22

18.5K 1.9K 60
                                    

Keduanya tiba di kediaman Victor, Victor melangkah masuk ke dalam kamar di ikuti oleh Noel.

Victor melepas dasinya.
"Aku melarang mu berteman dengan anak itu" ujar Victor.

"Ma-maksud tuan Zan ?" Tanya Noel.

Victor berbalik.
"Memangnya siapa lagi selain dia ?"

"Kenapa tuan tiba-tiba melarang ku berteman dengan Zan ? Padahal tuan baru bertemu dengannya.. Selama di sekolah hanya dia yang mendekat saat orang-orang tau aku masuk sekolah tersebut membawa nama Bennard sebagai wali ku ! Tuan tidak tau kalau hanya Zan yang mau membantu segala masalah ku selama di sekolah itu, sedangkan tuan sudah merebut segalanya dari ku !! Apa aku harus hidup dalam kekangan seperti ini hari demi hari ?! Bahkan berteman pun harus di atur.. Aku tidak suka !!"

Noel mengepalkan kedua tangannya, dia tidak bermaksud melawan Victor tapi melarangnya berteman sudah sangat keterlaluan.

"Apa kamu sudah selesai meluapkan isi hati mu ?" Tanya Victor.

Noel mengigit bibirnya, dia tidak sanggup menatap Victor bahkan tangannya sekarang bergetar hebat.

Victor menghela nafasnya berat.
"Kalau kamu berpikir aku mengekang mu, maka aku tidak akan melakukannya lagi"

"Ah, iya ?" Noel mendongakkan kepalanya melihat Victor.

"Kalau kamu mau berteman dengan orang bernama Zan itu silahkan saja.."

"Tuan.." Senyum kecil terukir di bibir Noel.

" .. tapi.. " lanjut Victor.
" ..kalau terjadi sesuatu, jangan memanggil nama ku untuk meminta tolong"

Deg!
Noel langsung mematung di tempatnya saat melihat tatapan tajam Victor.

"Kamu mau berteman dengan siapa pun, pergi kemana pun silahkan.. " Victor berjalan kearah Noel yang berhasil membuat omega ini menunduk.

Dia berhenti di sisi kiri Noel.
" ..tapi jangan mengingat ku saat kesulitan datang pada mu" setelah berkata seperti itu, Victor kembali melangkah keluar dari kamar mereka.

Bam!
Pintu tertutup.

Noel meremas celananya.
"A-apa itu ? Dia marah.. harusnya.. harusnya aku yang marah" kata Noel dengan suara bergetar.

Setelah kejadian itu, Victor terlihat acuh tak acuh pada Noel. Dia bahkan tidur membelakangi Noel, padahal biasanya dia memeluk omeganya ini.

Saat makan pun keduanya hanya diam tak ada satu kalimat pun keluar dari mulut Victor, padahal biasanya dia selalu bertanya tentang hari-hari Noel bahkan sesekali bertanya kesehatan Noel tapi kali ini tidak ada.

Para pelayan pun terlihat bingung dengan aura dingin di antara pasangan ini.

.
.

*Besoknya
*Sekolah

Noel melangkah kearah Zan yang saat ini duduk di kursinya di kelas.
"Zan.. " panggil Noel.

"Hm ?" Jawab Zan.

Noel duduk di hadapan Zan.
"Ak-aku minta maaf tentang kemarin, tuan Victor tidak bermaksud seperti itu"

Zan melirik wajah Noel lalu menutup bukunya, dia menopang dagu menatap omega manis ini.
"Mulai dari pelayan bahkan majikannya .. apa mereka tidak di ajari sopan santun ?" Tanya Zan.

Noel mengepalkan kedua tangannya.
"Ak-aku mewakili Julia dan tuan Victor minta maaf pada mu.. aku jamin mereka menyesali apa yang sudah terjadi" kata Noel.

Zan menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.
"Aku tidak yakin mereka mau minta maaf tapi karena kamu berani menjaminnya maka ku maafkan"

Mendengar apa yang Zan katakan, Noel langsung tersenyum lebar.
"Terima kasih !"

Zan tersenyum simpul.
"Ya, tidak jadi masalah.. " Zan tiba-tiba menyodorkan selembaran pada Noel.

"Apa ini ?" Tanya Noel, dia melihat selembaran yang Zan sodorkan padanya.

"Karena kemarin aku mendapat peringkat 1, aku mau kamu merayakannya bersama ku.. temani aku makan Noel"

"Ke-kenapa harus aku ?" Tanya Noel.

"Orang tua ku sangat sibuk, aku tidak pernah di perhatikan oleh mereka.. jadi aku meminta kamu menemani ku, karena makan sendirian itu tidak enak.. anggap saja ini perayaan"

Noel sempat terdiam mendengar apa yang Zan katakan, dulu sebelum masuk sekolah Victor sempat memperingati Noel untuk langsung pulang tapi karena Noel masih remaja dan sifat pemberontakannya masih sangat aktif jadi lah dia mengabaikan pesan dari Victor.

"Kamu tidak mau pergi ?" Tanya Zan saat melihat Noel diam.

Noel menelan salivanya berat.
"Aku mau !" Jawab Noel yang membuat Zan tersenyum manis.

"Ya, aku senang mendengarnya" ujar Zan.

.
.

Bersambung ...

(Tamat) Sweet Seventeen (BL Omegaverse 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang