BAGIAN TUJUH BELAS

12 2 0
                                    

Masih berlanjut yagesya.
Happy Reading...

Jisung tak melepaskan genggaman tangannya terhadap Nayara walupun sudah di paksa oleh dokter dan yang lain untuk mengikhlaskan kepergian Nayara.

"gak, NAYARA! Bangun Nay!"

Jisung mengusap tangan Nayara yang tadinya sangat dingin kini terasa hangat, Jisung terus menatap Nayara penuh kesedihan serta penyesalan, saat ia memejamkan matanya ia mengecup tangan Nayara yang ia genggam kini bergerak dan menggenggam erat tangannya dengan lembut.

"DOR!"

Jisung terkejut saat melihat Nayara yang tersenyum hangat menatap dirinya sempurna, pikiran Jisung mulai kemana-mana, ia mengira Nayara telah menjadi hantu atau mati suri, Jisung terdiam kaku menatap Nayara tanpa ekspresi.

"ahaha kena tipu" tawa Nayara terdengar sangat renyah.

Jisung melihat ke belakang, ternyata mereka semua menahan tawanya termasuk si dokter yang sejak tadi gerak-gerik nya sangat mencurigakan.

"ahaha, lo marah sama gue?" goda Nayara menatap wajah datar Jisung.

"niy jingin tinggilin gui, li jihid niy, nyenyenye-"

GREP

Jisung memeluk Nayara dengan pergerakkan cepat, Nayara membalas pelukkannya sembari mengecup kepala Jisung beberapa kali, seisi ruangan menatap sepasang sahabat yang terlihat sangat dekat seperti sepasang kekasih.

"jangan di ulangin lagi" suara berat Jisung mengintrupsi gendang telinga Nayara.

"siap bos"

Nayara tersenyum hangat, setelahnya ia membelalakkan matanya besar-besar, entah apa yang Jisung lakukan padanya yang masih belum melepas pelukkannya, mereka semua terheran melihat ekspresi Nayara yang aneh, namun setelahnya Jisung melepaskan pelukkannya.

DOR! DOR!

"HAPPY BIRTHDAY!"

"uhuyyy, HABEDE JISUNG" teriak Yoobin antusias.

Jisung langsung menoleh ke belakang, ia tersenyum lebar melihat orang terdekatnya merayakan ulang tahunnya dengan berbagai drama dan peralatan serta kue ulang tahun spesial untuknya, senyum yang Nayara harapkan dari Jisung untuk kepulihan dirinya.

"happy birthday sayang" ucap para orang tua yang bergantian memeluknya.

"jadi ini semua rencana kalian?"

"lebih tepatnya rencana Nayara" balas nyonya Kadipta.

Jisung menoleh ke arah Nayara yang masih terbaring lemas di atas ranjang rumah sakit, ia melihat senyum Nayara yang membuat hatinya merasa lebih tenang serta sejuk.

"happy birthday my little mouse"

Jisung kembali memeluk Nayara dengan sangat erat, beberapa kali ia mengecup pipi Nayara sehingga Nayara kewalahan dan ingin menghindar tetapi tidak bisa. Setelah Jisung melepaskan pelukkannya, Risa melihat ada tanda merah di jenjang leher Nayara.

"eh apa itu merah-merah?" ucap Risa menunjuk ke arah jenjang leher Nayara.

Nayara mengamitnya perlahan dan kembali bertanya pada Risa, apa itu tanda merah, Risa yang mengerti langsung tercengang membuat seisi ruangan penasaran, tetapi tidak dengan Jisung, dia hanya tersenyum nakal saja.

"owww, oh my god! Jisung lo, ohh jinjja. Lo kasih kiss mark di leher Nayara?" tanya Risa penasaran.

"biar gak nakal lagi" ucap Jisung menepuk pundak Nayara sembari tersenyum nakal menggoda, sedangkan Nayara menganga mendengar godaan Jisung.

"OH MY GOD AKHIRNYA!" teriak Risa antusias memukul lengan Yoobin dengan kegirangan.

"wuihh, bentar lagi bakal sebar undangan nihhh" timbal Baekseol.

Orang tua Nayara serta Jisung hanya tertawa geli mendengar perbincangan muda-mudi di hadapannya, Jisung benar-benar sudah dewasa.

"undangan naon?"

"undangan nikahan lahh Nay, apa lagi, ya gak Baek?" goda Yoobin.

"ihh masih muda banget kita ya kan Jie, gak mungkin mau nikah muda" elak Nayara.

"halah modelan lo gak mau"

"gak papa nikah muda, mama sama papa udah minta cucu" goda Jisung, itu membuat wajah Nayara semakin memerah.

"awwww, so sweet" ucap mereka serentak.

"Happy Birthday boy, lo laki-laki terthe best yang gue temuin setelah papa dan abang gue, makasih atas penantiannya selama gue koma, makasih pengorbanannya atas segalanya, semoga dengan umur lo yang bertambah tua ini lo bisa lebih dewasa, lebih baik dari yang terbaik sebelumnya, kesuksesan, cinta, kasih sayang, semuanya, semoga selalu terikat di dalam hidup lo" ucap Nayara menggenggam tangan Jisung di ruangan rawatnya.

Mereka hanya berdua saja di dalam ruangan, tidak ada siapa-siapa karena semuanya sudah pulang karena sudah sangat larut, hanya Jisung seorang yang menemani Nayara.

"makasih banyak untuk surprise terbesarnya, tapi jangan jadiin nyawa buat kejutan ya, gak boleh di ulangin lagi"

Nayara menganggukkan kepalanya sembari tersenyum, tatapan Jisung kini terlihat sangat berbeda, ia menatap Nayara sangat dalam penuh makna.

"lo sayang gak sama gue?"

Nada suara Jisung yang tiba-tiba menjadi sangat berat membuat Nayara terdiam.

"enggak" jawab Nayara enteng dengan nada bicara meledek.

"sudah ku dugong" ucap Jisung memutar bola matanya malas berlanjut tersenyum, Nayara berfikir apa itu 'dugong?' tetapi Jisung langsung menyadarkannya.

"udah gih tidur, udah malem, gak baik baru sembuh begadang"

"okeyy boss, cium dulu"

Jisung terdiam kaku saat ingin menuruni ranjang kemudian menatap Nayara dengan mengedipkan matanya beberapa kali karena terheran, sebelumnya Nayara tidak pernah manja seperti ini.

Ketika Jisung telah mengambil aba-aba ingin mencium Nayara, tiba-tiba saja Nayara langsung menolaknya dengan menjauhkan kepalanya darinya.

"ihh enggak, becanda Jie"

Jisung terus menerobos larangan Nayara, ia menindihnya lalu mencium pipi kanan dan kirinya, bagi Jisung larangan dari Nayara adalah perintah.

🎓🎓🎓

"uhuy yang bentar lagi sebar undangan" ledek Risa.

"haha apaan sih lo"

Jisung serta Risa sedang mengerjakan kerja kelompok bersama, sebenarnya mereka bertiga, karena Nayara belum seratus persen pulih jadi hanya mereka saja dan mereka tidak ingin menggantikan Nayara dengan siapapun.

"oy, lama banget lo berdua, udah ayo kantin dulu kita" ucap Yoobin yang tiba-tiba saja datang.

Setelah sampai di kantin, mereka melihat Baekseol serta Ryumi yang telah menunggu kedatangan mereka, seperti biasa Jisung menempati kursi Nayara agar tidak di tempati oleh orang lain.

"Jie, lo kan ultah niee..." ucap Baekseol, belum sempat dirinya melanjutkan bicaranya, Jisung langsung memotongnya.

"traktir, oke pesen aja"

Mereka memesan makanan apa saja yang mereka inginkan, spesial ultah Jisung kata si Risa sih ahaha.

"kayaknya suara lo buat Nayara candu deh"

"masa sih?"

"iya, soalnya waktu lo ngomong, Nayara natap lo terus -"

"hai Jisung"

Seorang wanita muda menghampiri meja mereka kemudian menyapa Jisung dengan senyuman hangatnya, semua terheran termasuk Jisung sendiri, sebelumnya mereka tidak pernah melihat wanita ini di kampus, mungkin dia murid baru, pikir mereka, tapi mengapa dia hanya menyapa Jisung tidak dengan semuanya?



TBC
NEXT PART, SWIPE UP YA GUYS BIAR TAU DIA SIAPA....

VOTE AND KOMEN JUSEYO!¡

BISU [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang