DS 21 : Pregnant

5.1K 135 4
                                    

Tinggalkan vote/komen bila sudi.
Happy reading.

●●●●●

Lea terbangun dari tidurnya. Dia melirik ke arah jam dan tertera pukul satu dini hari. Dia menghela nafas merasa kesal karena sering terbangun tengah malam dan menginginkan sesuatu. Seperti kali ini, Lea terbangun dan menginginkan salad buah. Terpaksa Lea ke dapur dan membuat salad buah agar bisa tidur lagi.

Lea menuruni tangga untuk menuju dapur. Setelah berada di tempat yang dituju, Lea menyiapkan alat juga bahan. Dia melakukannya dengan hati-hati agar tak timbul suara keras. Dengan begitu Lea tidak mengganggu orang lain yang sedang tertidur.

"Kau sedang apa sayang?" Tanya seseorang dari belakang Lea. Dengan segera Lea membalikkan badan. Lea tersenyum mendapati Sovia dengan wajah mengantuknya.

"Aku sedang membuat salad buah, Grandma." Lea menjawabnya disusul cengiran.

"Dini hari begini kau ingin makan salad buah? Kau tidak salah?"

"Tidak, Grandma. Kalau aku tidak makan-makanan yang aku inginkan, aku tidak bisa tertidur lagi."

"Kau ini ada-ada saja. Mau Grandma bantu?"

"Tidak usah, Grandma. Aku bisa melakukannya sendiri. Grandma lebih baik tidur lagi. Maaf sudah mengganggu Grandma."

"Ya sudah kalau itu maumu. Kau tidak mengganggu Grandma. Kebetulan Grandma tadi ke kamar mandi buang air kecil dan tak sengaja mendengar suara di dapur. Jadi, Grandma kesini." Sovia membalikkan badan hendak pergi. Namun, ia berbalik lagi dan memandang Lea.

"Kau yakin tak ingin Grandma bantu?"

"Yakin, Grandma."

"Oke, jangan terlalu malam dan hati-hati dengan alat dapur yang kau gunakan."

"Baik, Grandma," ucap Lea. Setelah Sovia benar-benar pergi, Lea melanjutkan aktivitasnya.

Tak lama, salad buah buatan Lea telah jadi. Dengan begitu sumringah, Lea duduk di kursi dan mulai menikmati salad buah. Dia memakannya begitu lahap. Hingga saat saladnya tersisa setengah, ada lagi orang yang datang ke dapur. Orang itu adalah Camella. Lea mendadak tak nafsu makan dan memasang wajah kurang bersahabat.

"Kau jam segini kenapa belum tidur?" Tanya Camella sambil menuangkan air minum.

"Aku sudah tertidur, tapi terbangun karena lapar. Kau sendiri juga belum tertidur," jawab Lea yang dibalas senyuman miring oleh Camella.

"Aku baru saja selesai melakukan aktivitas malam dengan Sean. Jadi, aku belum tidur." Mendengar itu, Lea tambah tak nafsu makan. Dia pun menaruh sendok dan membersihkan sisa makanan yang ada di sekitar mulutnya.

"Oh." Lea kemudian ber-oh ria dan menaruh salad buahnya yang tinggal setengah ke dalam kulkas. Melihat reaksi Lea, Camella tersenyum penuh kemenangan.

"Kau mau kemana?" Tanya Camella saat Lea melewatinya. Tanpa berbalik badan, Lea menjawab ucapan Camella.

"Aku mau tidur."

"Salad buahmu belum habis."

"Jika kau mau kau bisa memakannya. Aku sudah mengantuk, jadi tak nafsu untuk menghabiskannya," ucap Lea meninggalkan Camella sendirian di dapur. Camella lagi-lagi tersenyum. Rasanya senang melihat Lea cemburu atas kedekatannya dengan Sean.

***

Lea yang baru saja menyelesaikan kelas buru-buru keluar. Dia harus segera ke dokter untuk mengecek dugaannya salah atau betul. Namun, baru beberapa langkah, seseorang menahan tangannya. Lea pun membalikkan badan. Terdapat sosok Zack yang sedang tersenyum sambil memegang tangannya.

Daddy Sean ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang