BAGIAN DUA

49 11 1
                                    

HELLO, BACK LAGI KITA!
HAPPY READING♡

Jisung merasa dirinya benar-benar kesepian walaupun telah ada Nayara di hidupnya tetapi tetap saja, Yoobin menghantui pikirannya karena akan mengambil Nayara darinya.

Nayara mengahampiri Jisung yang sedang bermain basket di ruang olahraga dengan membawa sebotol air mineral di tangannya untuk di berikan kepada Jisung. Tubuh Jisung di basahi oleh keringat yang bercucuran membuatnya semakin erotis di mata Nayara.

Setelah selesai berlatih, Jisung duduk di bangku peristirahatan dengan mengusap wajahnya menggunakan handuk kecil yang penuh akan keringat yang terus bercucuran, Nayara menghampiri Jisung dengan botol minumnya tadi lalu memberikannya kepada Jisung.

"capek banget ya? Nih minum dulu, semangat ya" ucap Nayara tersenyum memberikan sebotol air mineral kepada Jisung lalu menepuk pundak Jisung memberi semangat. Jisung tersenyum lalu menggunakan bahasa isyarat untuk berterima kasih kepada Nayara, Nayara membalasnya dengan tersenyum hangat kepada Jisung.

Sesaat ia mengingat perkataan Yoobin kemarin, bahwa dirinya harus menjauhi Nayara walaupun sangat berat untuknya. Tetapi Nayara selalu berada di sampingnya, sangat sulit bagi dirinya untuk menjauh dari Nayara yang tidak tahu apa-apa.

"Jie, nanti pulang kita pergi yuk ke pantai Jeju, gw pengen banget ke sana udah lama juga gw gak liburan ke sana setelah lama di Indonesia" ucap Nayara menatap hamparan taman yang luas, Jisung terus menggeleng tidak, sampai Nayara menatapnya.

"kenapa? Kok gak mau?" ucap Nayara lesu, Jisung tetap menggeleng lalu berdiri meninggalkan Nayara sendiri di taman.

"Sung! Jisung! Mau kemana?!" Nayara mengejar Jisung yang berlari meninggalkannya di taman.

Ketika sedang mengejar Jisung yang entah lari ke mana, tangan Nayara kini di tarik memasuki gudang oleh seseorang kemudian mengunci pintunya.

"Jisung tugas kampus kita belum selesai ayo keluar" ucap Nayara yang mengira itu Jisung tapi ternyata itu adalah Yoobin. Yoobin menahan tangan Nayara, mengunci pergerakkannya agar tidak pergi kemana-mana.

"Yoobin?" ucap Nayara terkejut setelah mendapati Yoobin yang kini berada di hadapannya, dirinya kemudian segera memberontak dari kungkungan Yoobin, tetapi tenaga Yoobin jauh lebih besar darinya.

"lo gak bisa lari lagi dari gw sayang" ucap Yoobin yang mulai mengendus leher Nayara intens.

Nayara menjauhkan kepalanya menjauhi Yoobin yang mencoba menyentuhnya, Yoobin menciumi leher Nayara sehingga memberikan tanda di lehernya. Nayara memebelalakkan matanya ketika Yoobin menghisap rahangnya, Nayara segera memberontak dengan sekuat tenaganya agar tidak di sentuh lebih oleh Yoobin.

Saat Jisung duduk di kursi miliknya, dia berfikir Nayara akan mengejarnya hingga ke kelas tetapi nihil, Nayara tidak kunjung datang menemuinya. Jisung mendengus kasar karena ia tidak tega meninggalkan Nayara sendirian di taman dengan perbuatannya, tetapi dengan cara menjauh dari Nayara lah dirinya akan selamat dari Yoobin.

Tak di sangka, Nayara kini datang dengan napas terengah-engah menghampiri Jisung yang mencoba fokus dengan bukunya untuk memalingkan pandangannya dari Nayara. Nayara memeluk Jisung erat sembari menangis di dalam pelukkannya, Jisung terkejut dengan tingkah Nayara yang tiba-tiba menangis.

Perlahan Jisung mengamit dagu manis Nayara lalu menatapnya seraya bertanya 'mengapa Nayara menangis?' Nayara terus mengeluarkan air matanya sendu kembali memeluk Jisung.

"Jisung, Yoobin hiks" ucap Nayara yang terus menangis terisak di dada bidang Jisung membuat Jisung tidak tega dengannya melihat air mata Nayara yang terus keluar membasahi dadanya.

BISU [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang