BAGIAN SEMBILAN BELAS

14 3 0
                                    

HAPPY READING!¡...

"gimana sensasinya?"

"sensasi apa?"

"saat lapisan mulut terluar lo saling bertemu dengan lapisan mulut terluar milik orang yang berbeda jenis?"

Nayara terdiam, wajahnya memanas, memang sensasinya sangat berbeda kala itu, berbeda rasa dengan pipi kakaknya. Jisung terus menekan Nayara dengan pertanyaan yang sama sebelum mendapatkan jawaban yang begitu memuaskan darinya.

"firts kiss gue lo ambil Nay"

Sontak Nayara terkejut menatap dirinya membuat pupil matanya yang sipit kini membesar.

"heh kok diem"

Nayara pergi begitu saja meninggalkan Jisung sendirian di ruang tamu, jantungnya berdegub sangat kencang, dadanya terasa sangat sesak, wajahnya mulai memerah seperti kepiting yang baru siap di rebus.

Jisung terdiam mengeluarkan senyum manis andalannya saat berhasil menggoda Nayara.

Kala ini Nayara sedang makan bersama keluarganya, dengan suasana seperti biasanya, sangat hening dan hanya suara pisau, garpu serta sendok yang beradu di atas pinggan kaca. Nayara, kini dia masih melamun di hadapan seluruh hidangan, entah apa yang ia pikirkan saat ini.

Dika menatap lekat wajah adiknya yang sepertinya butuh hiburan, baru saja Dika ingin menegur Nayara, kini ponselnya berdering, mau tak mau dirinya harus mengangkatnya lalu meninggalkan ruangan karena ada meeting dadakan.

"bangke tuh orang, gamau ngehibur gue apa?"

Nayara menghentak-hentakkan garpu yang ia genggam sehingga menusuk daging dan berbunyi nyaring di pinggan miliknya.

"why" ucap Kadipta lembut.

"aku duluan ma, pa"

Nayara hanya menggelengkan kepalanya lalu pergi meninggalkan mereka berdua di meja makan.

"makan kamu belum habis Nay" ucap Choi sedikit mengeraskan suaranya.

"udah biarin, nanti biar mama yang bicara"








🎓🎓🎓








"hei bro, bibir lo kenapa pecah-pecah?"

"hah?! Masa sih?"

Jisung terkejut mengetahui bahwa bibirnya yang sangat lembut bisa mengering seperti tidak terawat.

"ohh gw tau nih,,,, lo pasti abis ciuman sama orang kan? Haa ngaku lo!" ucap Baekseol menekan Jisung.

"a-apaan sih lo ma-mana ada, bibir gue masih suci"

"helleh, jujur aja, semua juga gitu kok kalo awal-awal ciuman" lanjut Baekseol.

"hayoo ciuman sama siapa hayoo,,, Nayara ya?? Uhuyyy" ledek Risa.

Jisung membelalakkan matanya, ia terdiam kaku, bagaimana bisa mereka menebak seseorang dengan sekali tebakan.

BISU [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang