Tinggalkan vote/komen bila sudi.
Happy Reading.●●●●●
Suasana kantor menjadi lebih berbeda sejak Sean menikah. Karyawan yang selalu tegang dengan sikap Sean kini menjadi lebih melegakan karena Sean berubah drastis. Pria itu menjadi sering tersenyum dan selalu menyapa balik karyawan. Dia juga jarang marah-marah.
"Daddy, lihat ini!" Lea menunjukkan sebuah gambar biskuit coklat. Sean yang sedang mengerjakan sesuatu di laptop pun menoleh. Dia tersenyum melihat gambar itu. Dia sudah tahu maksud Lea menunjukkan gambar tersebut.
"Kau ingin biskuit itu?" Tanya Sean. Lea mengangguk dengan penuh antusias.
"Kau mau berapa bungkus?"
"Um, aku ingin dua bungkus. Aku juga ingin es krim rasa vanila."
"Baiklah, aku akan menelfon salah satu orang dapur agar membelikannya untukmu," ucap Sean langsung menelfon Brenda dan menyuruh wanita itu memerintah salah satu orang dapur membeli biskuit juga es krim.
"Terima kasih, Daddy." Lea mengecup pipi Sean sekilas.
"Kau hanya mencium pipiku?" Tanya Sean dengan wajah mesum. Lea tersenyum malu lantas mengecup bibir Sean. Tak mau hanya sejenak, Sean menahan tengkuk Lea.
Sean melumat bibir Lea dengan begitu lembut. Dia juga membawa Lea dalam pangkuannya. Semakin lama, ciuman Sean makin agresif. Lidah Sean dengan gencar mengeksplor setiap bagian mulut Lea. Ciuman yang begitu menuntut itu membuat Lea tak bisa mengimbangi. Nafasnya begitu tercekat.
"Mhhh...." Lea menarik baju Sean agar pria itu menyudahi ciumannya. Tahu jika Lea sudah tidak kuat, Sean melepasnya. Dia tersenyum karena Lea langsung ngos-ngosan sesudah bibir mereka berpisah.
"Jangan Daddy!" Lea menepis tangan Sean yang hendak melepas rompinya.
"Kenapa, baby?" Tanya Sean dengan wajah kecewa.
"Bagaimana kalau orang suruhanmu tiba-tiba masuk?" Tanya Lea. Sean tersenyum geli.
"Dia tak akan masuk tanpa izin dariku," ucap Sean lantas kembali melanjutkan aksinya untuk melepas rompi.
"Tapi, Daddy. Ini masih siang."
"Memang salah melakukan itu siang hari?" Tanya Sean menatap mata Lea begitu dalam. Lea diam sejenak sebelum akhirnya menggeleng.
"Kalau begitu, bisa kan kita melakukannya disini? Aku janji akan pelan."
"Ya sudah, terserah Daddy saja," putus Lea membuat Sean tersenyum lebar. Sean pun langsung melepas rompi yang Lea pakai kemudian membuka kancing dress pendek milik Lea. Sean pun langsung disuguhkan pemandangan Lea yang hanya memakai dalaman setelah dress dibuka. Lea yang meras malu langsung berusaha menutupi tubuh sebisanya.
Sean yang merasakan posisinya kurang nyaman langsung membawa Lea ke sofa yang ada disana. Dia membaringkan Lea sembari kembali mencium wanita itu. Kali ini lebih lembut dan tidak lama. Pasalnya, Sean langsung menurunkan ciuman dan berhenti di leher jenjang milik Lea. Dia menjilatinya hingga membuat Lea mendesah geli.
Ciuman Sean terus turun dan kali ini berhenti di belahan dada Lea. Dia mengecupinya beberapa kali sebelum akhirnya membuka bra yang menutupi dada indah milik Lea. Sean tersenyum melihat atasan Lea yang sudah tidak dibalut apapun. Sean hanya terus memandanginya, Lea tersipu malu.
"Jangan melihatku begitu, Daddy!" Peringat Lea membuat. Sean menampilkan senyum miringnya kemudian mendaratkan ciuman lagi.
Tangan Sean bergerak untuk memainkan dada Lea. Disela ciumannya, Lea melenguh. Tangannya terangkat meremas rambut Sean guna menyalurkan gairahnya. Ciuman Sean turun ke buah dada Lea. Dia mengecupnya beberapa kali sebelum akhirnya mengulum. Lea mendesah cukup keras. Dia merasa geli dengan perlakuan Sean.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Sean ✓
RomanceLeandra Jesslyn Anderson, gadis manis yang harus ditinggal ibunya saat masih kecil. Diangkat menjadi anak oleh Sean Max Anderson, kehidupan Lea menjadi tak seburuk anak lain yang ditinggal orang tuanya. Dia menjadi gadis yang terpandang dan kebutuha...