Tinggalkan vote/komen bila sudi.
Happy reading.●●●●●
Lea menikmati masakan Sean dalam keadaan diam. Sean yang juga ikut makan menatap Lea begitu lama. Dia merasa tak nyaman dengan keterdiaman Lea karena wanita itu biasa berisik entah dalam keadaan apapun.
"Lea."
"Daddy."
Sapaan itu keluar dari mulut mereka secara bersamaan. Mereka pun diam dan merasa aneh. Hingga Sean yang kembali memulai pembicaraan.
"Kau saja."
"Apa aku boleh tahu tentang Ayahku?" Tanya Lea dengan wajah berharapnya. Sean menatap Lea lama tanpa membalas pertanyaan Lea. Hingga akhirnya dia berkata.
"Aku tidak tahu mengenai Ayahmu Lea. Aku bertemu Alicia saat Alicia dalam keadaan sakit. Dia tak bercerita banyak tentang kehidupannya setelah tak muncul dihadapanku. Dia pernah berjanji akan bercerita, namun dia meninggal sebelum menceritakan semuanya. Memang kenapa kau bertanya tentang ayahmu?" Tanya Sean pada akhir ucapannya.
"Aku hanya ingin tahu, apakah aku masih punya keluarga atau saudara."
"Lalu, kau ingin bersama keluarga atau saudaramu jika kau mengetahuinya?" Tanya Sean dengan nada dingin.
"Mungkin."
"Begitu sangat inginnya kamu pergi dariku Lea? Sampai kau ingin mencari sanak saudaramu untuk dijadikan alasan kau pergi?"
"Dad, kau akan menikah dan punya anak sendiri. Kau nanti akan sibuk dengan anak istrimu. Itu pasti jelas terjadi dan aku? Kau tak akan mengurusku lagi. Aku tak mau menjadi benalu di kehidupan Daddy."
"Kau tak pernah sekalipun menjadi benalu dikehidupanku Lea."
"Sekarang mungkin tidak, Daddy. Tetapi, nanti saat kau telah menikah."
Lea melanjutkan makannya dan memikirkan tentang kepergiannya. Lea benar-benar ingin lepas dari Sean. Dia tak ingin terus bersama Sean dan perasaan di hatinya semakin besar. Lea tak mau menyakiti hatinya sendiri terus menerus dengan tetap hidup bersama Sean.
"Sebenarnya, ada hubungan apa kau dengan Ibuku Dad?" Tanya Lea. Sean lagi-lagi terdiam cukup lama sebelum menjawab.
"Aku adik kelasnya semasa highschool dan kita berteman," jawab Sean.
"Kalau kau berteman kenapa kau tak tahu sama sekali tentang Ayahku?"
"Lea, setelah lulus Ibumu pergi. Aku tak tahu dia pergi kemana karena kita kehilangan kontak."
"Oh." Lea mengangguk lemah. Dia kemudian melanjutkan makannya agar dia bisa segera berangkat.
***
Lea berjalan di koridor sembari mencari Marie. Dia juga berusaha menghubungi gadis itu. Namun, telfon tak diangkat dan pesan pun tak dibalas. Jadi, Lea menunggu di kantin daripada dia harus berkeliling tak jelas.
"Aku dengar kau sakit. Sudah sembuhkah?" Lea menoleh ke sampingnya. Ternyata itu pertanyaan dari James.
"Sudah," jawab Lea singkat dan kembali fokus pada ponselnya. James memutar bola matanya melihat respon gadis itu.
"Kau selalu begini jika aku dekati. Kau seperti enggan menatapku. Memang apa yang salah dariku Lea? Aku tak pernah menyakitimu."
"Kau tak menyakitiku, tapi kau menyakiti wanita lain, James. Aku tak suka."
"Itu kan dulu. Sekarang aku jarang menyakiti wanita. Jadi, berhentilah menghindariku. Aku tidaklah sejahat itu, Lea."
"Hm." Lea memilih bergumam dan pergi dari kantin. James memutar bola matanya menatap kepergian Lea. Ternyata, Lea benar-benar sulit didekati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Sean ✓
RomanceLeandra Jesslyn Anderson, gadis manis yang harus ditinggal ibunya saat masih kecil. Diangkat menjadi anak oleh Sean Max Anderson, kehidupan Lea menjadi tak seburuk anak lain yang ditinggal orang tuanya. Dia menjadi gadis yang terpandang dan kebutuha...