04 ; video

67 24 3
                                    

.

04 ; video

.

Minggu ini berlalu dengan cepat. Lagi-lagi aku dan circleku Kembali berkumpul di rumah Keyla, seperti biasa kami hanya bermain Bersama. Siang itu kami berniat makan-makan, kami mulai berencana akan memesan makanan apa. Setelah semua setuju dengan pesanan yang akan dipesan, giliran makanan ringan yang akan kami beli secara langsung di indomaret depan.

"Pengen ice cream, dong, nitip." Ucap Keyla pada Sindy dan Lily yang akan pergi ke indomaret.

"Aku juga boleh nitip ice cream ga?" tanya Daisy.

"Aku juga, dong." Timpa Nasywa.

Sindy dan Lily tentu tidak keberatan. Keyla, Daisy dan Nasywa segera menyerahkan uang mereka pada Sindy dan Lily.

"Yang lain mau nitip apa?" tanya Lily.

"Aku mah engga," jawab Ika sibuk dengan ponselnya.

"Aku juga engga," ucap Khalida mengikuti Ika.

"Aku mau tissue, dong." Syafitri memberikan Lily uang.

"Aku susu fullcream aja satu," ucapku yang sama memberikan uang pada Lily.

Lily dan Sindy pun berangkat menuju indomaret di depan. Daisy yang duduknya tidak terlalu jauh dariku melihatku sedikit heran.

"Tumben ga mau ice cream, panas-panas gini enak loh makan ice cream," goda Daisy yang sayang sekali saat itu tidak membuatku goyah.

"Udah bosen kemarin di kasih banyak satu keresek penuh ice cream, lihatnya aja udah kenyang duluan," jawabku menjelaskan.

"Wih, kenapa ga bagi-bagi?" timpa Nasywa sedikit kesal dan bercanda.

"Di bagiin ke kak Nuryah sama kakak aku yang cowok, itu juga ngedadak banget di kasihnya," aku mencoba menjelaskan lagi.

"Emang dari siapa?" final, pertanyaan Daisy yang satu ini sedikit membuatku berpikir.

Circleku belum mengetahui Fharen. Aku mencoba mengeluarkan ponselku dan membuka aplikasi Instagram. Mengetik beberapa huruf di kolom pencarian dan menekan akun pertama yang muncul paling atas. Lalu aku menujukan ponselku pada Daisy.

"Kamu kenal dia?" tanyaku.

Daisy sedikit terkejut dengan jumlah followers dari akun yang aku tunjukan, Fharen.

"Engga, siapa?" tanya Daisy datar.

"Adik kelas di sekolah kita," jawabku.

"Wih, famous tuh tapi kok aku ga tahu ya?" bingung Daisy.

"Mana coba lihat," Nasywa dan yang lainnya mulai penasaran dengan apa yang ada di ponselku, mereka melihat ponselku bergantian.

"Dae, siapa ini?" pertanyaan yang sama mungkin bagi semua circleku saat itu.

"Fharen," aku jawab singkat, mereka terlihat sedikit kesal.

"Iya siapanya kamu? Kamu udah follow-followan gini," kesal Syafitri.

"Temen," jawabku singkat lagi.

𝐃𝐢𝐬𝐚𝐬𝐭𝐞𝐫 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang