Sudah hampir satu minggu Nayara tidak bicara dengan Jisung, bahkan duduk saja berjauhan, tetapi dengan sikap dewasanya Jisung bisa mengendalikan emosinya dan terus bersabar menghadapi sikap Nayara kepadanya, ia yakin bahwa kesuksesan awal dari kegagalan dan perpecahan.
"eh Nay gue balik duluan ya, nyokap gue telpon minta anter ke bandara, ayo sayang" ucap Baekseol yang ingin pergi bersama Risa dari rumah Nayara.
"eh iya gue juga lupa ada meeting sama klien di kantor hari ini" ucap Yoobin kacau.
"lah kok pada pergi, gue sendirian dong di sini ahh ga asik lo pada"
"ada Jisung, tunggu aja Jisung keluar dari toilet" teriak Risa semakin mengecil karena sudah menjauh.
"ck males banget, apaan coba si Yoobin, ga logis banget alesannya, sejak kapan dia jadi direktur perusahaan? Crazy" ucap Nayara bergumam sendiri.
"lah mereka mana Nay"
"gak tau cari sendiri" ucap Nayara ketus lalu beranjak pergi meninggalkan Jisung.
Langkah Nayara terhenti ketika mendapati tangannya di genggam erat oleh Jisung.
"lepas"
Bukannya melepaskan, Jisung malah menarik Nayara ke dalam pelukkannya, Nayara tentu saja memberontak karena bukan hanya takut ketahuan tetapi juga ia masih tidak ingin bicara pada Jisung.
"lo kenapa? Diemin gue selama satu minggu ini?"
Nayara masih tidak mengangkat bicaranya, ia juga memalingkan wajahnya saat Jisung bicara padanya.
"jelasin sekarang, gue mau lo jelasin ke gue semuanya sekarang!"
"gak usah maksa kalo orang gak mau, minggir"
Nayara memberontak di dalam kungkungan Jisung yang begitu erat, sedangkan Jisung makin mempererat pelukkannya.
"jangan bikin gue berbuat hal yang gak di inginkan ya Nay"
🎓🎓🎓
Saat ini Jisung, Nayara serta Risa sedang mengerjakan tugas kelompoknya di taman, Risa sejak tadi berbicara banyak tapi tidak dengan Nayara, dirinya kali ini tidak banyak bicara bahkan tidak peduli dengan omongan mereka melainkan sibuk mengerjakan tugasnya.
"gue kebelet nih, gue cabut dulu ya, panggilan alam biasa" ucap Risa diangguki oleh mereka.
Kini hanya Jisung dan Nayara di taman, Nayara mengamit tip-x tetapi yang ia genggam adalah tangan Jisung, sontak dirinya langsung terkejut. Sekarang Nayara terlihat sangat canggung dengan Jisung.
Jisung menggenggam ke-dua tangan Nayara ketika sedang menulis, Nayara terus menatap Jisung dengan tatapan kosong, di sela tatapan mereka Ona tiba-tiba datang dengan buku yang bertengger di tangannya.
"eumm boleh gabung?"
"hmmm, yah boleh kok un" jawab Nayara menarik tangannya dari genggaman Jisung.
Mereka duduk terdiam seperti biasanya, tidak ada percakapan yang keluar dari mulut mereka terlebih lagi Nayara, ia tetap sibuk mengerjakan tugasnya sedangkan Jisung tak ada bosannya memperhatikan Nayara tiap detiknya.
---
"lhoo mana Nayara?"
"lagi beli makanan di kantin" ucap Ona.
Risa berdecik kesal dan berlalu pergi meninggalkan Jisung serta Ona di taman sehabis dari toilet.
"oke nun jadi gimana tadi?..."
KAMU SEDANG MEMBACA
BISU [On Going]
FanfictionMerasa lelah akan kehidupannya yang penuh akan hinaan serta cacian dari orang sekitar yang sama sekali tidak mengerti dirinya, tetapi orang tuanya selalu menyayangi serta mencintanya walaupun Jisung memiliki kekurangan. Saat wanita cantik datang da...