BAGIAN SEMBILAN

29 5 1
                                    

Alo alooo kembali agy kitaaa
Happy Reading......

"panas banget badannya, gue kompres aja deh"

Jisung mengambil kompresan di kamar kecil kamar Nayara, Nayara tidak mau di rawat di rumah sakit karena takut di suntik jadi Jisung dan keluarganya membiarkannya selalu merawatnya di rumah.

Jisung mengompres sembari mengusap-usap kening Nayara yang terasa sangat panas, ia selalu menenangkan Nayara yang terus berontak akibat mengigau entah apa yang dia impikan.

"tenang dong Nay, kalo gini terus kapan lo sembuhnya" batin Jisung yang setia mengelus halus rambut Nayara.

Tatapan lekat pada wajah Nayara yang mengernyit kan dahinya menunjuk kan ekspresi gelisah sejak tadi, Jisung beranjak pergi ingin mengambil teh serta obat penurun panas, tetapi tangannya di genggam erat oleh Nayara.

"jangan tinggalin gue Jie"

Pria iu menghela napasnya kasar tetapi ia menurutinya sehingga membuatnya harus tetap berada di sampingnya.

"AAAAA YOOBIN LEPASIN GUE! LEPASIN! JISUNG TOLONGG!"

Nayara memberontak sejadi-jadinya saat dirinya di peluk erat oleh Yoobin dari belakang dan membawanya jauh dari tempatnya, Nayara mengenakan dress putih bermanik permata di tengah acara tunangannya dengan seorang pria tak lain adalah Jisung (?)....

"JISUNGGG TOLONGG!!!"

---

Nayara terbangun dengan napas terengah-engah ternyata ia mimpi buruk, melihat Jisung yang tidak ada di sampingnya membuatnya semakin merasa panik kemudian turun dari ranjangnya mencari Jisung yang tidak ada di kamarnya.

"JIE! JIE! JISUNG! Jisung lo ke mana hiks"

Dengan panik, gadis itu mencari Jisung hingga ingin keluar dari kamarnya, Jisung datang dari luar membuat Nayara menjerit ketakutan menutup matanya.

"AAAAA PERGI! PERGII! Jangan deketin gw!" Nayara teriak sejadinya

Tersontak kaget dengan terikan Nayara, Jisung langsung menghampirinya mencoba menenangkan Nayara dengan memeluknya meyakinkan bahwa dirinya bukan orang jahat yang Nayara maksud.
Nayara menatap Jisung kemudian langsung memeluknya sangat erat.

"Jisung jangan jauh-jauh dari gue, jangan tinggalin gue"

Gadias iu terus saja mengeratkan pelukkannya sehingga Jisung dan dirinya terjatuh ke lantai akibat reaksi Nayara yang begitu kuat, begitu juga dengan obat serta teh hangat yang telah Jisung bawa dari dapur, untungnya Jisung menaruh teh hangatnya di dalam botol, Jisung sendiri bingung harus apa melihat kondisi Nayara yang semakin memburuk.

Ketika Jisung ingin melangkah setelah mendudukkan Nayara kembali di ranjangnya, tetapi Nayara menggenggam tangan Jisung kembali, Jisung menjelaskan akan mengambilkan obat dan teh untuknya di nakas sebelahnya tidak ke mana-mana.

Nayara tidak melepaskan genggamannya, Jisung menghela napasnya kasar lalu duduk di sebelah Nayara, tangannya mengambil obat serta air putih lalu mencoba menyuapi Nayara yang masih sembunyi di lengan Jisung.

"gak mau Jie"

Dengan penuh kesabaran, Jisung menjelaskan kepada Nayara bahwa Nayara harus minum obat supaya lebih baikkan, Jisung menaruh janji jika Nayara sembuh ia akan mengajaknya ke pantai dengan menyewa kapal both untuknya berdua saja.

Nayara perlahan membuka mulutnya, ia terhipnotis akan rayuan Jisung, Jisung sangat tau jika kekuatan Nayara adalah pergi jalan-jalan.

🎓🎓🎓

Seorang pria tampan berjaz silver masuk ke dalam rumah dengan berjalan terburu-buru sehingga koper serta jaznya yang membuatnya risih langsung di berikan kepada asistennya untuk di taruh ke ruangan kerjanya.

"Nayara udah minum obat?"

"sudah tuan, sudah makan juga" ucap salah satu maid yang mengikutinya dari belakang.

"terima kasih, kembali lah bekerja"

TOK TOK TOK..

Jisung membuka pintu kamar Nayara perlahan, ia terkejut karena yang ada di depannya sekarang ini adalah Choi Dika yaitu kakak kandung laki-laki Nayara.

"ahh Jisung, thank you so much boy"

Pria tampan bertubuh atletis yang berperan sebagai seorang abang itu, segera memeluk Jisung dengan sangat erat, karena ia tahu bahwa Jisung lah yang menyelamatkan Nayara dari Yoobin.

"gimana Nayara? mau makan? mau minum obat?" ucap Dika terus berjalan menghampiri Nayara yang tertidur dengan pulas, sedangkan Jisung mengangguk mengiyakan semua pertanyaan.

Dika menatap lekat wajah cantik adiknya yang sedang tertidur, perlahan duduk di sebelahnya sembari mengamit jemari Nayara, berulang kali, Dika mengecup tangan serta wajah Nayara.

"maafin abang, abang gak bisa jagain kamu, abang gak tau bakal jadi seperti ini, tapi kamu beruntung sayang, kamu beruntung ketemu Jisung yang selalu ada buat kamu, abang harap kalian berjodoh, dan bisa selamanya saling melindungi" begitu banyak kata yang di keluarkan oleh Dika ketika sedang mellow.

Jisung membelalakkan matanya, pipinya memanas ketika mendengar perkataan Dika, ia merasa tidak percaya.

"sekali lagi maafin abang karna abang gak bisa bagi waktu abang buat kamu, pekerjaan membagi cinta abang buat kamu, abang sempatin untuk kali ini, get well soon my little Queen"

Cup!

Dika mengecup kening Nayara dengan sangat lama, lalu beralih ke kedua pipi cubby nya, tempat favoritnya. Dika menatap Jisung yang setia berdiri di sebelahnya dengan kedua tangannya yang di istirahatkan ke depan.

"Jisung, duduk sini...... Tolong jaga Nayara ya, lo kepercayaan gue, lo hebat, lo keren, lo hebat bisa bikin Nayara patuh dan penurut sama lo, dia orangnya keras kepala dan gak bisa di kekang, and now? Dia jauh lebih baik sejak kenal sama lo, thanks udah berbuat hal banyak yang mengubah sikap buruk Nayara" ucap Dika panjang lebar yang senantiasa menggenggam tangan Jisung dan Nayara.

"gue cabut sebentar ada urusan kantor, lo di sini aja jagain Nayara, see u" ucap Dika segera berjalan keluar di ikuti oleh Jisung.

"ohh iya, kalo lo belum makan pesen aja sama maid ya" ucap Dika yang terdengar semakin jauh.

"gimana gue mau pesen makanan? Gue kan bisu anjir, mana ada maid di sini yang ngerti bahasa isyarat" batin Jisung yang terdiam kebingungan dengan wajah polosnya.

OKEY TBC!!!
VOTE AND KOMEN JUSEYO!¡

BISU [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang