Tinggalkan vote/komen bila sudi. Happy reading.
□□□□□□□□□□□□□□□
Lea masuk ke dalam rumah dengan perasaan senang. Dia bisa lulus dengan nilai sangat tinggi. Dengan lincahnya Lea menaiki tangga.
"Lea." Wanita muda itu menoleh ketika namanya dipanggil. Lea tersenyum dan mengurungkan niatnya untuk ke kamar.
"Grandma." Lea memeluk Sovia, orang yang dipangilnya Grandma.
"Grandma kesini sama siapa?"
"Sama Grandpa dong sayang. Kami kesini mau dengar hasil ujianmu."
"Lea lulus." Tanpa ada rasa ragu, Lea mengucapkannya dengan lantang. Sovia senang melihat kegembiraan Lea. Dia sudah menganggap Lea seperti cucunya sendiri.
"Grandma membawa makanan kesukaanmu, Lea. Ayo kita makan." Lea mengangguk patuh. Tanpa peduli seragamnya yang belum dilepas, Lea mengikuti Sovia menuju ruang makan. Disana dia bisa melihat Andrew, ayah Sean.
"Grandpa." Lea tersenyum manis. Andrew membalas senyum Lea.
"Mommy, Daddy." Lea menoleh ketika melihat Sean datang dengan sudah memakai baju lebih santai. Senyum Lea langsung mengembang.
"Kau pulang cepat, Sean?" Sovia bertanya keheranan. Sean langsung mengambil duduk di kursi depan Lea.
"Iya Mom, aku sengaja pulang cepat. Aku ingin mendengar hasil ujian Lea.
"Aku lulus dengan nilai tinggi, Dad." Lea berucap penuh percaya diri. Sean tersenyum sebagai bentuk kebahagiaan.
Sekarang, suasana hanya diisi dengan dentingan sendok dan garpu yang beradu dengan piring. Lea beberapa kali sempat mencuri pandang ke arah Sean. Sesekali dia tersenyum sambil menunduk.
"Kapan kau akan memberi Ibu untuk Lea, Sean?" Gerakan tangan Sean langsung berhenti tatkala Sovia bertanya demikian. Lea menatap Sean. Dia ingin mendengar jawaban Sean. Tapi, Lea tebak Sean tak suka dengan pertanyaan itu. Terlihat dari raut wajah Sean.
"Aku belum memikirkan itu Mom."
"Belum memikirkan katamu? Sean, umurmu sudah 33 tahun. Apalagi yang kau tunggu?"
"Aku masih ingin fokus mengurus Lea." Sean sempat melirik Lea yang sedang fokus pada makanannya.
"Lea sudah besar Sean. Buktinya dia akan masuk kuliah. Lagipula, jika kau menikah maka istrimu nanti yang akan mengurus Lea." Andrew ikut angkat bicara. Lea mulai gelisah. Disini dia ikut salah. Jika saja Sean tak mengadopsinya, Sean pasti sudah menikah.
"Aku belum mau menikah, Dad. Aku juga belum mempersiapkan calon."
"Mommy akan mencarikan calon untukmu."
Lea memegang dadanya yang tiba tiba sakit. Dia melirik Sean. Pria itu masih fokus pada makannya.
"Kenapa aku tak rela Grandma mau mencarikan Daddy calon istri?" Lea membatin. Tak mau membuat orang orang curiga padanya, Lea melanjutkan makannya sambil menunduk. Dia menulikan pendengaran. Dia tak mau mendengar pembicaraan tenang Sean. Dia tak ada hak untuk berbicara.
Lea mencengkeram sendok dan garpunya ketika sebuah kaki menelusuri pahanya. Lea menatap Sean. Pria itu tersenyum miring sambil menatap Lea.
"Akh..." Lea memekik ketika jempol kaki Sean bermain di miss v-nya.
"Kamu kenapa Lea?"
"Lidahku tergigit saat mengunyah Grandma."
"Ya ampun, kalau makan berhati hati, Lea. Sini Grandma lihat bekas gigitannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Sean ✓
Roman d'amourLeandra Jesslyn Anderson, gadis manis yang harus ditinggal ibunya saat masih kecil. Diangkat menjadi anak oleh Sean Max Anderson, kehidupan Lea menjadi tak seburuk anak lain yang ditinggal orang tuanya. Dia menjadi gadis yang terpandang dan kebutuha...