Note : Chapter ini menceritakan sedikit problem yang Alicia alami. Kalau gak minat, tinggalin aja. Kalau mau kritik/saran juga monggo.
Happy reading.~~~
Alicia Esther Kurkova, gadis yang hidup sebatang kara. Orang tuanya meninggal pada saat usianya baru 7 tahun karena kecelakaan. Ia juga ikut dalam kecelakaan maut tersebut, tetapi Tuhan masih memberinya keselamatan. Setelah menjadi satu-satunya korban yang selamat, Alicia sempat mengalami trauma. Ia harus menjalani pengobatan selama 3 tahun sebelum dinyatakan sembuh. Setelahnya, ia dimasukkan ke dalam panti sosial untuk mendapatkan pengasuhan.
Seiring berjalannya waktu, Alicia semakin tumbuh. Dia beranjak ke masa remaja dan menggunakan waktunya itu untuk meng-eksplorasi dunia luar. Ia mengikuti banyak kegiatan organisasi sekolah, bekerja paruh waktu, dan menjalin banyak pertemanan. Hingga ia mengenal satu sosok yang membuat hidup-nya lebih berwarna. Dialah Sean Max Anderson, laki-laki yang 2 tahun lebih muda darinya.
Sean mengajarinya banyak hal meskipun masih muda. Laki-laki itu juga memberinya banyak perhatian. Setiap kesusahan pun, Sean selalu membantunya. Hingga pada suatu waktu, ia harus mengkhianati kepercayaan Sean. Dia dijebak oleh kakak kelasnya sendiri. Christopher Rudolf, begitulah nama pria yang membawanya ke lubang kegelapan.
Pada saat kelas 2 menengah atas, Christ memintanya untuk datang dengan alasan pekerjaan. Alicia yang memang saat itu membutuhkan pekerjaan pun menuruti perintah Christ. Tak disangka, Christ mencekokinya minuman beralkohol dan menyetubuhinya habis-habisan. Alicia tentu saja sakit hati sekaligus merasa bersalah pada Sean.
"Aku sudah merekam semua yang kita lakukan. Dalam video tersebut, kau terlihat sangat menikmati perbuatanku. Jadi, jika kau ingin namamu tetap baik, turuti semua permintaanku. Jadilah budakku yang selalu siap untuk aku gagahi dimanapun dan kapanpun. Jika kau mencoba menolak atau kabur sebelum aku merasa puas, aku akan menyebar semua foto dan videomu. Aku juga akan menjualmu ke rumah bordil," ucap Christ yang baru saja memakai pakaiannya. Alicia yang masih berada di atas ranjang semakin merasa tertekan.
"Bagaimana bisa, Christ? Aku memiliki kekasih. Bagaimana kalau dia tahu?"
"Kekasihmu itu masih bodoh. Dia tidak akan tahu jika kau bisa berakting sebagus mungkin. Justru, kalau kau menolak aku akan menyerahkan video itu kepadanya," ancam Christ. Alicia menutup wajahnya dan menangis.
"Kau tenang saja. Aku akan melepasmu setelah bosan," ucap Christ.
"Ba-baiklah. Aku akan menuruti ucapanmu. Tapi, kumohon jangan pernah mengganggu aku dengan Sean. Jangan campuri urusan kami."
"Hm, aku akan memintamu melayaniku tanpa Sean curiga. Kau tak perlu khawatir. Waktumu dengan Sean tidak akan berkurang," ucap Christ. Pria itu lantas pergi meninggalkan Alicia seorang diri.
"Sean sayang, kumohon maafkan aku," lirih Alicia.
***
Sejak saat itu, hubungan gelap antara Alicia dan Christ mulai berjalan. Setiap malam dan setiap jeda istirahat sekolah, Alicia selalu melayani Christ. Ia dikenalkan secara luas tentang dunia seks oleh pria itu. Hingga hanya butuh waktu beberapa bulan, Alicia menjadi mahir. Ia mulai menikmati apa yang Christ ajarkan. Bahkan, tubuhnya mendamba hal-hal baru. Termasuk ingin merasakan sensasi bercinta dengan Sean, pria yang masih sangat ia cintai.
"Sean," panggil Alicia. Sean yang tengah duduk bersila sembari membaca buku pun menoleh. Ia memberi senyuman manis.
"Ada apa?" Tanya Sean.
"Kau mencintaiku?" Tanya Alicia.
"Ya, tentu saja. Aku sangat mencintaimu."
"Kalau begitu, apakah kamu mau menunjukkan perasaanmu itu dengan bercinta denganku?" Tanya Alicia. Sean meneguk ludah susah payah. Jantungnya berpacu sangat cepat. Sesuatu dalam dirinya bangkit. Ia tidak pernah merasakan ini sebelumnya.
"Sean," panggil Alicia. Sean tersenyum dan mengangguk. Alicia tersenyum balik dan langsung memagut bibir Sean secara agresif. Ia juga menuntun pria itu untuk masuk ke dalam kamar.
"Kau pakai ini, ya," ucap Alicia sembari menunjukkan sebuah kondom.
"Darimana kau mendapatkan itu, Cia?"
"Aku membelinya setelah menonton sebuah film. Aku ingin mencobanya denganmu. Tak apa, 'kan?"
"Ya, tentu saja. Aku ingin kau menjadi wanita pertama untukku," ucap Sean. Alicia tersenyum getir.
"Aku juga begitu," ucap Alicia dengan ragu. Sean tersenyum dan menarik Alicia. Ia kembali mencium wanita itu dengan brutal.
Meskipun Sean masih sangat amatir, Alicia begitu menikmati. Sensasi bercinta dengan Sean jauh berbeda saat bersama Christ. Rasa cinta, kasih sayang, dan kehangatan lebih mendominasi. Sedangkan saat bersama Christ, hanya ada nafsu dan kepuasan. Alicia juga merasa tertekan karena hanya tubuhnya yang memberi respon baik, tidak dengan hatinya.
"I love you, Sean. Don't leave me no matter what."
"I love you too. Don't worry."
***
Alicia pikir, jika mengikuti alur yang Christ buat akan membawanya ke sebuah titik terang baik. Rupanya, Christ lebih brengsek dari yang ia kira. Pria itu memang menepati janji untuk melepasnya setelah bosan. Namun, cara pria itu melepasnya sama sekali tak berperikemanusiaan. Setelah sengaja membuatnya hamil, Christ menjualnya ke teman bisnis-nya, yaitu Albert. Tetapi, sebelum itu ia digilir oleh teman-teman Christ yang lain. Alicia semakin hancur, hingga ia sama sekali tidak berani menemui Sean untuk waktu yang lama.
"Alicia," panggil Albert. Alicia yang tengah memeluk lututnya sendiri sama sekali tidak bergeming. Dia tetap menatap langit dari balkon apartemen Albert.
"Alice, aku tahu seberapa hancur dirimu saat ini. Aku minta maaf atas nama Christ," ucap Albert. Alicia masih saja tak merespon. Albert pun menghela nafas. Dia memeluk Alicia dari belakang.
"Aku akan bertanggung jawab. Aku tidak peduli sudah seberapa banyak pria yang menjamahmu. Aku akan tetap menerimamu karena aku mencintaimu dari dulu. Kau mau 'kan menikah denganku?"
"Kau bercanda?" Tanya Alicia dengan suara lirih.
"Tidak, Alice. Aku benar-benar mencintaimu dan siap menikahimu. Dengan begitu, tidak ada lagi yang bisa melukaimu."
"Tapi, apa kata orang tuamu? Kau bahkan baru kuliah beberapa semester."
"Kita menikah dulu secara diam-diam. Setelah itu, aku akan membawamu jauh dari sini. Aku akan menghidupimu semampuku. Kau tidak usah khawatir. Hidupmu akan tetap terjamin. Aku berjanji akan itu," ucap Albert. Alicia malah menutup wajahnya dan menangis.
"Hei, kenapa kau menangis?"
"Aku bingung, Al. Di satu sisi, aku tersentuh dengan tawaranmu. Tetapi, di satu sisi aku memikirkan Sean. Aku mencintainya dengan sepenuh hatiku. Aku ingin menceritakan semua yang terjadi padanya. Tetapi, aku takut. Dia masih sangat muda. Dia tidak akan bisa memberiku keamanan," isak Alicia.
"Kau tidak perlu menceritakan semuanya pada Sean. Kau hanya perlu mengatakan padanya bahwa kau akan menikah denganku. Jadikan dia sebagai cinta pertamamu, tidak lebih dari itu. Kumohon, demi keberlangsungan masa depanmu," ucap Albert. Alicia menyingkirkan tangannya. Dia menatap Albert. Dia bisa melihat ketulusan di mata pria itu.
"Ya Tuhan. Aku jahat sekali. Setelah mengkhianati Sean, aku menyembunyikan kehamilanku dari Albert. Bagaimana bisa aku menyakiti dua pria sekaligus?"
"Bagaimana Alice?"
"Ya, aku akan menerimamu. Tapi, kumohon jangan tinggalkan aku. Aku telah mengorbankan Sean, pria yang aku cintai. Aku akan benar-benar hancur bahkan mungkin gila jika kembali dibuang," lirih Alicia.
"Kau tidak perlu takut, Alice. Aku akan selalu bersamamu. Kita bangun kebahagiaan bersama-sama, ya?" Tanya Albert. Alicia mengangguk tipis. Albert pun tersenyum lebar dan memeluk Alicia. Ia sangat bahagia karena bisa memiliki remaja 17 tahun tersebut.
"Sean, maafkan aku. Kuharap, kau akan merelakan aku. Aku juga berharap kau mendapat wanita yang lebih baik. Aku akan berdoa untuk kebahagiaanmu. Sekali lagi, maafkan aku, Sean."
~~~
A/N
How about this chapter?
Kemaren ada yang minta tentang Alicia. Nih, aku kasih.
Apasih yang nggak buat pembaca eyaa.
Tapi, maaf klo kurang maksimal. Aku cuma iseng wkwkwk.
Habis ini masih ada lagi. Mungkin 2 extra chap about Sean Lea. Ditunggu yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Sean ✓
RomanceLeandra Jesslyn Anderson, gadis manis yang harus ditinggal ibunya saat masih kecil. Diangkat menjadi anak oleh Sean Max Anderson, kehidupan Lea menjadi tak seburuk anak lain yang ditinggal orang tuanya. Dia menjadi gadis yang terpandang dan kebutuha...