BAGIAN DUA BELAS

21 3 0
                                    

Nayara dan Jisung semakin hari semakin terlihat sangat dekat, bahkan orang lain melihat mereka seperti sepasang kekasih yang begitu mesra.

Pagi ini fakultas akuntansi kelas Nayara dan Jisung mendapati seorang mahasiswi baru, ia pindahan dari America, ia duduk tak jauh dari tempat Naraya dan Jisung, lebih tepatnya di belakang Jisung.

Waktu istirahat telah tiba, dosen telah keluar dari kelas mereka. Nayara berbalik menatap wanita yang baru saja datang hari ini.

"hallo, kenalin gue Nayara" ucap Nayara sopan sembari menjabatkan tangannya.

"gue Risa, salam kenal" balasnya sembari membalas jabatan tangan Jisung.

"oh iya kenalin ini Jisung" lanjut Nayara mengenalkan Jisung pada Risa.

"gue Risa, salken Jisung"

Jisung hanya tersenyum lalu mengangguk tidak membalasnya dengan bahasanya.

"kantin bareng yuk" ajak Nayara, mereka berdua menyetujuinya dan langsung bergegas ke kantin.

Mereka duduk di meja biasa Nayara dan Jisung tempati, Nayara dan Jisung memesan makanan dan minuman yang sama sedangkan Risa hanya memesan kimchi dan jus lemon.

"makanan dan minuman kalian sama?" tanya Risa heran.

"iya, kita selalu pesan yang sama hehe" jawab Nayara.

Risa hanya mengangguk lalu tersenyum, mereka melanjutkan makannya, Nayara terus menatap makanan Jisung yang berbeda nampak terlihat begitu lezat di matanya, apa lagi kalau bukan daging sapi.

Jisung yang peka atas lirikkan Nayara langsung mencapit makanannya menggunakan sumpitnya lalu menyodorkan ke arah Nayara, Nayara terkejut atas tingkah Jisung begitupun dengan Risa.

"makan aja Jie" ucap Nayara malu karena di lihat oleh Risa, biasanya kalau Jisung menyuapinya ia langsung makan-makan saja.

"udah ayo di makan, gue tau lo ngelirik terus" ucap Jisung menggunakan bahasanya.

Risa mulai mengerti mengapa sejak tadi Jisung tidak mengeluarkan suaranya, sekarang Jisung berbicara menggunakan bahasa isyaratnya, Risa yang tau itu hanya bisa diam dan menikmati makanan bersama teman barunya.

Nayara tersenyum tanpa malu ke hadapan Jisung, Jisung membalas senyumannya lalu melanjutkan makannya. Risa pikir Nayara dan Jisung adalah sepasang kekasih.

Di tengah perjalanan menuju kelas, Risa mendapatkan telepon dari seseorang jadi Nayara dan Jisung di suruh berjalan duluan.

"Jie anterin gue yuk, ambil pulpen di loker, pulpen gue tadi udah mau abis isinya" ajak Nayara, Jisung menurutinya kemudian pergi ke arah loker.

Setelah sampai di loker, Nayara langsung membukanya dan mengambil beberapa pulpen miliknya, sedangkan Jisung bersandar terus menatap Nayara, matanya tidak bisa berpaling dari wajah cantik Nayara yang tak bosan untuk di pandang.

"yuk balik ke kelas"

Nayara menatap Jisung yang seperti sehabis menatapnya, benar saja Jisung langsung memalingkan wajahnya sebelum Nayara menoleh ke arahnya.

Saat di tengah jalan, di kejauhan Nayara melihat Yoobin, rasa ketakutan mulai tumbuh di dalam dirinya, spontan Nayara memeluk Jisung dan bersembunyi di belakangnya. Jisung yang tak tahu Nayara kenapa langsung menggenggam tangannya meminta penjelasan dari Nayara, tetapi Nayara hanya mengucap "itu, itu, itu" sembari menunjuk ke depan.

Jisung menoleh ke arah yang Nayara tunjuk, ia melihat Yoobin menghampirinya dengan tidak seperti biasanya, kini Yoobin datang dengan penuh luka dan ketakutan di wajahnya.

"Nay" lirih Yoobin lembut memanggil Nayara yang setia memeluk Jisung.

Jisung terus menjauhkan Nayara dari Yoobin yang mencoba ingin menarik Nayara.

"enggak Jisung, gue cuma mau ngomong sama Nayara"

Jisung terkejut mendengar perkataan Yoobin yang begitu lembut padanya, padahal sebelumnya Yoobin sangat kasar.

Nayara perlahan menatap Yoobin dari bilik tubuh besar Jisung dengan ketakutan, ia tak berani menatap Yoobin karena mengingat betapa jahatnya Yoobin pada dirinya.

"Nay gue cuma mau minta maaf, gue gak mau nyakitin lo"

Nayara perlahan melepaskan pelukkannya, Jisung membantu Nayara untuk berani menghadapi Yoobin yang sepertinya merasa bersalah akan tingkah laku sebelumnya pada Nayara.

Yoobin mengamit jemari Nayara dengan lembut, tetapi Nayara menepisnya kasar, tapi dengan dukungan Jisung ia harus berani.

Yoobin kembali mengamit jemari Nayara dengan sangat sangat lembut, tak lama Yoobin menarik Nayara ke dalam pelukkannya, Nayara terkejut bukan main bahkan tubuhnya terasa sangat kaku saat Yoobin memeluknya.

"maafin gue Nay, gue tau gue salah, seharusnya gua gak lakuin itu ke lo, maafin gue, gue terlalu kasar, gue terlalu egois, gue waktu itu di tutupin kabut nafsu sehingga buat lo ketakutan sampe sekarang" ucap Yoobin yang setia memeluk Nayara sembari menangis.

Jisung tak percaya akan hal ini, Yoobin yang terlihat begitu jahat serta nakal bisa menangis di pelukkan Nayara.

"lo tau luka ini Nay? Ini hukuman buat gue dari keluarga lo, gue di siksa di penjara setelah kejadian itu, dan gue sadar bahwa apa yang mereka lakuin ke gue itu sama seperti apa yang gue lakuin ke lo serta orang lain"

Yoobin benar-benar menyesal dengan perbuatan yang ia lakukan selama ini, ternyata penyebab hilangnya Yoobin dari kampus adalah orang tua Nayara, mereka menghukum Yoobin setimpal dengan apa yang telah Yoobin lakukan pada putrinya.

"gue memang egois, gue memang gak terima waktu lo putusin gue gitu aja, dan gue pengen lo kembali ke gue seperti dulu, tapi itu gak bisa karena lo bukan jodoh gue Nay, sekarang lo gak perlu takut lagi sama gue, gue gak akan ulangin kesalahan yang lalu, gue nerima semuanya dengan ikhlas" ucap Yoobin panjang lebar.

Nayara terus menatap mata Yoobin yang memang penuh akan rasa ketakutan, tangannya terus di genggam oleh Yoobin. Sedangkan Jisung terus menatap mereka mengawasi jikalau Yoobin berbuat ulah lagi.

"jadi sekarang apa lo mau nerima gue sebagai teman lo?"

Nayara terdiam tak menjawab perkataan Yoobin, sedangkan Yoobin menunggu jawaban dari mulut Nayara sendiri.

"Nay, gimana?"

"mmm, okey"

"makasih Nay"

Yoobin memeluk Nayara dengan sangat erat, netra Yoobin melihat Jisung yang setia berdiri di belakang Nayara, Yoobin melupakan sesuatu dan melepaskan pelukkannya.

"Jisung, maafin gue bro, maafin selama ini gue benci sama lo karna kekurangan lo, maafin gue juga selama ini gue buli lo dan gue sekarang ngerti apa itu arti pertemanan sebenarnya dari Nayara" ucap Yoobin memeluk Jisung dengan sangat erat, di balas dengan pelukkan hangat Jisung.

Maksud Yoobin di sini adalah, berteman tidak harus memandang kekurangan satu sama lain, berteman baiklah dengan siapa pun, tanpa memandang kekurangan, suku, ras maupun agama.



OKEYY! TBC
GIMANA NIH? YOOBIN DAH TOBAT YGY JANGAN DI BULI LAGI

VOTE AND KOMEN JUSEYO!¡

BISU [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang