BAGIAN TIGA

42 11 3
                                    

HAPPY READING....

Pagi ini Jisung pergi ke rumah Nayara untuk berangkat kuliah bersama, rumah Nayara tak kalah besar dari miliknya. Nayara lahir dari latar belakang keluarga yang terpandang namun keluarga mereka tidak seharmonis keluarga Jisung, orang tuanya hanya memikirkan bisnis di banding anaknya yang tumbuh dewasa dengan sendirinya.

Namun Nayara serta kakaknya yaitu Choi Dika Radipta tidak pernah mengeluh, mereka menganggap bahwa inilah jalan hidup mereka yang telah di didik sejak kecil untuk menjadi mandiri oleh orang tuanya. Tetapi Nayara serta Dika tidak mengetahui bahwa sejak mereka kecil, orang tuanya selalu mengawasi mereka dan menjaga mereka dengan menyuruh para bodyguardnya menjadi penjaga jauh.

Nayara memasuki mobil Jisung yang terparkir di luar pintu rumahnya, Jisung sedikit terkejut karena Nayara sudah datang sebelum dirinya turun dari mobil untuk memanggilnya.

"Selamat pagi icungiee~" ucap Nayara menyapa Jisung dengan menunjukkan senyum indahnya, Jisung membalas senyuman Nayara lalu berbahasa isyarat seperti 'selamat pagi juga Nayara yang bawel' sembari terkekeh pelan melihat bibir Nayara yang di tekuk ke bawah kemudian kembali tersenyum.

"Udah ayo ah nanti kesiangan" ucap Nayara kepada Jisung agar bersiap lebih cepat ke kampus pagi ini. Mereka mengambil kuliah pagi karena kalau siang mereka pasti akan merasa malas karena waktunya orang beristirahat.

🎓🎓🎓

Yoobin beserta teman-temannya sedang berada di taman tidak lain untuk mengumpul bareng menghabiskan serta membuang waktu belajar mereka cuma-cuma, salah satu dari mereka melihat Nayara baru saja datang bersama dengan Jisung di iringi dengan senyuman hangat ke duanya yang bercanda gurau selama perjalanan lalu mengadukannya kepada Yoobin.

Jisung pagi ini terlihat sangat tampan dengan black hair style belah tengahnya serta dengan pakaian serba hitam yang ia kenakan membuat para mahasiswi mengagumi ketampanannya dan melupakan fakta bahwa Jisung tidak bisa berbicara.

Yoobin melihat dengan amarah di wajahnya, ini tidak bisa di biarkan Nayara harus menjadi miliknya pikir Yoobin, dirinya bergegas menghampiri Jisung yang sedang senyum gembira bersama Nayara.

"heh bisu!" ucap Yoobin menghadap ke arah Jisung dengan lantangnya, Jisung memudarkan senyum manisnya lalu menatap Yoobin tajam. Matanya masih menyimpan amarah kepada Yoobin yang mengingat bahwa Nayara telah di lecehkannya, sedangkan Nayara menatap Yoobin tidak suka.

"masih berani lo sekolah di sini? Gak punya muka lo sampe harus jalan terus sama Nayara? Gak malu lo udah tonjok gw kemaren?" ucap Yoobin sedikit mengeraskan suaranya membuat Nayara risih akan tingkahnya.

"bisa sopan gak sih sama orang lain?!" bentak Nayara yang kini mendorong bahu Yoobin dari hadapannya. Jisung hanya diam menahan seluruh amarahnya kemudian menarik Nayara untuk mengabaikan saja Yoobin.

"Nay, kok lo kayak gitu sih sama gw? Salah gw apa sama lo Nay?" ucap Yoobin tak menghiraukan Jisung yang menarik Nayara agar tidak menghadapinya. Nayara tentu saja membuang wajahnya sembari berdecik tersenyum miring.

"lo masih nanya kenapa gw benci sama lo?.... Karna lo udah LECEHIN GW!" bentak Nayara kepada Yoobin di depan umum membuat Jisung langsung menahannya untuk meredakan amarahnya, mendengar jawaban Nayara, Yoobin terdiam dengan mencoba menjelaskan pada Nayara bahwa itu adalah nafsunya bukan dirinya.

"Nay dengerin dulu penjelasan gw Nay" ucap Yoobin dengan mencoba meyakinkan Nayara, tetapi Nayara tetap saja membencinya dan memberontak dari genggaman Yoobin di bahunya.

Jisung menghentikan tingkah Yoobin yang mencengkram bahu Nayara kemudian menarik Nayara ke dalam pelukkannya untuk menjauhkannya dari Yoobin lalu membawanya pergi dari tempat yang menjadi tontonan pagi di kampus.

BISU [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang