Zargan mematikan bara api yang terdapat pada rokoknya dengan cara menekan benda tersebut di atas kursi yang didudukinya. Rooftop memang bisa disebut sebagai tempat paling aman bagi anak-anak nakal seperti Zargan dan teman-temannya. Meski lapaknya itu pernah terkena razia, tetapi hal itu jarang sekali terjadi.
Fokus Zargan tertuju pada berkas dalam map berwarna biru tua. Laki-laki itu tampak sibuk membuka lembaran kertas yang terdapat di sana. Sementara Antariksa dan Galen terlihat menatap Zargan dengan aneh.
"Si Zargan mau sok ambis kayaknya." Galen menyeletuk, tetapi detik berikutnya dia ikut melirik berkas yang sengaja Zargan taruh pada meja kayu di hadapannya.
Berbeda dengan Keenan yang memilih untuk memetik senar pada gitarnya. Menciptakan melodi yang enak didengar. Keenan mengisi keheningan di antara mereka dengan suara berat, tetapi candu hingga akhirnya berhasil memancing Antariksa untuk mendekat dan mengikuti jejak Keenan.
"Bukti-bukti pemerkosaan Alara." Galen membaca judul yang tertera pada berkas milik Zargan. Kerutan halus tampak terlihat pada dahinya, lantas Galen melihat ke arah Zargan yang masih saja fokus pada berkas tersebut.
"Lo seniat itu, Zar?"
"Iya, gue penasaran, tapi setelah gue selidiki, gue jadi ragu kalo pelakunya itu Guntur."
"Kenapa?"
Zargan menghela napas, kemudian menunjukkan satu kertas yang berisi rentetan kejadian beserta foto yang Zargan ambil dari layar CCTV.
"Kalo dilihat sekilas dari kejadian awal aja, kita bisa nebak kalo pelakunya bukan Guntur. Lo lihat di foto pertama ini." Zargan menunjuk foto yang ditempel pada kertas tersebut, di mana di dalam sana terdapat Guntur yang baru saja keluar dari dalam kamar tempat peristiwa itu terjadi.
"Guntur keluar setelah membawa Alara masuk."
"Gue juga nonton rekaman itu sampai selesai dan nggak ada edisi Guntur masuk ke dalam kamar itu lagi. Jadi, gue rasa di dalam sana udah ada cowok yang nunggu."
"Lo lihat ada cowok lain keluar dari kamar itu?"
"Enggak, cuma Alara yang keluar dengan keadaan kacau. Kamar itu ada di lantai 2 dan jaraknya nggak terlalu tinggi. Jadi, buat ukuran cowok, memungkinkan banget buat lompat dari jendela."
"Dari arah samping emang nggak ada CCTV, tapi lo lihat foto ini." Zargan beralih menunjuk gambar pada kertas lain, di mana dalam foto itu hanya menampilkan bunga yang terlihat sedikit rusak.
"Setelah gue tanya ke penjaga di sana, mereka jarang banget memeriksa lokasi di arah samping itu. Dalam hal ini, mereka jarang memeriksa benda-benda yang ada di sana, contohnya bunga, vas bunga. Jadi, gue rasa bunga itu rusak karena keinjek sama manusia. Kalo misalnya itu kucing, gue rasa nggak mungkin. Rusaknya lumayan parah dan badan kucing nggak mungkin mampu ngerusak sampe ke vas bunganya juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Zargan ; ANNOYING HUSBAND ✔
Teen Fiction"Pengkhianat harus mati!" Karena kejadian pada malam hari itu, tepatnya saat Alara tak sadarkan diri. Berbagai masalah mulai menghampiri hingga ia harus rela menikah dengan kembaran dari kekasihnya sendiri. Ia bertekad untuk membalaskan dendam pada...