Butuh waktu sekitar 5 hari untuk bisa menemukan bukti-bukti yang akurat. Alara menatap layar laptop yang saat ini sedang menampilkan rekaman CCTV di tempat kejadian. Alar akui, Antariksa memang hebat dalam hal ini. Semua hal yang Alara minta, kini sudah tersaji di hadapannya. Kedua tangan Alara tampak mengepal erat saat menyaksikan aksi Kenzo melalui rekaman tersebut. Ia pastikan, Kenzo akan merasakan bagaimana rasanya berada di balik jeruji besi.
Alara menghentikan rekaman tersebut, beralih pada dokumen yang dulu sempat Zargan cari tahu. Alara juga akan menuntut kasus pemerkosaan yang sudah direncanakan oleh Kenzo dan Guntur.
Alara tersenyum tipis, kemudian jemarinya terlihat sibuk bermain di atas keyboard laptop. Matanya sedikit menyipit, membaca ulang apa yang baru saja selesai ia ketik. Setelah dirasa cukup, Alara menekan submit yang tertera di sana. Ia hanya perlu menunggu waktu beberapa saat, sebelum semuanya bekerja.
Tak berselang lama, ponselnya berdering panjang, sebagai tanda bahwa ada panggilan yang masuk. Segera Alara mengangkatnya, ia tahu bahwa panggilan itu memang penting.
"Di proyek bekas Papa lo yang terbengkalai. Gue melakukan semuanya sesuai permintaan lo. Gue nggak bisa lama-lama. Jadi, gue serahin semuanya ke anak buah Papa lo sampe lo dateng."
Panggilan itu langsung terputus begitu saja. Alara merapikan semua dokumen yang dapat menjadi bukti kuat agar Kenzo bisa mendekam di penjara. Lantas, ia bangkit dari tempat duduknya. Meletakkan semua berkas itu, termasuk flashdisk ke dalam laci yang kemudian ia kunci.
"Mari bersenang-senang bersama Alara Geneveive." Salah satu sudut bibir Alara terangkat, kemudian ia mengambil kunci mobil yang terletak di meja. Tidak, Alara tidak akan mengendarai mobil sendiri, melainkan menyuruh sopir pribadi untuk mengantarkannya sampai tempat tujuan.
'Zargan'
"Apa ini maksudnya, Guntur?!" Seorang pria paruh baya yang tampak masih gagah, membanting ponsel dengan logo apel di belakangnya—pada meja yang terletak di hadapan Guntur.
Cowok yang semula sedang bersantai seraya menikmati setiap hisapan pada rokoknya—merasa cukup terkejut dan menatap papanya dengan nyalang.
"Lihat ponsel saya! Nggak usah natap saya kayak gitu!"
Guntur menghela napas kasar, kemudian menatap ponsel milik Ardi, sesuai dengan permintaan pria itu. Di sana terdapat berita buruk tentang dirinya beserta kasus kecurangan dalam perusahaan yang sengaja dilakukan oleh Ardi. Hanya Guntur yang memiliki bukti tersebut, tetapi hari ini semuanya tersebar begitu saja.
"Maksud kamu apa?! Kamu mau bikin perusahaan orang tua kamu sendiri hancur?!"
Guntur mengepalkan tangannya, perilaku buruk yang selama ini sering dilakukannya, tiba-tiba saja masuk ke dalam gosip tidak jelas. Guntur bahkan berpikir bahwa dirinya tidak terlalu penting, tetapi untuk apa juga sampai masuk ke media?
KAMU SEDANG MEMBACA
Zargan ; ANNOYING HUSBAND ✔
Novela Juvenil"Pengkhianat harus mati!" Karena kejadian pada malam hari itu, tepatnya saat Alara tak sadarkan diri. Berbagai masalah mulai menghampiri hingga ia harus rela menikah dengan kembaran dari kekasihnya sendiri. Ia bertekad untuk membalaskan dendam pada...