25

20.4K 2K 64
                                    

Victor menyerup minumannya sembari menonton TV dimana tayangannya menampilkan adegan ranjang Zan dan Noel dari CCTV kamar hotel tersebut yang memang sengaja Victor pasang.

Lenguhan juga desahan terdengar dari Noel saat Zan menjamah tubuhnya.

Tak hanya sampai di situ, Zan juga bermain dengan hole Noel memakai dua jarinya.

Di tengah panasnya kegiatan rajang tersebut, Noel perlahan membuka matanya saat feromon Victor mengusik penciuman Noel.

"Mm.. tuan... " gumam Noel pelan, dia mengira yang saat ini tengah menyentuhnya adalah Victor.

Perlahan Noel mengalungkan kedua tangannya di leher Zan lalu menarik pria ini agar lebih dekat dengannya.
"Mmm.. hah .. ya, disana.. ah-hah .." kata Noel saat jari Zan bergerak menekan titik di hole Noel.

Noel terus menarik Zan agar lebih dekat lagi karena Noel ingin menghirup aroma feromon Victor tapi entah kenapa aroma feromon itu tercium jauh darinya.

Mata Noel yang memang blur efek dari alkohol mencoba fokus melihat siapa yang saat ini tengah dia peluk, saat dia melihat wajah Zan, Noel langsung mendorong dada Zan.

"A-apa yang terjadi disini ?" Kata Noel dengan nada bicara mabuknya, beberapa kali dia juga mengelengkan kepalanya karena terasa cukup sakit.

Zan menahan kedua tangan Noel.
"Hei.. "

Deg!
Noel membulatkan kedua matanya saat melihat tatapan penuh nafsu dari Zan.

" ..boleh kah aku mencoba ? Aku hanya penasaran apa omega bisa mengandung anak dari Beta ?"

"Ap-apa maksudnya itu Zan.. aku .. hik, tidak mengerti"

Seringai terlihat di bibir Zan, dia meremas pelan kedua pipi Noel lalu mengalihkan wajah Noel kearah Victor.

Jantung Noel semakin berdebar kencang saat melihat tayang TV yang tengah Victor lihat saat ini.
"Tu-tuan..." Kata Noel tapi tidak di hiraukan oleh Victor.

"Jangan khawatir.. alpha mu sudah memberi ijin" ujar Zan yang langsung mengikat kedua tangan Noel memakai dasinya lalu mendorong paksa kedua kaki Noel.

"Tidak, tunggu ! Tunggu dulu !"

"Hei jangan terlihat panik.. tidak akan sakit" ujar Zan tapi sebelum Zan masuk, Victor tiba-tiba berdiri.

Zan menatap Victor yang berjalan lalu menaruh gelasnya di atas meja.
"Lanjutkan, aku mau mandi"

Mendengar apa yang Victor katakan, raut wajah Noel berubah takut.
"Tu-tuan.. tunggu dulu, apa maksudnya ini ?! Apa anda sengaja menjebak ku ?!! Kalau tidak maka tolong aku !!"

Victor melirik kearah Noel lalu beralih merapikan bath ropenya.
"Apa kamu masih berpikir ini jebakan seolah aku yang jahat disini padahal kamu sendiri yang sudah membawa petaka pada diri mu.. Kamu bahkan tidak bisa meyakinkan diri mu untuk percaya pada ku, maka putuskan nasib mu sendiri Noel" setelah berkata seperti itu, Victor berjalan masuk ke dalam kamar mandi.

"Tidak.. tidak.. bukan begitu " Noel mengelengkan kepalanya.

Push.
Deg!

Noel terkejut saat merasakan sesuatu mulai menerobos masuk ke dalam holenya.

"Tidak !! Jangan !! Jangan lakukan ini !!" Noel mulai menangis karena ini pertama kalinya seseorang menyentuhnya selain Victor.

"Tenang lah.. sudah ku katakan, tidak sakit.. rileks sedikit" Zan berhasil mendorong p*nisnya masuk setengah karena Noel mencoba melawan Zan.

Noel mengepalkan kedua tangannya.
"Aku minta maaf.. hiks.. tuan.. aku minta maaf !! Maaf! Maafkan aku !! VICTOR !! VIC..TOR !!" Teriak Noel.

Zan terkekeh pelan.
"Apa yang kamu harapkan dari pria itu, dia tidak akan menol-"

Klik!

Deg!
Zan terpaku di tempatnya saat melihat benda berwarna hitam menyentuh p*nisnya. Victor memeluk Zan dari belakang, dia bahkan menyandarkan dagunya di bahu Zan.

"Sudah cukup.. bungkus kembali milik mu lalu pergi sebelum aku menarik pelatuknya"

Mendengar hal itu, Zan langsung menarik p*nisnya keluar dari hole Noel kemudian bergegas pergi sembari memasang celananya.

"Hah.. hah.. " Victor melirik Noel yang saat ini terbaring pasrah di atas kasur dengan nafas berat juga kedua kaki yang terbuka.

Tak hanya itu, holenya yang basah alami membuat Victor menelan salivanya berat.

Victor melepas tali bath ropenya lalu menaruh pistol tadi di dekat Noel. Tanpa banyak bicara, Victor langsung melumat bibir omeganya ini.

Noel memeluk Victor erat, dia bisa mencium aroma feromon Victor yang mulai mendominasi kamar hotel tersebut.

Saat pangutan bibir keduanya lepas, Victor berbisik pelan di telinga Noel.
"Aku akan menghukum mu omega nakal ku, ku pastikan kamu akan istirahat beberapa hari kedepan" 

.
.

Bersambung ... 

(Tamat) Sweet Seventeen (BL Omegaverse 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang