DS 20 : Pregnant?

4.8K 136 8
                                    

Tinggalkan vote/komen bila sudi.
Happy reading.

●●●●●

Lea yang sedang menikmati acara televisi sambil memakan biskuit terkejut ketika mendengar suara keributan dari arah pintu utama. Lea pun beranjak dari duduknya dan menuju ke sumber suara. Dia mendapati Sovia, Sean, dan Camella yang duduk di sofa ruang tamu dengan ekspresi yang beragam.

"Bagaimana hasil pemeriksaannya, Mom?" Tanya Andrew yang muncul dari belakang Lea.

"Tentu saja hasilnya negatif, Dad. Mommy saja yang terlalu berharap." Sean menjawabnya dengan wajah datar.

"Hey, Mom bukan terlalu berharap. Mom hanya ingin memastikan saja karena sesuai penjelasan Lea kau itu berubah menjadi aneh. Jadi, Mom kira Camella hamil."

"Tapi, kenyataannya tidak kan? Aku hanya memang sedang kurang sehat, Mom. Lagipula aku selalu bermain aman dengan Cam."

"Betul, Mom. Aku dengan Sean juga belum memikirkan tentang kehamilan karena status kami belum menikah," ucap Camella.

"Sebenarnya ada apa Grandpa?" Tanya Lea menatap Andrew yang berada di sebelahnya.

"Sovia membawa Camella ke dokter kandungan karena Sean mengalami gejala kehamilan. Jadi, Mom kira Camella hamil dan Sean yang mengalami gejala hamil seperti Grandpa dahulu. Grandpa yang mengalami gejala kehamilan ketika Sovia hamil Sean." Lea hanya mengangguk paham dengan penjelasan Andrew.

Entah mengapa mendengar kabar Camella sedang tak hamil membuat Lea tersenyum. Tapi, senyumnya tiba-tiba memudar ketika mengingat kejadian dimana dirinya melakukan hubungan dengan Sean tanpa pengaman apapun. Ditambah Lea mengingat jika dia mengalami keterlambatan datang bulan.

"Apa justru aku yang hamil?" Lea membatin. Reflek ia memegang perutnya yang rata.

"Kau kenapa, sayang?" Tanya Sovia yang melihat Lea mendadak sedikit aneh.

"Aku tidak apa-apa Grandma. Hanya perutku terasa lapar karena belum makan nasi," jawab Lea membuat Sovia tersenyum.

"Kalau begitu ayo makan bersama Grandma. Grandma juga merasa lapar." Sovia beranjak dari duduknya dan mendekati Lea. Dia merangkul Lea kemudian membawa cucu-nya itu ke ruang makan. Andrew kemudian menyusul mereka berdua.

Sean hanya tersenyum melihat kedekatan antara orang tuanya dengan Lea. Mereka sangat menyayangi Lea seperti cucu sendiri. Sean tidak bisa membayangkan betapa kesepiannya Sovia dan Andrew ketika Lea telah bersama ayah kandungnya. Seperti dirinya, Sean yakin Sovia dan Andrew juga pasti akan merindukan wanita kecil manis itu.

"Aku dengar dari Bryan kalau kau akan menyerahkan Lea pada ayah kandungnya. Apa itu betul?" Camella membuka sebuah obrolan.

"Iya, memang kenapa?"

"Tidak apa-apa. Aku hanya tak menyangka jika mantan suami Alicia ternyata masih hidup."

"Aku sudah lama tahu jika mantan suami Alicia masih hidup. Bahkan aku tahu tempat tinggalnya sebelum kembali kesini." Camella hanya ber-oh saja mendengar penjelasan Sean.

***

Lea berdiri di balkon kamar sambil memikirkan tentang hamil. Dia mencoba berfikir bahwa dirinya tidak hamil. Tapi, ingatan tentang terakhir kali ia berhubungan dengan Sean membuat pikiran itu pergi dan Lea justru berfikir jika dirinya memang hamil.

"Bagaimana jika aku memang hamil? Apa Daddy Sean mau bertanggung jawab nantinya? Tapi, bagaimana reaksi Daddy Albert kalau tahu jika aku hamil karena orang yang selama ini mengasuhku? Aku benar-benar bingung, Tuhan."

Daddy Sean ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang