileks. Alara akhirnya menurut saja daripada harus mendengarkan celotehan mamanya.

Sembari menikmati udara di sekitar taman, Alara memandang orang-orang yang terlihat sibuk dengan aktivitas masing-masing, kemudian kakinya berhenti melangkah saat sudah sampai di hadapan kursi taman. Alara memilih untuk duduk di sana sembari menyeka sedikit keringatnya. Jarak antara rumah milik mamanya dengan taman kompleks memang lumayan jauh sehingga bulir-bulir keringat itu langsung muncul dari dahi Alara. Berbeda dengan Zargan yang tampak biasa aja.

Alara membuka kertas yang menutupi bagian es krim miliknya. Dia membeli lumayan banyak dengan berbagai varian rasa, tetapi cokelat lebih mendominasi. Meski Alara tahu bahwa es krim itu pasti akan lumer dalam waktu dekat, tetapi rasanya ia ingin sekali membeli semua es krim itu dan menikmatinya di taman ini sampai habis.

"Kamu ngidam, Ra?"

Alara mengangguk singkat sembari memakan es krim di tangannya. Ya, katanya, sih, agar lebih cepat habis. Jadilah, ia tidak begitu menikmati es krim tersebut seperti kebanyakan orang, yaitu dengan cara menjilatnya secara perlahan.

"Kamu kalo mau ambil aja, Zar. Itu masih banyak banget."

"Mau lihatin kamu makan aja, deh. Lucu soalnya."

Benar saja, usai mengatakan hal itu, Zargan terus memandang Alara tanpa henti. Sesekali juga ia mengusap sisa es krim yang menempel pada sudut bibir Alara. Meski awalnya merasa tidak nyaman, Alara akhirnya memilih diam saja karena yang terpenting adalah bagaimana edisi mengidamnya terpenuhi.

"Aku mau makan kamunya aja boleh nggak, Ra?"

"Ih! Aku, kan, bukan makanan."

Namun, Zargan mengabaikan kalimat Alara barusan dan ketika Alara kembali fokus dengan es krimnya, Zargan mengigit pelan pipi sebelah kanan Alara. Jelas saja hal itu mengundang teriakan dari mulut Alara yang diikuti dengan tatapan tajam. Sementara itu, Zargan sudah terbahak seraya menyaksikan Alara yang masih mencak-mencak. Lucu dan Zargan suka jika berhasil membuat Alara kesal sendiri.

"Alara."

Fokus Alara akhirnya teralihkan. Es krim yang masih setengah pun jatuh dari tangannya. Dengan spontan, Alara berdiri untuk bisa berhadapan dengan orang yang baru saja memanggil namanya.

"Zergan? Kamu ngapain di sini?"

"Abis dari rumah kamu, tapi nggak ada. Ternyata lagi di sini." Zergan mengalihkan atensinya pada Zargan yang masih diam di kursi dengan posisi bersandar dan satu kakinya bersilang di atas paha. Zargan tampak tidak peduli karena sebenarnya dia juga sudah malas menyembunyikan status pernikahan mereka dari semua orang, terutama Zergan.

Zargan ; ANNOYING HUSBAND ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang