05 ; foto

62 24 2
                                    

.

05 ; foto

.

Hari demi hari terlewati seperti biasanya. Kali ini tidak terasa kelas 12 akan membuat boolet untuk kelulusan nanti. Setelah disibukan dengan konsep booklet kelas, kini giliran foto booklet untuk oganisasi dan ekstrakurikuler.

Hari sabtu pagi aku sudah di sekolah dengan menggunakan baju gamisku. Hari ini ada foto ROHIS dan OSIS. Dalam daftar tertera bahwa ROHIS akan di foto sekitar jam 10, tetapi hingga saat ini-jam 11 siang-ROHIS masih belum mendapat giliran foto. Sekarang aku selalu chattingan dengan Fharen, kebetulan dia juga akan ikut berfoto untuk MPK.

Kenapa ga ikut foto ROHIS?

Engga ah

Sekarang aja belum mandi

Ga bakal keburu kayanya

Wkwkwk

Ih keburu

Soalnya basket aja belum foto, ngaret banget

Sok cepet mandi terus otw

ROHIS cowonya dikit banget ini kasian Kyaza

Kyaza adalah ketua ROHIS angkatanku. Kami kekuarangan anggota laki-laki.

Okee

Aku mandi dulu ya

Fharen mengirim stiker

Jam 12 siang, tepat saat akan adzan dzuhur, giliran ROHIS untuk di foto. Fharen belum datang dan kami semua anggota ROHIS sudah bersiap ditempatnya. Beneran ga keburu datang dong-batinku.

Namun, tepat saat akan mengambil foto pertama. Laki-laki Bernama Adam menunjuk seseorang diluar.

"Itu Fharen!" ucapnya membuat semua orang melihat laki-laki dengan koko putih dan sorbannya berjalan masuk-masyaallah Ikhwan keren sekali.

Sangat tepat waktu. Buru-buru Fharen bergabung dengan barisan laki-laki lain dibelakang. Foto pun dimulai hingga akhirnya selesai. Laki-laki langsung menunaikan sholat dzuhur berjamaah, sedangkan perempuan-termasuk diriku-justru Kembali berfoto-foto dilapangan.

Jangan ditiru ya!

Setelah sholat dzuhur berjamaah selesai, giliran perempuan yang menunaikan sholat. Lalu, setelah aku selesai dengan ibadahku, aku menunggu giliran OSIS untuk di foto. Keadaan sinyal didalam masjid kurang bagus, sehingga aku melewatkan chat dari Fharen.

Teh foto yuuu

Mumpung pake baju gamis

Fharen mengirim stiker

Boleeeh

Hayuuu

Fharen menepukku dengan sorbannya pelan.

"Meni sombong," ucapnya.

"Ih, apa ya? engga juga," balasku.

"Yu foto!" ajaknya. Aku mengiyakan.

𝐃𝐢𝐬𝐚𝐬𝐭𝐞𝐫 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang