Happy Reading...
Setelah selesai berkeliling kota Osaka, Jisung dan Nayara kembali ke apartemen mereka dengan beberapa tas belanjaan yang bertengger di tangan mereka.
Osaka sangat ramai penduduk, sehingga mereka memilih pergi berjalan kaki tanpa memikirkan Risa dan yang lainnya entah sedang dimana.
"kamu istirahat aja, biar aku yang taruh ini semua"
Nayara mengangguk merebahkan dirinya di sofa yang bisa di jadikan kasur untuknya, ia meneguk segelas air putih.
Sedangkan Jisung, ia berberes merapihkan belanjaannya di kamar lalu ia kembali ke ruang tamu menghampiri Nayara yang sedang beristirahat.
"sayang, ganti baju dulu gih, biar nggak panas kamunya"
"nanti sayang aku rebahan bentar"
Jisung duduk di sebelah Nayara sembari menatap wajah gadis itu yang sedang terpejam. Jisung merapihkan rambutnya yang berantakan.
Jisung menggenggam erat jemari imut Nayara yang jari manisnya sudah terbaluti dengan cincin permata bertabur berlian yang indah.
Jisung mengecup punggung tangan Nayara lalu mengusapnya guna memberikan kehangatan.
"sayang, ganti baju dulu ayo"
Nayara beranjak dari tidurnya di bantu dengan Jisung yang menggendongnya dari belakang.
"udah lama banget kan aku gak gendong kamu kayak gini?"
"iya"
Nayara terkekeh saat Jisung bicara dengan mengayunkan gerakkannya.
Mereka tiba di aula, Jisung mendudukkan Nayara di kursi dekat pagar lalu berlutut menatap Nayara.
"apa kamu udah siap?"
"kamu?"
"aku siap-siap aja sih, kalo kamu siap aku bakal rencanain buat pestanya"
"sayang ini terlalu cepat, kita juga masih kuliah bukan?"
"kuliah kita tinggal dua bulan lagi sayang"
Nayara mendengus kesal karena Jisung sudah mengajaknya ke jenjang yang lebih serius, yaitu ke pelaminan.
"pikirin baik-baik dulu, jalin rumah tangga itu gak gampang, belum biaya untuk anak istri kamu nanti kedepan"
"kamu lupa kalo aku udah jadi direktur di salah satu perusahaannya papa? Kamu dan aku terlahir di keluarga yang sempurna, dan aku yakin hidup kita kedepannya akan lebih sempurna dengan ikatan cinta kita yang kuat"
"remember me, aku mencintai kamu lebih dari apapun, kamu sempurna, kamu segalanya buat aku, aku akan bawa cinta ini sampai maut memisahkan kita, jika bisa, kita harus bersatu kembali setelah di akhirat nanti, cinta kita abadi Nay"
Nayara meneteskan air matanya kala Jisung menuturkan kata-kata yang membuatnya tak bisa di bendung olehnya.
Hubungan mereka melewati masa-masa yang sulit, tetapi mereka dapat melawan ego serta emosinya, sehingga hubungan mereka tetap terjalin sangat baik sampai saat ini.
Bukan karena apa Nayara menangis saat Jisung bertutur kata seperti itu, ia mengingat betapa hebatnya Jisung membimbing dirinya serta membimbing emosi dan egonya.
Tanpa sepatah katapun Nayara memeluk Jisung dengan erat hingga terjatuh dari kursinya menimpa Jisung, Jisung melindungi tubuh Nayara agar tidak terluka saat bangku yang ia duduki juga terjatuh.
Nayara menangis sesegukan di pelukkan Jisung, sedangkan Jisung hanya bisa menahan air matanya yang akan jatuh, begitu hebat cintanya untuk Nayara.
"hey hey, jangan nangis sayang, udah udah, ah jelek ah, ayo bangun"
Jisung mengangkat kepala Nayara lalu menatap lekat matanya kemudian mengusap air mata yang membuat matanya menjadi bengkak.
"mana matamu?"
"i-ini mataku, m-mata ki-kiri ma-mataku ma.."
Jisung tertawa geli saat Nayara menjawab pertanyaannya dengan napas yang sesegukan membuat Jisung sulit bernapas.
"kok ketawa sih" kesal Nayara.
Jisung mengangkat tubuh Nayara dengan tawanya yang masih tidak berhenti, Nayara terlihat kesal saat Jisung menertawakan mata sipitnya yang hilang akibat sembab.
Jisung menahan perutnya yang sakit akibat tertawa sejak tadi, Nayara yang tidak tahan dengan tawa Jisung ia pun ikut tertawa juga.
Rasa sedih Nayara hilang begitu melihat tawa indah yang terukir di mulut Jisung.
Jisung benar-benar menjaga Nayara seperti panglima menjaga ratunya yang sangat berharga, dirinya membimbing Nayara agar menjadi wanita yang lebih baik dari yang terbaik, benar-benar ia jadikan ratu.
Sungguh cinta yang sempurna, di bentuk dari banyak kekurangan hingga perlahan terbentuk menjadi hubungan cinta yang sempurna...
Yeayyy, sampai sini aja ya Jiera moment nyaa ehe.
LANJUT GA NIEH??VOTE AND KOMEN JUSEYO!¡
KAMU SEDANG MEMBACA
BISU [On Going]
FanfictionMerasa lelah akan kehidupannya yang penuh akan hinaan serta cacian dari orang sekitar yang sama sekali tidak mengerti dirinya, tetapi orang tuanya selalu menyayangi serta mencintanya walaupun Jisung memiliki kekurangan. Saat wanita cantik datang da...